Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Yogyakarta berpartisipasi dalam Job Fair Manunggal Expo yang digelar di Kabupaten Kulon Progo. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan literasi migrasi aman bagi masyarakat tentang "peluang kerja ke luar negeri melalui jalur resmi dan terlindungi secara hukum".
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk memahami secara lebih jelas tahapan, syarat, dan manfaat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tercatat secara legal.
Edukasi ini penting agar calon pekerja tidak terjerat iming-iming perekrut ilegal yang kerap menjanjikan proses cepat tanpa prosedur resmi.
3 Jalur Penempatan Kerja ke Luar Negeri
Dalam sesi sosialisasi, BP3MI Yogyakarta memaparkan tiga jalur utama yang dapat diikuti masyarakat untuk bekerja di luar negeri:
- Jalur Pemerintah (G to G)
Jalur ini difasilitasi langsung oleh BP2MI melalui kerja sama antarnegara. Prosesnya dilakukan secara transparan dan terstandar, mulai dari pendaftaran, pelatihan, hingga keberangkatan. - Jalur Swasta (Perusahaan Penempatan/ PT)
Melalui jalur ini, perusahaan penempatan resmi mempertemukan calon pekerja dengan perusahaan pemberi kerja di luar negeri. Calon PMI tetap mendapatkan pendampingan dan perlindungan penuh dari pemerintah. - Jalur Mandiri
Calon pekerja yang mencari kerja secara independen tetap wajib memenuhi persyaratan resmi dan melapor ke BP3MI. Langkah ini memastikan mereka tetap tercatat dan mendapat perlindungan hukum sebagai PMI legal.
Selain menjelaskan ketiga jalur tersebut, BP3MI juga memperkenalkan program Specified Skilled Worker (SSW) untuk tujuan Jepang. Program ini dikhususkan bagi tenaga kerja terampil di berbagai bidang seperti manufaktur, perhotelan, dan kesehatan.
Peserta diwajibkan memiliki kemampuan bahasa Jepang minimal JLPT N4 sebelum berangkat. Setibanya di Jepang, mereka akan mengikuti pelatihan tambahan selama 6 bulan untuk mencapai level N3, yang menjadi standar kompetensi kerja di perusahaan Jepang.
Antusiasme Masyarakat Kulon Progo
Partisipasi BP3MI Yogyakarta dalam Job Fair ini disambut antusias oleh para pengunjung. Banyak warga yang mendatangi stan informasi BP3MI untuk menanyakan prosedur keberangkatan resmi, syarat pendaftaran, serta skema perlindungan yang akan mereka dapatkan di negara tujuan.
Tidak sedikit pula yang tertarik dengan program magang dan pelatihan bahasa Jepang sebelum keberangkatan.
Antusiasme tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat Kulon Progo untuk mencari peluang kerja di luar negeri secara aman dan legal.
Kegiatan seperti ini juga menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan risiko bekerja melalui jalur tidak resmi.
Melalui partisipasi dalam Job Fair Manunggal Expo, BP3MI Yogyakarta berharap sosialisasi semacam ini dapat memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya bekerja ke luar negeri melalui jalur yang benar.
Dengan pemahaman yang tepat, para calon pekerja migran dapat memperoleh perlindungan hukum, jaminan sosial, serta pendampingan penuh dari BP2MI dan KBRI/KJRI di negara tujuan.
Instruktur BP3MI Yogyakarta juga menekankan bahwa bekerja ke luar negeri bukan hanya soal mencari penghasilan, tetapi juga bagian dari upaya membangun masa depan. “Kami ingin memastikan setiap pekerja migran berangkat dengan pengetahuan yang cukup, pulang dengan selamat, dan membawa kebanggaan bagi keluarga serta daerah asalnya,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, BP3MI Yogyakarta berharap masyarakat semakin sadar bahwa mimpi bekerja di luar negeri harus diwujudkan melalui jalur yang aman, legal, dan bermartabat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News