Komunitas Jejak Kelana Id mengadakan telusur Sungai Cibanten di Kampung Masigit pada Minggu, 5 September 2025. Acara ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Sasaka Cibanten Hilir yang diselengggarakan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII.
Telusur sungai diikuti oleh siswa SD, SMP, dan SMA sekitar Ciomas, Kabupaten Serang. Mereka berkumpul di Titik Nol Cibanten lalu bertolak menyusuri rute yang sudah disediakan.
Hari itu, rombongan yang terdiri dari puluhan siswa menyusuri rute mata air Cibanten, kawasan pepohonan, telusur sungai menuju Saung Susukan Ciomas, dan berakhir di Danau Cibanten.
Antusias menjalar selama kegiatan telusur sungai berlangsung. Para peserta dari sekolah dasar berjalan sembari menyanyikan yel-yel yang sebelumnya telah disiapkan.
Masing-masing kelompok didampingi oleh fasilitator dari Jejak Kelana Id belajar mengeksplorasi keadaan yang ada di sekitar lingkungan Sungai Cibanten. Di titik pertama, peserta belajar tentang sumber air dan asal-usul nama Sungai Cibanten.
Jejak Kelana juga menyisipkan materi sains kepada peserta. Salah satunya, mereka menjelaskan bahwa warna biru pada permukaan Danau Cibanten disebabkan oleh paparan gelombang cahaya pendek.
Beralih ke tempat selanjutnya, para peserta kemudian berkumpul di bawah rindang pepohonan. Di sini mereka kemudian belajar cara membuat batik dengan teknik ecoprint menggunakan dedaunan yang tersedia.
Para siswa semangat mengumpulkan dedaunan yang berserakan. Mereka menjajar daun tersebut di atas kain sesuai dengan pola yang mereka inginkan.
Kemudian, daun tersebut dipukul-pukul menggunakan palu kayu kecil untuk mengeluarkan ekstrak warna daun pada kain. Warna inilah yang kemudian menempel dan menimbulkan corak pada batik ecoprint.
Peserta lalu melanjutkan perjalanan dengan menyusuri aliran kecil Sungai Cibanten. Mereka menghabiskan kelana di Danau Cibanten dengan mengantre untuk mengitari danau menggunakan perahu karet.
Koordinator Jejak Kelana Id Rizki Maulana berujar, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan upaya konservasi sungai kepada anak-anak muda. "Sebagai bagian dari pembelajaran nonformal di luar kelas," tuturnya Minggu (5/10/2025).
Metode pembelajaran dengan jelajah alam sengaja dipilih agar proses belajar lebih menarik. Rizki menyebut, siswa bisa leluasa melihat dan mengobservasi alam dengan turun langsung ketika menelusuri alam.
Rizki menuturkan, sejak berdiri di tahun 2020 Jejak Kelana Id telah mengadakan beragam kegiatan yang berfokus pada edukasi dan konservasi lingkungan terlebih pada generasi muda. Kegiatan yang diadakan Jejak Kelana Id seperti lokakarya penjernihan air dan jelajah sejarah kota.
Sementara itu, salah satu relawan Jejak Kelana Id Muhammad Dzulzalali Waliqrom mengaku kegiatan yang dilakukan berbeda dengan pembelajaran yang biasa ia berikan. Mahasiswa Pendidikan Perikanan dan Kelautan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini sebelumnya biasa memberikan pengajaran di kelas tempat ia mengajar.
"Tentunya berbeda karena praktik di lapangan kerap berbeda dengan teori, kami sebagai pengajar harus bisa berimprovisasi menanggapi pertanyaan dan jawaban anak-anak," tuturnya.
Dzul menyebut, pembelajaran dengan kombinasi praktik langsung dapat memudahkan peserta untuk memahami materi konservasi. "Terlebih anak-anak generasi sekarang mereka harus melihat langsung dan pandai sekali mengekspresikan apa yang mereka rasakan," sebutnya.
Adapun selama kegiatan hari ini, peserta diminta untuk menuliskan refleksi dari apa yang ditemukan selama susur sungai Cibanten. "Nantinya hasil catatan para peserta akan kami bukukan," tambah Rizki. Buku ini lalu akan dipamerkan hasilnya dalam rangkaian Sasaka Cibanten Tengah dan Hulu yang masih berlangsung pada bulan Oktober ini.
Bagi Rizki, upaya pengenalan konservasi bagi anak-anak tidak muluk-muluk. Ia berupaya memberikan pengajaran yang kontekstual agar anak-anak bisa memahami makna konservasi lingkungan.
"Targetnya supaya anak-anak bisa mengenal dulu tentang Sungai Cibanten yang selama ini menjadi bagian tempat tinggal mereka. Dari situ baru bisa masuk ke materi lain tentang konservasi," pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News