Batik Sujo merupakan produk unggulan dari Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Batik ini memiliki keunikan sebab motifnya yang terinspirasi dari kearifan lokal.
Adanya batik ini membawa manfaat untuk masyarakat Desa Sumberejo. Manfaat tersebut seperti pada aspek pemberdayaan perempuan, ekonomi, hingga budaya.
Selain itu, kehadiran batik Sujo membuat Desa Sumberejo menjadi salah satu Desa Sejahtera Astra (DSA). Oleh sebab itu, berikut informasi mengenai batik Sujo yang merupakan produk unggulan Desa Sumberejo.
Keunikan Batik Sujo dari Desa Sumberejo
Batik Sujo adalah produk asli dari Desa Sumberejo yang unik. Nama Sujo ini berasal dari kata "Sumberejo" yang merupakan daerah asal batik tersebut.
Batik Sujo memiliki keunikan yang terletak pada motifnya. Motif batik ini terinspirasi dari kearifan lokal yang ada di Desa Sumberejo.
Motif batik Sujo ini seperti pisang, kelapa, tebu, nangka, bahkan motif yang mengangkat acara tradisional seperti manten kucing. Proses produksi batik ini juga beragam yaitu menggunakan teknik batik tulis, cetak, hingga eco print.
Goresan cantingan dari ibu-ibu perajin membuat motif dan warna batik Sujo menciptakan keunikan tersendiri. Batik Sujo terkenal dengan warna-warnanya yang berani.
Ini disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang alami seperti tanaman yang tumbuh di sekitar desa. Misalnya, daun indigo yang berguna untuk menciptakan warna biru yang mendalam, sementara akar mengkudu dapat dipakai untuk menimbulkan warna merah.
Pengembangan Batik Sujo yang Ada di Desa Sumberejo

Batik Sujo produk asli Desa Sumberejo | Foto: (Instagram | @batik.sujo).
Mengutip dari laman Kliping UM, usaha batik Sujo awalnya diproduksi oleh warga desa secara terbatas yaitu hanya terdapat delapan perajin. Hal ini seperti disampaikan oleh salah satu perajin batik Sujo, Sri Hariyanti.
"Pada awalnya (warga) desa sendiri yang memakai dan membeli. Lama-lama, masuk ke sekolah TK. Mereka memesan seragam batik setiap tahunnya," terang Hariyanti mengutip dari laman Kliping UM.
Melansir dari YouTube Sanggar Minat UM, UMKM batik Sujo berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang (UM) untuk mengembangkan batik sejak tahun 2019. Dari hal tersebut, Desa Sumberejo terkenal dengan desa batik Sujo.
Pengembangan batik Sujo di Desa Sumberejo mengalami pasang surut. Ini disebabkan oleh minimnya keterlibatan teknologi digital.
Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan potensi batik Sujo. Pengembangan ini dilakukan dengan cara mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas perajin batik hingga optimalisasi promosi melalui media digital.
Dampak Batik Sujo untuk Masyarakat Desa Sumberejo
Melansir dari laman PBSI Unikama, permintaan akan batik Sujo cukup banyak dan laku keras di pasaran. Batik ini telah masuk ke sekolah TK untuk dijadikan seragam batik setiap tahunnya.
Kemudian, dalam beberapa tahun terakhir Batik Sujo mulai dikenal pada daerah Malang hingga luar Malang. Perajin batik Sujo kerap mengikuti pameran kerajinan dan mengadakan pelatihan untuk generasi muda agar potensi batik terus terlestarikan.
Generasi muda di Desa Sumberejo pun ikut tertarik untuk mengembangkan potensi batik Sujo ini sebab melihat adanya potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Batik Sujo menjadi harapan untuk masyarakat Desa Sumberejo. Bukan hanya menghadirkan nilai ekonomi, tetapi juga membawa pesan pelestarian warisan yang perlu dilakukan kepada generasi selanjutnya.
Batik Sujo menjadi inspirasi untuk menghadirkan produk unggulan dari kearifan lokal yang tersedia. Batik ini menjadi warisan budaya dan simbol kebanggaan untuk masyarakat Desa Sumberejo yang merupakan salah satu Desa Sejahtera Astra (DSA).
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News