apa itu etanol dan mengapa hampir semua bensin kini mengandung etanol - News | Good News From Indonesia 2025

Apa Itu Etanol dan Mengapa Hampir Semua Bensin Kini Mengandung Etanol?

Apa Itu Etanol dan Mengapa Hampir Semua Bensin Kini Mengandung Etanol?
images info

Apa Itu Etanol dan Mengapa Hampir Semua Bensin Kini Mengandung Etanol?


“Lebih dari 98% bensin di AS mengandung etanol untuk mengoksidasi bahan bakar tersebut,” kata The Alternative Fuels Data Center (AFDC), lembaga yang dikelola oleh Departemen Energi AS untuk menyediakan data untuk mengimplementasikan bahan bakar alternatif.

Ini berarti sebagian besar bensin yang dijual di Amerika Serikat sudah dicampur dengan sedikit etanol. Umumnya campuran tersebut sekitar 10%.

baca juga

Penggunaan etanol dalam bahan bakar berfungsi sebagai oxygenate. Zat tersebut menambah kandungan oksigen di dalam bahan bakar sehingga pembakaran di mesin menjadi lebih sempurna. Campuran itu dinilai mampu mengurangi emisi karbon monoksida (CO), menurunkan polusi udara dari knalpot, hingga meningkatkan efisiensi mesin.

Di Indonesia, rencana campuran etanol pada bahan bakar juga sedang diproses pemerintah. Pemerintah sedang memproses dan merencanakan pencampuran etanol 10% ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin (E10) untuk mengurangi impor dan emisi karbon. 

Sebenarnya, apa itu etanol?

baca juga

Apa Itu Etanol?

Secara kimia, etanol (C₂H₅OH) adalah alkohol sederhana yang sama jenisnya dengan alkohol dalam minuman. Etanol merupakan bahan memabukkan yang banyak dicampur ke dalam minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman beralkohol suling.

Dalam konteks energi, etanol berfungsi sebagai penyedia oksigen terikat dan juga sebagai bahan bakar mandiri untuk mesin tertentu.

Etanol sebagai bahan bakar diperoleh dari biomassa. Bahan tumbuhan seperti gandum, jagung, tebu ataupun bahan selulosa (misalnya limbah tanaman) kerap menjadi bahan utama etanol. Bahan-bahan tersebut diproses menjadi gula atau pati, lalu difermentasi menjadi alkohol.

baca juga

Jenis-Jenis Etanol

Etanol dalam dunia bahan bakar ada beberapa bentuk, tergantung kemurnian, kandungan air, dan komposisinya dengan bensin.

Pertama, etanol murni (neat/E100/hydrous/undenatured). Neat ethanol artinya hampir 100% kandungan etanol. Di Brazil, kendaraan fleksibel bisa menggunakan hidrat etanol (biasanya 95% etanol + 5 %air) sebagai bahan bakar utama. Akan tetapi, etanol sangat higroskopis (menyerap air) dan tidak mudah dinyalakan saat suhu rendah, sehingga penggunaannya terbatas di kawasan dengan iklim dingin.

Kedua, etanol terdenaturasi (denatured ethanol, E95–E98). Etanol jenis ini dicampur dengan sejumlah kecil bensin (2–5%) agar tidak bisa diminum. Meski namanya terdenaturasi, energi ini masih berpotensi dijadikan bahan bakar.

baca juga

Ketiga, campuran bensin–etanol (ethanol blends/gasohol). Label “E” di depan angka menunjukkan persentase volume etanol. Misalnya E10 artinya 10% etanol + 90% bensin. Campuran umum lainnya: E15, E20, E25, E30, hingga E85.

Di Amerika Serikat, jenis yang sering dipakai adalah E10 (umumnya diterima mesin tanpa modifikasi) dan E85 (hanya untuk mobil fleksibel).

Di Eropa, kadar etanol dalam bensin sering dibatasi sampai 5% (E5). Di beberapa negara, 10% juga mulai diterapkan.

baca juga

Bisakah Etanol Dicampur ke Bensin? Ya

Kapan dan bagaimana etanol bisa dicampur ke bensin? Mari kita bedah aspek teknis, manfaat, serta keterbatasannya.

Mencampur etanol ke dalam bensin diklaim menjadi bagian dari upaya global menuju energi bersih. Etanol memiliki nilai oktan tinggi. Artinya, bahan bakar ini lebih tahan terhadap detonasi atau ketukan pada mesin. Sifat ini membuat etanol berguna untuk meningkatkan angka oktan bensin tanpa perlu proses pengolahan berat, sekaligus memberikan pembakaran yang lebih halus dan efisien.

Dari sisi lingkungan, etanol sering disebut sebagai bahan bakar lebih netral karbon. Karena berasal dari tanaman, karbon yang dilepaskan saat pembakaran sebagian dinilai dapat diserap kembali oleh proses fotosintesis. Dengan demikian, pencampuran etanol membantu menurunkan emisi karbon, meski masih bergantung pada sumber bahan baku dan proses produksinya.

Selain aspek lingkungan, penggunaan etanol juga memberi manfaat dalam diversifikasi energi. Dengan memanfaatkan sumber pertanian lokal, negara dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak mentah sekaligus membuka peluang ekonomi bagi sektor agrikultur. Integrasi bioetanol dalam sistem energi nasional dapat memperkuat ketahanan energi sekaligus memperluas rantai nilai industri hijau di pedesaan.

baca juga

Tantangan Campuran Etanol pada Bahan Bakar

Meski memiliki beragam manfaat, dari sisi sistem mesin, penggunaan etanol juga membawa dampak. Etanol bersifat higroskopis yang artinya mudah menyerap air. Oleh karena itu, tangki penyimpanan dan saluran bahan bakar harus terbuat dari bahan yang tahan korosi.

Kendaraan modern dengan sistem injeksi elektronik biasanya sudah dilengkapi sensor yang bisa menyesuaikan perbandingan udara dan bahan bakar (air-fuel ratio) secara otomatis. Hal ini penting karena etanol membawa molekul oksigen tambahan, yang membuat campuran bahan bakar menjadi lebih lean (lebih banyak udara dibanding bahan bakar). Jika tidak diatur, performa mesin bisa menurun atau pembakaran menjadi tidak stabil.

Sebenarnya, rencana penerapan biomassa sebagai campuran BBM sudah dicanangkan sejak 2023. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan peningkatan campuran bahan bakar nabati (BBN) bioetanol ke dalam BBM jenis bensin menjadi 10 persen (E10) akan dimulai antara tahun 2029 atau 2030.

Meski demikian, Pakar Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Ir. Wahyudi, S.T., M.T., mengatakan, meski sebagian besar kendaraan di Indonesia sudah kompatibel, pemerintah sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa menerapkan campuran bioetanol. Ia menyarankan perlu adanya uji coba dan ada uji performa di berbagai jenis kendaraan secara menyeluruh sebelum diimplementasikan.

“Jika supply-nya belum memadai, tentu penerapannya masih membutuhkan waktu,” jelas Wahyudi.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.