KBA Mojotrisno, yang terletak di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, telah berhasil dalam berinovasi untuk memajukan desanya. Berbagai kegiatan dan program yang dijalankan, ternyata sukses membuat masyarakat sekitar, baik dari dalam maupun luar daerah, bahkan dari mancanegara sekalipun menjadi penasaran untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Desa Mojotrisno memiliki berbagai macam usaha yang ternyata bisa membantu perekonomian warga setempat. Di antaranya, yang pertama adalah Batik Berkah Mojo, produk batik yang secara khusus menggunakan pewarna dari alam. Penting untuk dipahami, bahwa batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan diperkenalkan pada dunia.
Kedua, produksi gerabah atau tembikar. Sampai saat ini, untuk produk gerabah telah berhasil dipasarkan ke berbagai kota besar. Bahkan untuk gerabah-gerabah tersebut telah dijadikan sebagai tujuan utama dari para wisatawan untuk mencari cendera mata. Berbagai produk dari gerabah, yaitu pot bunga, kolam ikan, dan berbagai seni terapan lainnya.
Ketiga, pengecoran logam kuningan. Produk yang dihasilkan dari pengecoran bisa dijadikan berbagai kerajinan, seperti patung, hiasan dinding, dan aksesori lainnya. Hasil dari kerajinan ini juga sudah dipasarkan ke berbagai pusat wisata, khususnya wilayah Bali. Yang tidak kalah menarik lagi bahwa kuningan dari Desa Mojotrisno ini juga sudah diekspor ke luar negeri.
Keempat, Pasar Barongan. Terletak di tepi Sungai Kali Gunting, yang awal mulanya adalah berupa kebun bambu, kemudian dialih fungsikan menjadi sebuah pasar adat tradisional. Setiap kali dibuka, Pasar Barongan ini mampu menarik pengunjung hingga ratusan, bahkan ribuan orang. Tempat ini menarik minat para pengunjung tidak hanya dari warga lokal saja, tetapi juga dari berbagai daerah dan bahkan dari mancanegara yang penasaran untuk datang ke Pasar Barongan.
Dan yang kelima, budaya musik tradisional gamelan. Kesenian gamelan merupakan kekayaan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini, alunan musiknya masih menjadi pengiring utama bagi pertunjukan tari dan kesenian lainnya. Dengan memainkan dengan nada yang indah, membuat mereka mempunyai mimpi yang kuat dan keinginan besar untuk tetap melestrikan budaya Mojotrisno.
Nusa Amin, seorang pengrajin batik warna alam, sekaligus pelopor Desa Mojotrisno, mengawali karirnya dalam mengenal batik pada tahun 1995 di Pulau Dewata, Bali. Namun, di akhir 2005 kegiatan produksi batik sudah tidak berlanjut. Akhirnya, sekitar di tahun 2010, Nusa Amin melanjutkan kembali untuk mengembangkan produk batik di Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno.
Kebetulan spesifikasi batik dari Desa Mojotrisno adalah batik pewarna alam. Alasan dari pemilihan batik pewarna alam adalah pewarna yang digunakan itu didapatkan dari pewarna alam yang ada di sekitar Desa Mojotrisno. Selanjutnya, untuk limbah yang dihasilkan dari pewarna itu sendiri tidak membahayakan bagi lingkungan. Dengan demikian, masyarakat sekitar bisa memanfaatkan dengan membuangnya di tanaman atau tanah.
Untuk memperluas usaha batik kedepannya, para ahli pengrajin batik juga membimbing para karyawan untuk bisa membuka usaha batik sendiri dari rumah. Dari situ terbentuklah sebuah sentra batik warna alam yang menjadi ikon menarik dari Desa Mojotrisno dengan harapan para pengrajin batik mampu bersaing pasaran.
Motif batik itu sendiri diambil dari filosofi-filosofi daerah Desa Mojotrisno. Kebetulan daerah ini dekat dengan Kerajaan Majapahit, maka filosofi tersebut diambil dari situ. Seperti sebagian motif bernuansa dari Candi Arimbi. Untuk kedepannya, semoga motif-motif batik lebih beragam dan ramah untuk para kaum millenial. Jadi mereka khususnya generasi muda pun bisa memakai batik untuk berbagai acara. Sehingga batik nantinya tidak hanya untuk kalangan menengah ke atas atau kalangan yang usianya menengah ke atas, tetapi batik nantinya juga bisa dipakai untuk kalangan muda dengan harganya yang standar di pasaran.

Sumber: Instagram @kba_mojotrisno1_mjg_jombang
Berdasarkan dari laman mojotrisno.desa.id, Desa Mojotrisno menerima penghargaan PROKLIM kategori utama pada acara Sosialisasi dan Penyerahan Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Utama Provinsi Jawa Timur tahun 2024 di Kota Surabaya. Penghargaan Proklim kategori utama ini diberikan kepada wilayah Dusun Subontoro Timur dan Dusun Sanan Timur Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama dari berbagai unsur masyarakat yang terlibat sebagai bentuk kecintaan dan peduli terhadap lingkungan.
Pada tahun 2025, Pemerintah Desa (Pemdes) Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung Jombang terus berinovasi untuk mengembangkan desa tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD), ternyata bisa membangun sebuah Wisata Edukasi Taman Dolanan di Dusun Subontoro. Selain bisa menjadi jujukan wisata keluarga, besar harapan dari pembangunan wisata ini agar bisa menjadi daya penggerak bagi perekonomian masyarakat Desa Mojotrisno.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News