Apakah kawan tahu? Produksi limbah dan sampah di berbagai sudut kota di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Tumpukan sampah rumah tangga maupun sampah industri terus bertambah dan kian menggunung menjadi permasalahan yang seolah tak kunjung selesai.
Dilansir dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, pada tahun 2023 sampah yang timbul di Indonesia mencapai lebih dari 18 juta ton, dan sebagian sampah tersebut berasal dari rumah tangga.
Titik Awal Gerakan Bank Sampah Di Indonesia
Hingga akhirnya, titik awal untuk pengelolaan sampah mulai muncul pada tahun 2008 melalui Bank Sampah Gemah Ripah yang didirikan oleh Bambang Suwerda di Bantul, Yogyakarta. Konsep Bank Sampah Gemah Ripah ini memungkinkan masyarakat memilah berbagai jenis sampah yang dihasilkan dari rumah tangga mereka.
Sampah organik akan diolah sebagai kompos, sedangkan sampah anorganik akan dikumpulkan ke bank sampah untuk ditimbang yang kemudian akan ditukar menjadi uang tunai. Melalui kegiatan ini sampah dikelola dengan di daur ulang menjadi produk kreatif yang layak jual.
Transformasi Bank Sampah Konvensional Jadi Bank Sampah Digital
Dari semangat lokal di Bantul, inspirasi untuk mengatasi permasalahan sampah semakin menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Haerulla, anak muda asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, berinovasi dengan bank sampah versi digital yang ia beri nama Nampah atau nabung sampah.
Sekilas, Nampah tampak mirip dengan bank sampah konvensional seperti Gemah Ripah. Namun, Nampah hadir dengan pendekatan digital yang membuat proses pengumpulan dan penukaran sampah menjadi lebih praktis. Hal ini membuat nampah membawa konsep baru yang mana data, transksi, dan manfaat bisa diakses siapapun hanya lewat smartphone.
Penyetoran sampah dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi kantor nampah atau bisa dengan memesan penjemputan sampah melalui aplikasi nampah. Selain dapat ditukarkan dengan uang tunai, saldo yang telah terkumpul dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pengisian pulsa, pembayaran listrik dan kebutuhan lain. Berkat hadirnya aplikasi nampah, masyarakat dapat menabung sampah dengan lebih mudah.
Manfaat Ekonomi dan Sosial Berkat Hadirnya Nampah

ilustrasi sampah plastik | Foto: Pexels/Julia M. Cameron
Sistem pengelolaan sampah yang lebih dari sekedar memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat lokal terhadap lingkungan sekitar. Sampah tak lagi dibuang begitu saja. Mereka yang ingin mendapatkan uang dari limbah rumah tangga kini berusaha memilah dan mengumpulkan sedikit demi sedikit agar bisa disetor ke pihak Nampah.
Akhir dari sampah yang sudah terpilah yang sudah terkumpul tidak akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan akan didaur ulang menjadi kerajinan atau karya bernilai ekonomis.
Lebih dari itu, kebiasaan memilah sampah kini dapat menjadi budaya baru sebagai langkah kecil yang berdampak besar bagi lingkungan. Dengan adanya pengelolaan sampah yang baik setidaknya tumpukan sampah serta bau tak sedap yang menghasilkan emisi gas berbahaya sedikit berkurang.
Meskipun saat ini, penggunaan nampah belum bisa maksimal di semua daerah. Masyarakat harus mulai sadar dan turut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga sendiri karena setiap sebuah perubahan besar yang ada berasal dari langkah kecil yang tekun dilakukan.
Perubahan Besar Lahir Dari Ide Kecil
Sebuah ide sederhana yang diwujudkan lewat aksi nyata ini berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Sampah yang dulu menjadi limbah dan sumber masalah, kini diubah menjadi nilai tambah untuk masyarakat lokal.
Kisah insipiratif Haerulla dan aplikasi nampah ini menjadi bukti kepeduliannya dengan lingkungan sekitar. Melalui inovasi ini akhirnya mengantarkan Haerulla menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2024 dari Astra sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam bidang lingkungan.
Lewat inovasi bank sampah digital, kita belajar bahwa menjaga bumi dapat dimulai dari lingkungan sekitar dan dengan niat sederhanan untuk peduli dan beraksi. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News