kba tanjung binga kembangkan perkampungan nelayan menjadi kampung wisata - News | Good News From Indonesia 2025

KBA Tanjung Binga: Kembangkan Perkampungan Nelayan menjadi Kampung Wisata

KBA Tanjung Binga: Kembangkan Perkampungan Nelayan menjadi Kampung Wisata
images info

KBA Tanjung Binga: Kembangkan Perkampungan Nelayan menjadi Kampung Wisata


Saat mendengar Bangka Belitung, langsung tergambar panorama pantai dengan pasir dan batu karangnya. Terhampar luas air laut sampai ke garis horizon dan bertemu langsung dengan langit. Ditambah lagi dengan angin laut sepoi-sepoi segar yang menerpa wajah. Pemandangan ini lah yang ada di Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Desa Tanjung Binga terletak di pantai utara Belitung. Tempatnya yang tepat berada di pinggir laut membuat sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan. Dilihat dari sejarahnya, orang-orang Tanjung Binga bukanlah penduduk asli Belitung. Mereka adalah pendatang yang berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan.

Hasil laut pun menjadi tontonan sehari-hari. Sumber daya alam ini juga yang menghidupi masyarakat Tanjung Binga sehari-hari. Ikan-ikan segar hasil tangkapan para nelayan hingga ikan asin yang masih melalui tahapan penjemuran menjadi komoditas unggulan mereka.

baca juga

Perubahan Jadi Kampung Wisata

Pada tahun 2017, PT Astra International Tbk menetapkan Tajur Binga masuk dalam daftar Kampung Berseri Astra (KBA) sebagai salah satu desa binaan. Pada tahun tersebut Tajur Binga menjadi satu-satunya desa yang berada di bawah binaan Astra.

Melihat potensinya yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan, berbagai program KBA dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat sekitar. Program yang digaungkan adalah memajukan perkampung nelayan menjadi kampung wisata.

Kampung Nelayan bisa menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan. Apalagi Tanjung Binga berada di lokasi yang strategis. Dari ibukota kabupaten, hanya butuh waktu perjalanan 20 menit menggunakan kendaraan untuk sampai di tempat.

Pemandangan pantai, laut, dermaga, dan jejeran kapal para nelayan menambah kecantikan desa ini. Selain itu, kebudayaan masyarakatnya juga menjadi daya tarik. Contohnya adalah tradisi memanah ikan dan atraksi nube, meracuni ikan tanpa merusak terumbu karang menggunakan akar tuba.

Untuk memajukan pariwisata, pelatihan kepada para pemuda dan pemudi Tanjung Binga pun digalakkan. Pelatihan bahasa Inggris salah satunya. Dengan kemampuan ini, para anak muda diharapkan bisa menjelaskan potensi wisata kepada wisatawan mancanegara. Ya, tidak hanya wisatawan domestik saja yang datang ke sini.

Tempat wisata pun tidak lepas dengan buah tangan. Ikan asin menjadi oleh-oleh yang terkenal dari desa ini. Selain itu, berbagai jenis olahan hasil laut juga dapat dijumpai, seperti tortilla landak laut dan keripik telur cumi.

Wujudkan Empat Pilar Program KBA

Selain menaikkan pamor kampung nelayan Tanjung Binga sebagai kampung wisata, PT Astra juga menjalankan empat pilar program KBA kepada masyarakat setempat. Empat pilar tersebut antara lain lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kewirausahaan.

Pada pilar kewirausahaan dapat dilihat dari aktivitas membangun usaha di masyarakat sekitar. Sebelumnya, produksi ikan asin sudah dilakukan oleh masyarakat setempat. KBA Tanjung Binga bersama Pemda Belitung memberikan bantuan berupa moda transportasi laut.

Hal ini yang membuat proses penangkapan ikan berubah. Dulu, nelayan hanya mengandalkan tanda-tanda alam, seperti letak bintang dan arah angin, saat menangkap ikan. Saat ini, kapal-kapal laut dilengkapi dengan sistem GPS, sehingga letak ikan dapat terdeteksi.

Selain ikan asin, berbagai macam produk hasil laut juga dibuat. Contohnya kerupuk ikan, tortilla landak laut, hingga keripik telur cumi.

Pada pilar lingkungan, KBA Tanjung Binga berupaya menumbuhkan kesadaran kebersihan lingkungan kepada masyarakat. Selain itu, tanaman obat dan sayur-mayur juga ditanam di lahan kosong. Hal ini sebagai upaya mewujudkan kampung wisata yang bersih dan asri.

Untuk pilar kesehatan, KBA Tanjung Binga memberikan bantuan fasilitas dan pelayanan kesehatan. Posyandu balita, remaja, dan lansia menjadi program utama untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Sementara pada pilar pendidikan, KBA Tanjung Binga lebih berfokus pada pendidikan anak usia dini dan TK. Diharapkan melalui program ini, kreatifitas dan motorik anak-anak dapat dilatih dan dikembangkan. Selain itu, pembelajaran bahasa Inggris juga dilakukan guna menunjang Kampung Nelayan Tanjung Binga sebagai kampung wisata.

baca juga

Perwujudan program KBA melalui empat pilar ini menjadikan Tanjung Binga menjadi kampung wisata yang masyhur dari Belitung.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.