membangun harapan dari pinggiran perjalanan muhammad aripin dan rumah kreatif dan pintar - News | Good News From Indonesia 2025

Membangun Harapan dari Pinggiran: Perjalanan Muhammad Aripin dan Rumah Kreatif dan Pintar

Membangun Harapan dari Pinggiran: Perjalanan Muhammad Aripin dan Rumah Kreatif dan Pintar
images info

Membangun Harapan dari Pinggiran: Perjalanan Muhammad Aripin dan Rumah Kreatif dan Pintar


Di tengah hiruk pikuk Kota Banjarmasin, terdapat sebuah ruang kecil yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Bukan gedung megah, bukan pula perusahaan besar, melainkan sebuah rumah sederhana yang menjadi tempat tumbuhnya harapan dan kreativitas.

Rumah itu dikenal dengan nama Rumah Kreatif dan Pintar (RKP) — sebuah wadah yang didirikan oleh Muhammad Aripin, sosok inspiratif yang berhasil mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, dan menjadikan sampah sebagai simbol kehidupan baru bagi kaum marjinal.
Muhammad Aripin lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya seorang pemulung.

Dari lingkungan yang akrab dengan tumpukan sampah dan perjuangan hidup, Aripin belajar tentang arti kerja keras dan ketulusan.

Ia memahami bahwa banyak orang di sekitarnya hidup dalam keterbatasan bukan karena malas, melainkan karena tidak memiliki kesempatan untuk berkembang.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Aripin mulai menggagas sebuah wadah bagi masyarakat marjinal agar mereka memiliki ruang untuk belajar, berkarya, dan mandiri secara ekonomi. Maka lahirlah Rumah Kreatif dan Pintar (RKP), sebuah tempat pemberdayaan sosial berbasis kreativitas dan pendidikan kewirausahaan.

Awal Berdirinya Rumah Kreatif dan Pintar

Rumah Kreatif dan Pintar bermula dari kegiatan sederhana di halaman rumah Aripin. Ia mengajak beberapa warga sekitar untuk membuat kerajinan tangan dari bahan bekas. Dengan modal terbatas dan semangat yang besar, mereka mulai mengolah plastik, kain perca, dan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai jual, seperti tas, dompet, hiasan rumah, hingga kain batik Sasirangan.

Kegiatan kecil itu kemudian menarik perhatian banyak pihak. Semakin banyak masyarakat yang datang untuk belajar. Mereka berasal dari berbagai latar belakang: ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, anak jalanan, hingga mantan narapidana. Bagi Aripin, Rumah Kreatif dan Pintar bukan sekadar tempat pelatihan, melainkan “sekolah kehidupan”, tempat setiap orang belajar tentang kerja keras, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Misi dan Nilai yang Diperjuangkan

Rumah Kreatif dan Pintar berdiri dengan tiga nilai utama: kreativitas, keberdayaan, dan kepedulian. Melalui berbagai program pelatihan, yayasan ini berupaya memberikan keterampilan praktis sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri kepada masyarakat yang selama ini terpinggirkan.

Aripin percaya bahwa kemiskinan bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga persoalan kesempatan. Dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pembinaan kewirausahaan, masyarakat dapat menemukan kembali potensi diri mereka untuk hidup mandiri dan bermartabat.

Selain kegiatan ekonomi, RKP juga aktif dalam program daur ulang dan edukasi lingkungan. Melalui pendekatan kreatif, Aripin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan memanfaatkan limbah sebagai sumber ekonomi baru. Dari sini muncul semboyan yang kerap ia sampaikan “Sampah bisa jadi berkah, jika kita mau melihatnya dengan cara yang berbeda”.

Perjalanan Penuh Tantangan

Perjalanan Aripin membangun RKP tidaklah mudah. Di awal berdirinya, ia sempat mendapat penolakan dari warga sekitar yang menganggap kegiatan sosial tersebut mengganggu lingkungan.

Bahkan, ia pernah mengalami teror dan diusir dari tempat tinggalnya karena aktivitas Rumah Kreatif dan Pintar dinilai “tidak lazim” di tengah permukiman. Namun, semangatnya tidak pernah padam.

Dengan keteguhan hati, ia terus melangkah. Ia mencari dukungan dari berbagai pihak, mengikuti pelatihan, menghadiri pameran, dan membangun kemitraan dengan pemerintah maupun sektor swasta. Usahanya perlahan membuahkan hasil. Kini, produk-produk binaan RKP telah dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara.

Dampak dan Pengakuan

Hingga kini, lebih dari dua ribu orang telah mengikuti program pelatihan di Rumah Kreatif dan Pintar. Banyak di antara mereka yang berhasil membuka usaha sendiri dan menjadi penggerak ekonomi di lingkungannya.

RKP juga menjadi tempat magang dan studi bagi mahasiswa serta lembaga sosial yang ingin belajar tentang pemberdayaan masyarakat berbasis kreativitas. Atas dedikasinya, Muhammad Aripin menerima berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya SATU Indonesia Awards dari PT Astra International dan Kick Andy Heroes Award.

Namun bagi Aripin, penghargaan bukanlah tujuan utama. Ia selalu menegaskan bahwa keberhasilan yang paling membahagiakan adalah ketika seseorang yang dulu tak percaya diri kini bisa menafkahi keluarganya dari hasil kerja tangannya sendiri.

Menyalakan Asa dari Kalimantan Selatan

Rumah Kreatif dan Pintar kini dikenal luas sebagai salah satu model pemberdayaan masyarakat yang efektif di Kalimantan Selatan. Programnya terus berkembang: dari pelatihan kerajinan, pengolahan limbah, hingga edukasi kewirausahaan dan literasi digital.

RKP juga aktif menjalin kolaborasi dengan lembaga pendidikan, perusahaan, dan pemerintah daerah untuk memperluas dampak sosialnya. Di mata Aripin, keberhasilan sejati adalah ketika semangat ini menular kepada orang lain. Ia berharap semakin banyak daerah yang memiliki ruang serupa, tempat orang-orang kecil bisa bermimpi besar dan membangun masa depan yang lebih baik. 

Kisah Muhammad Aripin mengajarkan bahwa perubahan besar tidak selalu dimulai dari modal besar, tetapi dari niat yang tulus dan langkah kecil yang konsisten. Dalam keterbatasan, ia menemukan peluang. Dalam penolakan, ia menemukan kekuatan. Dan dalam kesederhanaan, ia menemukan makna hidup yang sesungguhnya.

Rumah Kreatif dan Pintar bukan hanya tempat produksi, tetapi tempat menumbuhkan harapan. Aripin telah membuktikan bahwa bahkan dari tumpukan sampah sekalipun, cahaya kebaikan dapat muncul asalkan ada tangan yang mau bekerja dan hati yang mau berbagi.

Di tengah dunia yang kerap menilai kesuksesan dari materi dan jabatan, kisah Muhammad Aripin mengingatkan kita bahwa makna hidup sejati terletak pada seberapa besar manfaat yang bisa kita berikan bagi orang lain. Melalui semangatnya, RKP tidak hanya mengubah sampah menjadi produk bernilai ekonomi, tetapi juga mengubah kehidupan menjadi lebih bermartabat dan berdaya.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.