Di Pesisir Barat tepatnya Kota Bengkulu, Sosok perempuan bernama Musdafadhillah Dhika yang berjuang dalam membentuk Kampung Berseri Astra di Rawa Makmur, Kota Bengkulu. Wanita berusia 30 tahun ini membuka usaha Taman Kelinci Sebagai tambahan mata pencahariannya.
Walaupun sekarang taman kelinci yang ia ciptakan telah mengalami kemunduran dan kelinci yang sudah banyak mati membuat semangatnya dalam menggerakan perekonomian dan UMKM terus meningkat. Ia bertekad untuk mengembangkan UMKM dan membentuk kelompok perempuan sabong agar perempuan di sekitar rumahnya bisa mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan.
Hal ini dilakukan, karena ia Seorang UMKM yang sering mendapatkan pelatihan dan pengurusan Izin UMKM gratis sedangkan wanita di sekitarannya belum mendapatkan akses tersebut dan ibu-ibu tersebut berpotensi dalam mengembangkan UMKM yang mereka miliki, sehingga Musdafadhilla bertekad untuk menciptakan Kampung Berseri Astra di Kota Bengkulu dengan menggerakan perempuan sabong dalam perannya.
Dibalik tekad yang kuat, terdapat tantangan yang begitu terjal yang dihadapi Musdafadhilla dan perempuan sabong untuk bergabung dalam Kampung Berseri Astra. Diawali dengan minimnya anggota 10 hingga 12 orang, saat itu tahun 2021 menjadi penentuan dalam mendaftarkan Rawa Makmur sebagai Kampung Berseri Astra.
Terhalang karena kesalahan informasi yang didapat membuat penyelesaian berbagai tugas yang dilakukan secara cepat bahkan 2 jam sebelum waktu terakhir pengumpulan tugas menjadi Kampung Berseri Astra.
Selain itu kekurangan anggota dalam membantu persiapan seleksi juga menjadi penghambat “waktu itu di jam 22.00 WIB warga tetap membantu kami untuk membahas kegiatan tersebut, namun alhamdulillahnya jam 22.00 WIB saya mengetuk rumah-rumah tetangga dekat rumah yang sudah mengetahui bahwa kami mencoba ikut seleksi Kampung Berseri Astra dan mereka bersedia datang ke rumah untuk membahas kegiatan kedepannya bahkan di sela-sela tersebut kami dapat mengirimkan persyaratan di jam 11”.
Ketika kelompok perempuan sabong dinyatakan lolos dalam Kampung berseri Astra terdapat beberapa pilar yang harus dijalankan oleh kelompok ini, yang awalnya dari kegiatan kecil hingga harus memikirkan kegiatan yang begitu besar karena pendanaan yang bersifat lima tahun. Musdafadhilla dan perempuan sabong mulai menggerakkan anggota hingga memiliki lebih dari 60 orang anggota aktif.
Agar kegiatan yang dilakukan tidak membosankan, Musdafadhilla memanfaatkan gelar sarjana pertaniannya dalam menciptakan kegiatan berbasis lingkungan di Kota Bengkulu. Walaupun terkadang terhalang cuaca, gagal panen. Namun kegiatan seperti bank sayur dapat dijalankan dengan baik.
Perjalanan yang panjang, Meski saat ini wanita lulusan S1 pertanian Universitas Bengkulu itu berada di Sulawesi Selatan karena pekerjaan suami. Ia mampu mengelola anggota dengan baik melalui grup WhatsApp dan anggota yang sudah mampu melanjutkan serta mengelola Kampung berseri Astra Rawa Makmur dengan ketua yang digantikan oleh ibu suharyati serta pemantauan jauh oleh Musdafadhillah.
Hingga saat ini wanita penggerak serta perempuan sabong Kota Bengkulu ini masih menjalankan kegiatan pengembangan dalam sektor pangan yang dalam proses pengecekan oleh Dinas Pertanian Kota Bengkulu dan Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu. Saat ini juga anggota diisi oleh kelompok muda dalam menggerakan kegiatan –kegiatan KBA.
Bahkan di sela-sela keberangkatannya Musdafadhillah memberikan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik agar masyarakat di lingkungannya mengetahui dalam mengelola pangan dan pertanian yang baik untuk menciptakan peluang bagi masyarakat yang berada di tempat tinggalnya.
Ia berharap agar perempuan sabong, kelompok tani hingga masyarakat di lingkungan Kota Bengkulu khususnya Rawa Makmur dapat menciptakan inovasi dan usaha dan program yang jauh lebih berdampak kedepannya untuk memajukan UMKM dan perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang ada di Kota Bengkulu dan Rawa Makmur.
#Kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News