Di tengah derasnya arus informasi digital, tak mudah bagi masyarakat untuk memilah mana informasi gizi yang benar dan mana yang kurang tepat. Seperti misalnya mitos tentang makanan, pola diet ekstrem, hingga tren kesehatan tanpa dasar sumber ilmiah pastinya sering kali kawan GNFI jumpai di berita internet maupun media sosial kita. Berawal dari situlah, muncul suatu inisiasi untuk menciptakan gerakan sederhana namun memiliki makna yang besar, yaitu Pojokgizi.
Berangkat dari Keprihatinan
Didirikan oleh Ayu Fauziyyah Adhimah, Pojokgizi hadir sebagai ruang edukasi yang berupaya menyebarkan informasi gizi berbasis referensi ilmiah dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Dari program tersebut, ia berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan status gizi masyarakat dengan menyadarkan akan pentingnya gizi seimbang. Ayu percaya, edukasi yang baik bukan hanya soal memberi tahu, tapi juga mengajak masyarakat memahami mengapa gizi penting bagi kehidupan sehari-hari.
Lewat konten visual yang menarik dan gaya komunikasi yang sederhana, Pojokgizi berhasil menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat luas. Tidak berhenti di layar gawai saja, mereka juga aktif turun langsung ke lapangan—dari posyandu hingga sekolah—membagikan pengetahuan dan asupan makanan tambahan bagi balita, lansia, hingga ibu hamil.
Menggerakkan Mahasiswa, Menginspirasi Masyarakat
Lebih dari sekadar komunitas, Pojokgizi juga menjadi wadah pengembangan diri bagi mahasiswa gizi di seluruh Indonesia. Mereka belajar membuat media edukasi seperti nutrition flashcard, papan gizi interaktif, hingga menyelenggarakan webinar dan sesi berbagi pengetahuan.
Tujuannya sederhana namun berdampak nyata, yakni membentuk generasi muda yang tidak hanya paham teori, tapi juga turut memberi andil untuk siap turun tangan secara langsung. Dari kegiatan ini, lahirlah jaringan relawan gizi muda yang peka terhadap isu kesehatan masyarakat dan terlatih untuk berkomunikasi dengan pendekatan empatik.
Dari Keraguan Menuju Apresiasi Nasional
Perjalanan Pojokgizi tidak selalu mulus. Di awal, Ayu dan timnya sempat ragu untuk mengikuti SATU Indonesia Awards 2024 yang diadakan oleh Astra. Namun dengan tekad dan keinginan untuk belajar, mereka memutuskan mencoba. Hasilnya di luar dugaan, Pojokgizi berhasil lolos ke 20 besar nasional, dan akhirnya meraih penghargaan sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 Bidang Kesehatan.
Penghargaan itu menjadi titik balik positif bagi Pojokgizi, bukan hanya menambah semangat tim, tetapi juga membuka lebih banyak kolaborasi, termasuk dengan Good News From Indonesia (GNFI), untuk memperluas jangkauan edukasi dan menyebarkan semangat literasi gizi ke seluruh penjuru negeri.
Mimpi yang Tak Berhenti di Sini
Kini, Pojokgizi terus melangkah lebih jauh. Mereka berencana memperluas wilayah pengabdian masyarakat, menambah program pelatihan dan webinar, serta memperbanyak kolaborasi lintas sektor agar edukasi gizi menjangkau lebih banyak kalangan. Tak berhenti di situ, mereka juga tengah merancang aplikasi gizi digital yang memudahkan proses asuhan gizi terstandar bagi ahli dan mahasiswa gizi di Indonesia.
Di balik setiap kegiatan Pojokgizi, tersimpan keyakinan sederhana bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Edukasi gizi bukan hanya urusan tenaga kesehatan, melainkan gerakan bersama yang melibatkan kita semua.
Generasi Muda, Agen Perubahan Positif
Pojokgizi percaya, anak muda punya peran besar dalam menyebarkan informasi yang valid serta bermanfaat untuk membangun kebiasaan hidup sehat. Di era digital seperti sekarang, mereka bukan hanya konsumen, tapi juga sebagai aktor yang bisa menebarkan dampak positif ke masyarakat luas. Literasi gizi adalah bagian dari literasi hidup dan bekal penting untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan cerdas.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News