Sampah yang selama ini dianggap kurang bahkan tidak berharga, dapat memberikan manfaat yang memberdayakan masyarakat.
Pernahkah kawan GNFI membayangkan hal tersebut? Mungkin dalam pikiran kawan, sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal dikumpulkan lalu diambil oleh pengepul sampah yang setiap beberapa hari sekali datang ke lingkungan tempat tinggal kita. Hal tersebut tidaklah asing bagi kawan lakukan bahkan sudah menjadi rutinitas dalam keseharian.
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam sebuah program oleh seseorang dalam memberdayakan lingkungan. Contohnya seorang tokoh penggerak Kampung Berseri Astra atau disingkat KBA, sebuah program sosial berkelanjutan Astra yang diadakan oleh PT Astra International Tbk yang mengimplementasikan pengembangan konsep yang mengintergrasikan 4 pilar program yaitu Pnedidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan kesehatan.
Sugiyanto, salah satu tokoh penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) yang berasal dari desa Sendangsari, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY). Dengan KBA yang diberi nama Bantala Abyudana, Sugiyanto mencoba untuk membuat 4 pilar program KBA menjadi terlaksana.
Kerja Keras dan Kerja Sama
Awal mula terbentuknya KBA Sendangsari Kulon Progo bermula saat dilakukan penyegaran kepengurusan di RT 21. Pada waktu itu, Sugiyanto dipercaya untuk menjabat sebagai seksi Pemberdayaan Keluarga. Sebagai langkah awal, ia menginisiasi pertemuan bersama para ibu di lingkungan RT 21 untuk membentuk kelompok dasawisma, yang kemudian mendapat persetujuan dari ketua RT. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada 20 Agustus 2016 dan menjadi awal terbentuknya empat kelompok dasawisma.
Dalam perkembangannya, salah satu ketua dasawisma mengajukan ide pengelolaan sampah, yang kemudian melahirkan Bank Sampah Dhuawar Sejahtera. Tak hanya itu, muncul pula gagasan untuk mengolah bahan pangan lokal, yang akhirnya membentuk Kelompok Wanita Tani Dhuawar. Kedua inisiatif ini menjadi wadah produktif bagi warga untuk berdaya dan berkontribusi pada lingkungan sekitar.
Kegiatan bank sampah yang mereka jalankan disebarluaskan secara aktif, baik melalui interaksi langsung dengan masyarakat maupun lewat media sosial. Publikasi yang masif ini membuat Bank Sampah Dhuawar Sejahtera semakin dikenal luas. Banyak pelajar, mahasiswa, hingga kelompok masyarakat datang untuk melakukan outing class, penelitian skripsi, dan studi banding mengenai pengelolaan sampah di tempat tersebut.
Berbagai aktivitas tersebut memberikan dampak positif, tidak hanya bagi kebersihan lingkungan tetapi juga bagi perekonomian warga. Karena keberhasilannya itu, pada tahun 2021 KBA Sendangsari mendapat kesempatan mengikuti kelas Generasi KBA, dan setahun kemudian, pada tahun 2022, melanjutkan ke kelas Tunas KBA. Puncaknya, pada 5 Oktober 2022, KBA Sendangsari resmi memperoleh Surat Keputusan (SK) KBA dari PT Astra International Tbk, menandai pengakuan atas kiprah dan dedikasi mereka dalam pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News