Kawan GNFI mungkin sudah sering menemui nama-nama pahlawan nasional Indonesia seperti MH Thamrin, HOS Cokroaminoto, atau WR Supratman di halaman buku pelajaran sejarah ataupun di papan nama jalan-jalan besar di Indonesia. Meski nama-nama tersebut sudah umum diketahui oleh masyarakat, nyatanya nama-nama pahlawan nasional yang selama ini kita pelajari sebagian besar merupakan nama singkatan, lho.
Nama asli yang panjang membuat beberapa tokoh pahlawan cenderung lebih dikenal dari nama singkatannya. Lantas, apa sebenarnya nama asli dari para pahlawan-pahlawan terkemuka Indonesia? Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!
(H2) Daftar Singkatan dan Kepanjangan Nama-Nama Pahlawan Nasional Indonesia
Untuk menjawab rasa penasaran kawan GNFI yang ingin mengetahui kepanjangan dari nama-nama pahlawan Indonesia, berikut GNFI telah merangkum sejumlah singkatan serta nama asli dari para pahlawan nasional Indonesia sebagaimana yang tertera dalam buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional oleh Kuncoro Hadi dan Sustianingsih:
Nama Singkatan | Nama Asli |
A. Yani | Ahmad Yani |
A. H Nasution | Abdul Haris Nasution |
Buya Hamka | Haji Abdul Malik Karim Amrullah |
D. I Panjaitan | Donald Izacus Panjaitan |
G.S.S.J Ratulangi | Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi |
H.R Rasuna Said | Hajjah Rangkayo Rasuna Said |
HOS Cokroaminoto | Hadji Oemar Said Tjokroaminoto |
J. Leimena | Johannes Leimena |
K.S Tubun | Karel Satsuit Tubun |
M. H Thamrin | Mohammad Husni Thamrin |
M. T Haryono | Mas Tirtodarmo Haryono |
R. A Kartini | Raden Ajeng Kartini |
R. E Martadinata | Raden Eddy Martadinata |
S. Parman | Siswando Parman |
T. B Simatupang | Tahi Bonar Simatupang |
W. R Supratman | Wage Rudolf Supratman |
Profil Singkat Pahlawan Nasional Indonesia
1. A.Yani
Menyandang gelar pahlawan revolusi, Ahmad Yani merupakan tokoh jenderal yang berasal dari daerah Purworejo, Jawa Tengah. Ia berperan besar dalam mengusir tentara sekutu dari tanah Magelang. Sayangnya, Jenderal Ahmad Yani tewas ditembak di kediamannya pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965 silam.
2. A. H. Nasution
Lahir di Huta Pungkut, Tapanuli Selatan, pahlawan Indonesia satu ini rupanya pernah berkarir sebagai guru sebelum terjun ke bidang militer. Setelah kepindahannya ke dunia militer, nama A. H. Nasution justru semakin dikenal di kalangan masyarakat. Mengutip dari laman Sejarah TNI, atas jasanya yang luar biasa sebagai pemimpin militer, A. H Nasution dianugerahi pangkat Jenderal Besar TNI kehormatan pada 30 September 1997.
3. Buya Hamka
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Buya HAMKA adalah sosok ulama, nasionalis sekaligus sastrawan Indonesia terkemuka di generasi pujangga lama. Selain aktif berkiprah di dunia jurnalistik, Hamka juga aktif di ranah politik melalui partai Masyumi. Meskipun singkat, Hamka juga sempat menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam kurun waktu 1977 hingga 1981.
4. D. I. Panjaitan
Tak hanya Ahmad Yani, Donald Izacus Panjaitan atau D. I Panjaitan juga termasuk tokoh militer yang memperoleh gelar pahlawan revolusi. Namun, sama halnya dengan Ahmad Yani, D. I. Panjaitan pun turut menjadi salah satu jenderal angkatan darat yang tewas dalam gerakan 30 September (G30S).
