Baltasar Klau Nahak atau akrab disapa Ka Ball merupakan sosok pemuda inspiratif yang menjadikan literasi sebagai jalan perjuangan.
Di balik tumpukan buku-buku koleksi pribadi, tersimpan semangat perubahan yang luar biasa. Berawal dari keprihatinanya terhadap anak-anak di desa sekitar Sorong yang tidak memiliki akses terhadap bahan bacaan, Ka Ball memilih untuk tidak tinggal diam.
Dengan tekad dan cinta yang tulus, Ka Ball memulai langkah kecil namun bermakna. Ka Ball membawa buku-buku koleksinya dan mengajarkan anak-anak membaca, Dari langkah sederhana itu, lahirlah Perpustakaan Keliling Agape pada 5 November 2020 yang merupakan sebuah komunitas literasi. Perpusatakaan Keliling Agape dikelola oleh Baltasar Klau Nahak bersama dua rekannya. Tetapi, perjalannya dalam membangun Perpusatakaan Keliling Agape ini tidaklah mulus, setahun kemudian kedua rekannya memilih mundur. Meski begitu, Ka Ball tetap melanjutkan perjuangan dan menjadikan tantangan sebagai motivasi untuk selalu semangat.
Seperti diwartakan Good News From Indonesia, Perpustakaan Keliling Agape memiliki program-program rutin yaitu Kelas Literasi Rutin yang mengajarkan anak-anak pentingnya membaca dan menulis sambil mengenal nilai-nilai moral dan lingkungan. Kemudian, muncul program Literasi Lestari yang menjadi sebuah inisiatif yang memadukan kegiatan membaca buku dengan aksi nyata menjaga bumi. Melalui kegiatan ini anak-anak diajak menanam pohon dan mendaur ulang sampah.
Sementara, Book Party menjadi ajang kreatif untuk memperkenalkan buku lewat pertunjukan, musik, dan dongeng lokal yang memberikan kesan membaca buku menyenangkan dan dekat dengan budaya masyarakat Papua. Tidak hanya itu, Ka Ball juga berfokus pada program eco-literacy Camp, di mana Ka Ball berusaha memberikan pemahaman bagi warga terutama anak-anak tentang pentingnya menjaga alam dan menyatukan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan. Ka Ball juga menggagas kegiatan lingkungan seperti Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) dan Aksi Bersih.
Melalui media sosial @kemenpora pada Selasa (6/5/2025), Perpusling Agape sudah menjangkau lebih dari 30 kampung di pelosok Papua Barat Daya. Di setiap tempat yang disinggahi, lahir relawan lokal. Ka Ball tak hanya membawa buku, tetapi juga menumbuhkan semangat perubahan. Kini, Perpusling Agape membina delapan kampung di Kabupaten Sorong Selatan: Boldon, Seribau, Srer, Kokoda, Kais, Klaogin, Wersar, dan Teminabuan. Bersama warga lokal, Ka Ball membangun komunitas yang melek huruf dan peduli lingkungan.
Dari jejak Ka Ball menjadi simbol harapan dan perubahan. Kak Ball bukan hanya relawan nasional di bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Lebih dari itu, Ka Ball adalah penggerak literasi yang menjadikan buku sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.
Langkah Ka Ball yang konsisten dan berdampak akhirnya menuju untuk terpilih menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 bidang pendidikan yang diadakan oleh Astra. Dalam ajang perlombaan tersebut, Ka Ball mempresentasikan program eco-literacy yang dijalankan di Kabupaten Sorong Selatan. Tak hanya itu, kiprahnya mendapat pengakuan nasional. Kini, Ka Ball juga menjadi Duta Mangrove Indonesia 2025 yang diadakan oleh Yayasan Mangrove Indonesia Lestari.
Ka Ball menjelajahi desa demi desa, membawa buku dan semangat belajar. Kontribusinya bukan hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter anak-anak agar peduli terhadap lingkungan dan sesama. Ka Ball adalah bukti bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan. Bahwa literasi bisa menjadi gerakan sosial dan ekologis. Harapan bisa tumbuh dari halaman buku, ditanaman dan dirawat bersama anak-anak, dan terus tumbuh menjadi masa depan yang lebih hijau dan cerdas.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
