bisakah pancasila menjadi kunci untuk meredam persaingan negatif di tempat kerja - News | Good News From Indonesia 2025

Bisakah Pancasila jadi Kunci untuk Meredam Persaingan Negatif di Tempat Kerja?

Bisakah Pancasila jadi Kunci untuk Meredam Persaingan Negatif di Tempat Kerja?
images info

Bisakah Pancasila jadi Kunci untuk Meredam Persaingan Negatif di Tempat Kerja?


Di tengah perkembangan globalisasi dan digitalisasi, organisasi dan perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia (SDM) sangat berpengaruh kedalam kehidupan bisnis saat ini.

Untuk meraih keunggulan, perusahaan perlu mengembangkan strategi kompetitif, seperti berinovasi, meningkatkan kualitas, menekan biaya, atau mempercepat proses kerja.

Dengan perusahaan bisa memahami perilaku SDM pastinya sangat berdampak pada peningkatan kinerja dan keberhasilan organisasi.

SDM yang menunjukkan komitmen, dedikasi, dan inisiatif dapat mendorong produktivitas dan efisiensi. Akan tetapi, lingkungan kerja yang kompetitif sering bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Menurut penelitian dari Workplace Bullying Institute menunjukkan bahwa 20% rekan kerjanya sengaja menjatuhkan mereka agar terlihat buruk di depan atasan. Permasalahan tentang penilaian yang tidak adil dirasakan oleh 79% dari total karyawan menurut Gallup dalam artikelnya yang berjudul “State Of The American Workplace”.

baca juga

Permasalahan tentang karyawan favorit juga menjadi permasalahan yang cukup serius dalam dunia kerja. Dari data yang disajikan oleh Career Building menunjukan bahwa 35% dari karyawan percaya jika atasan mereka mempunyai karyawan yang disukai.

Dengan data-data ini menunjukan bahwa masih terdapat permasalahan mengenai persaingan dunia kerja yang tidak sehat serta perlakuan yang tidak adil yang dirasakan oleh karyawan.

Permasalahan di atas dapat terjadi karena manusia ingin melakukan segala cara untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Menurut David McClelland, manusia memiliki kebutuhan yang mendorong perilaku mereka seperti Need Of Power (kebutuhan akan kekuasaan) dan Need Of Achievement (kebutuhan akan prestasi).

Dua hal ini dapat menyebabkan seseorang termotivasi untuk melakukan hal-hal positif dalam melakukan pekerjaan mereka. Namun, uga dapat disalahgunakan dalam mengincar hal yang mereka inginkan secara pribadi.

Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila harus diterapkan dalam pengorganisasian sumber daya manusia dalam dunia kerja. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila persaingan tidak sehat dapat terminimalisir dan kerugian dapat dicegah.

Karyawan yang saling menjatuhkan dan merusak reputasi rekan kerja, lingkungan perusahaan yang kompetitif seringkali menuntut karyawan untuk bisa mendapatkan hasil yang cepat. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan.

Kondisi perusahaan yang menekan promosi untuk mendapatkan gaji tambahan atau jabatan yang lebih tinggi juga seringkali memicu terjadinya konflik antarkaryawan, termasuk saling menjatuhkan dan menurunkan reputasi satu sama lain.

baca juga

Kurangnya transparansi dalam sistem penilaian dapat menyebabkan karyawan ingin melakukan segala hal agar reputasi yang dimilikinya semakin naik dan melindungi apa yang ia miliki saat ini.

Jika perusahaan menanamkan nilai-nilai pancasila kepada karyawan secara baik, hal ini bisa dihindari. Penerapan sila kedua pancasila yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab” bisa menyelesaikan konflik ini.

Karyawan harus bisa menerapkan sikap saling menghargai dan memperlakukan manusia dengan lebih adil dan beradab. Selain itu juga bisa dengan membangun lingkungan kerja yang saling mendukung dan menghilangkan sikap saling menjatuhkan satu sama lain.

Dengan membudayakan sikap seperti ini pastinya juga berdampak baik pada produktivitas karyawan dan juga kinerja karyawan.

Permasalahan yang bisa terjadi selanjutnya adalah kompetisi yang tidak transparan dalam suatu perusahaan. Sistem penilaian yang tidak transparan dimana proses kompetisi seperti promosi, penilaian kinerja, dan penghargaan karyawan yang dilakukan secara tidak terbuka.

Sistem ini bisa menimbulkan rasa kecurigaan dan ketidakadilan antar karyawan. Produktivitas antar karyawan juga menurun karena mereka lebih mementingkan untuk mempertahankan posisi mereka dengan berbagai cara daripada meningkatkan kualitas kinerja.

Jika terjadi masalah seperti ini di dalam suatu perusahaan, perlunya melakukan evaluasi manajemen, mulai menerapkan manajemen SDM yang lebih terbuka, jujur, dan adil, serta menerapkan nilai nilai pancasila di lingkungan kerja.

Permasalahan lain yang sudah tidak asing bagi kita yaitu adanya “favoritisme” di dalam suatu perusahaan, di mana karyawan tersebut biasanya lebih diutamakan dan diberikan beban kerja yang lebih ringan dibandingkan karyawan lain.

Hal ini bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan pembagian tugas akibat manajemen SDM yang kurang baik dan adil. Permasalahan ini dapat menyebabkan terjadinya konflik internal perusahaan yang bisa dilihat dari penurunan kesemangatan kerja karyawan dan meningkatkan turnover karyawan.

Mereka merasa beban kerja yang diberikan oleh manajer tidak dibagi secara merata. Beban kerja karyawan yang banyak dan menumpuk juga bisa memicu stres dan kelelahan mental karyawan.

Jika masalah terjadi secara berkepanjangan maka akan mengakibatkan penurunan kualitas kerja karyawan dan seringkali terjadi turnover karyawan. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mulai menghilangkan budaya tidak sehat seperti ini.

Pancasila yang kita anggap sebagai dasar negara, juga patutnya kita implementasikan di berbagai kehidupan, salah satunya di dunia kerja.

Dari berbagai permasalahan di atas, di sinilah peran manajemen SDM harus lebih ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan kerja karyawan yang lebih nyaman dan produktif.

Memutus rantai budaya yang tidak sehat agar bisa menciptakan SDM yang lebih berkualitas dan unggul ke depannya. Sebagai seorang manajer juga harus membangun komunikasi yang terbuka dan intensif dengan seluruh anggota tim melalui dialog terbuka, jujur, dan penuh empati.

Manajer harus bisa menerima keluhan atau ketidakpuasan yang mungkin timbul akibat perlakuan tidak adil dan memberikan kebebasan berpendapat bagi karyawannya. Kembali lagi dengan selalu mempertahankan nilai-nilai Pancasila di seluruh aspek kehidupan kita.

Memahami bahwa dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara juga bisa membantu kita untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mendasari segala tingkah laku dalam kehidupan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.