5. G. S. S. J Ratulangi
Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang lebih dikenal dengan panggilan Sam Ratulangi ini pernah menjabat sebagai pimpinan dari perhimpunan pelajar Indonesia di Belanda yaitu Indische Vereeniging. Sepulangnya Ratulangi dari luar negeri, ia turut berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menjadi anggota Volksraad serta Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
6. H. R. Rasuna Said
H. R. Rasuna Said yang mempunyai nama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said dikenal sebagai tokoh pendidik sekaligus pahlawan nasional perempuan yang lantang menyuarakan kritiknya pada pemerintahan kolonial. Selain gigih menentang keberadaan Belanda di tanah air, H. R. Rasuna Said secara konsisten juga memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan dengan mendirikan sekolah khusus perempuan dan memimpin mingguan bernama Menara Putri.
7. HOS Cokroaminoto
Kemampuan HOS Cokroaminoto dalam berorasi dan membakar semangat massa menjadikannya tokoh besar yang revolusioner. Di bawah kepemimpinannya, Cokroaminoto berhasil mengembangkan Sarekat Islam (SI) hingga menjadi partai yang ditakuti pemerintah Belanda. Tulisan-tulisan dari HOS Cokroaminoto pun kerap menghiasi berbagai surat kabar pada masanya, seperti Bendera Islam, Oetoesan Hindia, dan Fadjar Asia.
8. J Leimena
Lahir dengan nama Johannes Leimena, negarawan besar asal Ambon ini berprofesi sebagai dokter dan politisi. Selama 21 tahun berturut-turut, Leimena terus mengabdikan dirinya pada negara dengan menjadi menteri kabinet Indonesia. Kiprah politik Leimena sebagai menteri baru berakhir pasca orde lama.
9. K. S Tubun
Karel Satsuit Tubun merupakan sosok polisi patriot yang berperan penting dalam dua peristiwa besar negara, yakni pemberontakan Permesta dan Gerakan 30 September. Tubun meregang nyawa karena tertembak saat terjadinya Gerakan 30 September ketika sedang mengawal kediaman Wakil Perdana Leimena.
10. M. H. Thamrin
Bukan tanpa alasan nama M. H Thamrin diabadikan sebagai jalan protokol utama Jakarta. Mohammad Husni Thamrin atau kerap disingkat M. H Thamrin adalah figur politikus serta pejuang kemerdekaan berdarah Betawi yang sangat vokal dalam menentang pemerintahan Kolonial.
11. M. T. Haryono
Satu lagi tokoh pahlawan nasional yang namanya dijadikan sebagai nama jalan utama Jakarta adalah M. T. Haryono. Bernama lengkap Mas Tirtodarmo Haryono, ia merupakan tokoh perwira terpandang yang turut terlibat dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag selaku sekretaris delegasi militer Indonesia pada masa itu.
12. R. A Kartini
Sebagai simbol emansipasi wanita di Indonesia, nama Raden Ajeng Kartini sudah begitu dikenal bahkan diingat setiap tahunnya di tanggal 21 April. Perjuangan dari R. A Kartini pun dikenang dalam lagu kebangsaan bertajuk ‘Ibu Kita Kartini’ karya W. R Supratman.
13. R. E Martadinata
Di balik berdirinya angkatan laut Indonesia saat ini, ada sosok laksamana laut Raden Edy Martadinata sebagai pionir yang pertama kali menggagas pembentukan cabang angkatan perang tersebut. Tak hanya mendirikan Angkatan Laut saja, selama Martadinata menjabat, kekuatan angkatan laut Indonesia pun disegani di kawasan Asia Pasifik.
14. S Parman
Kemampuan Siswondo Parman dalam berpikir strategis menjadikannya seorang tentara intelijen andalan dalam menyusun organisasi militer. Namun, sebagai perwira angkatan darat, ia termasuk dalam daftar pahlawan revolusi yang gugur di tangan komplotan G30S.
15. T. B Simatupang
Nama jalanan di Jakarta Selatan yang kerap menjadi biang kemacetan ini tak lain berasal dari nama tokoh militer tersohor Indonesia, yaitu Tahi Bonar Simatupang. Mengutip laman Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), TB Simatupang merupakan seorang tentara intelektual yang berperan sebagai pencetak awal fondasi tentara Indonesia.
16. W. R Supratman
Sebagaimana sempat disinggung sebelumnya, Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman merupakan sosok komposer legendaris yang berjasa besar dalam menciptakan sejumlah lagu kebangsaan Indonesia, termasuk ‘Ibu Kita Kartini’ dan ‘Indonesia Raya’. Lagu ‘Indonesia Raya’ sendiri pertama kali dinyanyikan pada momen berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News