legenda asal usul nama kampung siahoni di pulau buru cerita rakyat dari maluku - News | Good News From Indonesia 2025

Legenda Asal Usul Nama Kampung Siahoni di Pulau Buru, Cerita Rakyat dari Maluku

Legenda Asal Usul Nama Kampung Siahoni di Pulau Buru, Cerita Rakyat dari Maluku
images info

Legenda Asal Usul Nama Kampung Siahoni di Pulau Buru, Cerita Rakyat dari Maluku


Kampung Siahoni adalah salah satu desa yang ada di Pulau Buru. Konon ada sebuah cerita rakyat dari Maluku yang menceritakan asal usul nama Kampung Siahoni yang ada di Pulau Buru tersebut.

Bagaimana kisah dari legenda asal usul nama Kampung Siahoni yang ada di Pulau Buru?

Legenda Asal Usul Nama Kampung Siahoni di Pulau Buru, Cerita Rakyat dari Maluku

Dinukil dari artikel Djamila Saanun, "Syiar Islam di Kampung Siahoni" dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Buru, alkisah pada zaman dahulu terdapat sebuah kampung kecil di Pulau Buru. Kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Tandus.

Hal ini berdasarkan bukit-bukit yang ada di kampung tersebut yang terlihat tandus. Kampung ini berjarak lebih kurang 10 km dari daerah Namlea.

Umumnya orang-orang dari Namlea akan menggunakan perahu layar ke sana. Namun orang-orang juga bisa menggunakan kuda atau berjalan kaki ke kampung tersebut, walau harus melewati hutan belantara yang berbahaya.

Kampung ini dihuni oleh orang-orang yang berasal dari luar Pulau Buru. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, masyarakat yang ada di sana tetap hidup aman dan damai.

Meskipun demikian, ada satu masalah yang sudah lama tidak terselesaikan di Kampung Tandus. Kampung Tandus dikenal oleh daerah lain sebagai kampung pengguna ilmu hitam.

Banyak gosip yang beredar terkait Kampung Tandus. Orang-orang yang datang ke sana sering mengatakan melihat berbagai macam makhluk aneh.

Selain itu, ada juga orang yang mengatakan bahwa dia serin melihat bola api yang beterbangan di langit pada malam hari. Kemunculan bola api ini dia sebut akan membuat ada salah seorang warga yang meninggal dunia keesokan harinya.

Isu ini disebabkan karena tidak adanya pemuka agama yang ada di Kampung Tandus. Isu terkait pengguna ilmu hitam ini juga membuat orang-orang mulai jarang mengunjungi Kampung Tandus.

Hal ini tentu berdampak pada kehidupan masyarakat Kampung Tandus. Sebab interaksi dengan orang dari luar daerah bisa mendatangkan berbagai macam keuntungan bagi mereka, baik di sektor ekonomi maupun lainnya.

Pada suatu hari, salah seorang pemuda di Kampung Tandus mengalami sebuah mimpi. Dalam mimpinya, akan datang seorang pemimpin yang akan menjadi panutan di kampung tersebut.

Beberapa saat kemudian, tersiar kabar telah datang seorang saudagar dari tanah Arab di Pulau Buru. Saudagar ini berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam di sana.

Saudagar ini pergi dari satu kampung ke kampung lain. Saudagar ini juga berniat untuk mendatangi Kampung Tandus.

Isu tentang pengguna ilmu hitam sebenarnya diketahui oleh saudagar Arab tersebut. Namun dia tidak mempedulikan isu itu dan tetap berangkat ke sana.

Saudagar Arab ini pergi dengan mengendarai kuda menuju kampung tersebut. Di tengah perjalanan, dia beristirahat di atas bukit tandus dan menghadap ke arah kampung.

Ketika sedang memandangi alam yang ada di sekitar bukit tersebut, tiba-tiba terbesit sebuah nama di benak saudagar tersebut. Dia memikirkan sebuah nama yang cocok untuk kampung yang akan didatanginya tersebut.

Sesampainya di Kampung Tandus, saudagar ini menetap dan berdagang di sana. Masyarakat Kampung Tandus menyambut dengan hangat saudagar yang sering mereka panggil dengan sebutan Habib.

Sama seperti daerah lain, Habib juga menyebarkan agama Islam di sana. Masyarakat Kampung Tandus dengan senang hati menerima ajaran tersebut.

Lambat laun, Habib kemudian diangkat menjadi panutan yang ada di sana. Masyarakat juga meminta Habib untuk tetap menetap di sana dan menjadi ulama di tengah mereka.

Habib menyetujui permintaan masyarakat tersebut. Dirinya kemudian memberikan sebuah nama untuk kampung tersebut.

Kampung Sihon menjadi nama yang dipilih oleh Habib untuk daerah tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa kata "Sihon" bermakna sebagai bukit.

Saudagar Arab ini berkata bahwa kondisi kampung tersebut mirip dengan situasi yang ada di Arab. Masyarakat pun setuju dengan nama yang diberikan oleh pemimpin mereka tersebut.

Seiring berjalannya waktu, pandangan buruk terhadap Kampung Sihon perlahan hilang. Berkat keberadaan Habib, kampung ini tidak dikenal lagi sebagai pengguna ilmu hitam.

Nantinya, nama Kampung Sihon berubah menjadi Siahoni. Begitulah kisah dari legenda asal usul nama Kampung Siahoni di Pulau Buru.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.