Di kota manado, ada satu kelurahan yang disebut sebagai kampung “rawan” daerah yang menyimpan stigma sosial dan problem di lingkungan sekitar disana. Namun lewat masyarakat, pemerintah local, dan Astra lewat program Kampung Berseri Astra (KBA), Kelurahan Sindulang Satu ini perlahan mulai menunjukkan wajah yang baru bukan hanya bersih namun lebih berkelanjutan dan produktif.
Program KBA yang ada di Sindulang satu menempatkan pada empat pilar utama yaitu Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan juga Kewirausahaan. Semua di kemas agar Masyarakat yang ada disana dapat turun aktif dalam proses perubahan bukan sekedar objek bantuan dari Astra.
Pendidikan: Harapan Yang Baru Lewat Beasiswa dan Literasi
Salah satu pilar yaitu Pendidikan yang diberikan oleh Astra adalah beasiswa kepada siswa SMP, SMA, dan Mahasiwa yang ada di KBA Sindulang Satu. Penyerahan beasiswa ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua Astra Grup Manado, Sonny Lembong.
Menurut Devitasari sebagai fasilitator penggerak KBA di Sindulang Satu, menyatakan bahwa pendidikan adalah sebuah pondasi untuk perubahan jangka Panjang, ia menyebutkan juga bahwa program beasiswa hanyalah salah satu dari upaya untuk perubahan yang ada di kelurahan sindulang.
“Kami telah melakukan 4 fokus pengembangan yaitu program kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan,” ujar Devitasari, dikutip dari EkuatorNews.com.
Lewat pendidikan, warga tidak hanya mendapat akses lebih luas tetapi mulai menyadari bahwa investasi intelektual adalah modal penting untuk masa depan kelurahan.
Kesehatan: Dari Kebiasaan Yang Sehat Menjadi Gaya Hidup
Di bidang kesehatan, KBA Sindulang Satu menjalankan sejumlah kegiatan rutin yang dapat menyentuh aspek kesejahteraan masyarakat sehari-hari. Antaranya:
- Posyandu aktif
- Senam jantung untuk lansia sebanyak dua kali dalam sebulan
- Pemeriksaan kesehatan setiap tiga bulan
Langkah-langkah sederhana seperti ini menunjukkan bahwa kesehatan tidak hanya soal fasilitas, tapi soal konsistensi dan kesadaran dari masyarakat.
Lingkungan: Dari Sampah ke Kreativitas
Lingkungan sering jadi indikator nyata perubahan kampung. Di Sindulang Satu, Masyarakat dan Astra bersama-sama menjalankan program pengelolaan limbah dan penghijauan:
- Program daur ulang dan pengolahan sampah plastik
- Pembuatan pohon Natal dari sampah plastik bekas
- Penghijauan dengan penanaman pohon daun kelor selama pandemi
Perubahan lingkungan ini tidak hanya memperindah ruang public tetapi juga membangun rasa kepemilikan dan kebanggaan warga terhadap kelurahannya.
Kewirausahaan: Memberdayakan Potensi Yang Ada
Lebih dari sekadar kegiatan ekonomi, pilar kewirausahaan di KBA Sindulang Satu berfungsi sebagai sarana transformasi sosial-ekonomi. Beberapa praktik nyata:
- Bimbingan peningkatan mutu produk dan kemasan
- Binaan kelompok usaha baru untuk warga yang ingin memulai usaha
- Produk unggulan yang sudah dikenal: abon ikan cakalang dan sambal roa
Devitasari menyebutkan bahwa tidak semua kelompok usaha langsung berhasil misalnya kelompok hidroponik sempat aktif lalu surut di panen keempat. Namun ada yang surut ada pula UMKM tetap bertahan hingga sekarang. Melalui kewirausahaan yang inklusif, masyakarakat bukan hanya penerima subsidi saja tetapi juga mitra usaha
Tantangan & Pelajaran di Lapangan
Setiap proses perubahan selalu diiringi tantangan misalnya konsisten dalam menjalankan program jangka Panjang, ketahanan usaha kecil yang bergantung pada pasar dan modal, dan adaptasi terhadap perubahan sosial dan kondisi eksternal (misalnya pandemi)
Namun dari sumber yang ada, ada pelajaran penting: kesabaran, pendampingan, dan keberanian mencoba hal baru menjadi kunci agar perubahan itu tidak hanya sekadar berubah di permukaan saja akan tetapi berakar kuat di Masyarakat yang ada disana.
Sindulang Satu: Laboratorium Kemanusiaan bagi Masyarakat
Sindulang Satu tidak lagi sekadar peta di kota Manado, ia adalah laboratorium kemanusiaan di mana masyarakat, Astra, dan pemerintah lokal saling merajut harapan mereka. Lewat pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan, kampung ini membuktikan bahwa transformasi nyata lahir bukan dari sekadar program, melainkan dari manusia yang menggerakkannya sehari-hari.
Walau belum banyak kisah nama individu yang terekam secara publik, nilai keterlibatan warga tetap terlihat lewat gestur kolektif: beasiswa yang membantu anak sekolah, senam lansia yang menjaga kesehatan, kebun yang menghijaukan lorong, usaha lokal yang memberi penghasilan semuanya adalah fragmen-fragmen kehidupan manusia yang bertransformasi.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
