Maluku merupakan salah satu provinsi di kawasan Indonesia Timur yang dikenal dengan keindahan alamnya.
Bila berkesempatan mengunjungi Maluku baik untuk keperluan pekerjaan maupun liburan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi beragam hidangan lokal.
Selain makanan berat seperti papeda dan ikan kuah kuning, Kawan GNFI wajib mencoba berbagai jajanan pasar yang dijual.
Umumnya jajanan lokal tersebut mudah ditemukan baik di pasar tradisional, rumah kopi, maupun pada warung-warung kue di tepi jalan. Selain harganya yang terjangkau, rasanya juga nikmat dan cocok dijadikan sebagai teman minum teh atau kopi.
Berikut rekomendasi 7 jajanan lokal Maluku yang sayang bila dilewatkan.
Sagu Gula
Sagu gula merupakan olahan sagu bakar yang sudah dicampur dengan potongan gula kelapa atau gula arean serta parutan kelapa. Sagu ini dibakar pada cetakan dari tanah liat yang disebut porna. Biasanya dalam satu porna ada 5 cetakan sagu.
Tidak seperti sagu bakar pada umumnya yang memilliki tekstur keras, tekstur sagu gula cukup lembut. Karena itu, sagu gula bisa langsung dimakan tanpa harus dicelupkan ke dalam teh atau kopi terlebih dulu. Jajanan lokal ini dijual Rp10.000/porsinya.
Gogos
Rekomendasi jajanan lokal selanjutnya yang bisa Kawan GNFI coba adalah gogos. Sekilas tampilan makanan ini mirip dengan lemper karena dibungkus dengan daun pisang. Meski sama-sama terbuat dari beras ketan, gogos umumnya diisi dengan ikan suwir yang ditumis.
Setelah dibungkus daun pisang, gogos kemudian dibakar di atas arang. Harga jajanan ini mulai dari Rp2.000-Rp8.000, tergantung dengan ukurannya.
Bobengka
Selanjutnya ada jajanan berupa kue bobengka. Kue ini dibuat dari campuran terigu, telur, santan, gula kelapa serta ragi. Sebelum dipanggang, permukaan adonan kue akan ditaburkan dengan kacang kenari yang sudah dicincang. Agar memiliki aroma khas, adonan juga ditambahkan kayu manis bubuk.
Tekstur bobengka sangat lembut dan kerap dijadikan sebagai pendamping teh dan kopi. Biasanya kue ini dijual per potong (slice) dengan harga mulai Rp2.500/potong.
Ampas Tarigu
Sekilas tampilan kue ini mirip dengan roti manis tradisional. Namun, ada tambahan gula kelapa di dalam adonan sehingga setelah dipanggang warnanya menjadi cokelat muda. Kue ini dibuat dari campuran terigu, gula kelapa, parutan kelapa serta ragi. Harga jualnya pun terjangkau mulai dari Rp2.000 per buah.
Nasi Pulut Unti
Rekomendasi jajanan lokal Maluku berikutnya adalah nasi pulut unti. Bahan utama kudapan ini adalah ketan atau yang dalam bahasa lokal disebut sebagai pulut. Untuk membuatnya, ketan diaron dengan santan kemudian dikukus hingga matang.
Ketan yang sudah masak tersebut, kemudian dibentuk seperti segitiga dan dibungkus dengan daun pisang. Pada bagian atas ketan, tempatkan unti kelapa yang telah dimasak bersama gula merah.
Koyabu
Koyabu merupakan jajanan lokal dari Maluku yang terbuat dari singkong. Untuk membuat kue ini, singkon diparut kemudian diberi irisan gula merah dan kelapa parut. Kue ini biasanya dicetak dalam mangkuk yang terbuat dari potongan daun pandan.
S
etelah dicetak, adonan selanjutnya harus dikukus hingga matang. Satu potong koyabu dijual seharga Rp3.000. Namun, kue ini tidak bisa ditemukan di semua tempat. Hanya ada beberapa tempat yang rutin menjualnya.
Nasi Pulut Bambu
Nasi pulut bambu merupakan ketan yang dimasak di dalam batang bambu. Proses memasaknya dengan cara dibakar diatas bambu. Di dalam adonan nasi pulut biasanya ditambahkan santan serta garam sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih. Selain bisa dimakan untuk disantap bersama keluarga, hidangan kerap disajikan dalam acara-acara adat.
Demikianlah rekomendasi jajanan lokal Maluku yang bisa dicoba oleh Kawan GNFI saat sedang berada di sana. Pilihan jajanan diatas juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh kepada kerabat karena bisa bertahan 1 hingga 2 hari pasca proses produksi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News