Apa yang terlintas di benak Kawan ketika mendengar istilah gula semut? Apakah Kawan membayangkan butiran gula yang mirip dengan serangga yang sering berkelompok tersebut?
Bayangan Kawan akan hal ini tidak sepenuhnya salah. Sebab penamaan gula semut memang diambil berdasarkan bentuknya yang mirip dengan hewan tersebut.
Namun pembahasan kali ini tidak berkutat pada soal gula semut saja. Beranjak ke daerah Banyumas, Jawa Tengah, ternyata produksi gula semut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat yang ada di sana.
Akhmad Sobirin adalah sosok di balik pendorong produksi gula semut untuk masyarakat yang ada di Banyumas, Jawa Tengah, khususnya yang berada di Desa Semedo. Bagi masyarakat Semedo, proses produksi gula sebenarnya tidak asing lagi bagi mereka.
Sebab kebanyakan masyarakat yang ada di desa tersebut berprofesi sebagai petani gula. Namun kehadiran Akhmad Sobirin yang mendorong para petani untuk memproduksi gula semut memberikan warna baru dan dampak positif bagi masyarakat yang ada di sana.
Bagaimana kisah dari Akhmad Sobirin dalam mendorong produksi gula semut di daerah asalnya?
Sekilas tentang Gula Semut
Gula semut atau gula kristal merupakan salah satu produk yang berasal dari pohon aren. Produk olahan ini merupakan gula aren yang sudah diolah lebih lanjut dalam bentuk bubuk.
Bentuknya yang mirip seperti rumah atau sarang semut menjadi alasan dibalik penamaan produk olahan tersebut. Meskipun terlihat sederhana, ternyata gula semut memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis gula lainnya.
Erdiansyah dalam artikelnya yang berjudul "Gula Semut, Pemanis Rendah Glikemik yang Menjanjikan" menjelaskan bahwa gula jenis ini memiliki dampak yang baik bagi kesehatan. Hal ini dilihat dari nilai indeks glikemik gula semut yang berada di angka 38 dan termasuk dalam kategori rendah.
Atas dasar inilah gula semut sering menjadi pilihan bagi konsumen, khususnya penikmat minuman manis. Dengan menggunakan gula semut, mereka tetap bisa mendapatkan cita rasa manis sambil menjaga kesehatan yang dimiliki.
Hal ini pula yang membuat hasil produksi gula semut cukup diminati di pasaran. Minat pasar terhadap gula semut menjadikan olahan nira ini menjadi salah satu produk yang menjanjikan untuk diproduksi.
Kiprah Akhmad Sobirin untuk Mendorong Produksi Gula Semut
Kesadaran akan nilai dari gula semut inilah yang mendorong Akhmad Sobirin untuk mengenalkan produk olahan ini kepada masyarakat yang ada di kampung halamannya. Sebelumnya, sebagian besar masyarakat yang ada di Semedo memang berprofesi sebagai petani gula.
Namun produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang ada di desa ini merupakan gula kelapa. Pengalaman pahit yang dialami oleh Sobirin terkait produksi gula kelapa juga menjadi alasan mengapa dirinya mulai mengenalkan produksi gula semut di sana.
Disitat dari laman Kompas, Sobirin menjelaskan bahwa produksi gula kelapa memiliki risiko yang besar. Sebab para petani bisa saja terjatuh dari pohon kelapa yang tinggi dalam proses pengerjaannya.
Atas dasar inilah, dirinya kemudian mulai masyarakat yang ada di Semedo untuk mulai beralih ke produksi gula semut. Selain proses produksi yang lebih aman, peluang ekonomi serta pasar ekspor dari gula semut juga lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan gula kelapa.
Perjalanan Sobirin mengenalkan produk ini tidaklah mudah. Dinukil dari E-Booklet 14th SATU Indonesia Awards 2023, Sobirin memulai programnya dengan melakukan dialog serta edukasi terkait gula semut kepada para petani.
Sobirin juga menjelaskan proses produksi gula semut yang relatif lebih rumit jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Dirinya juga mendirikan Koperasi Usaha Bersama (KUBE) sebagai wadah bagi para petani gula semut yang ada di Semedo.
Berkat usahanya, perlahan penghasilan para petani gula yang ada di sana mulai meningkat. Petani yang pada awalnya mendapatkan Rp13 ribu dari setiap produksi gula berhasil meraih peningkatan hingga Rp20 ribu.
Dampak positif ini juga berefek pada ratusan para petani gula, khususnya yang menjadi anggota KUBE pada kesejahteraan kehidupan mereka.
Raih Penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016
Berkat kegigihannya mendorong produksi gula semut di Semedo, Sobirin bersama timnya berhasil mendapatkan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2016 silam. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi yang sudah diberikan Sobirin untuk masyarakat yang ada di desanya.
Selain memperkenalkan produk yang lebih menjanjikan di pasaran, program yang dijalankan oleh Sobirin juga berhasil menyerap tenaga kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda. Hal ini tentu berdampak bagus dalam menunjang perputaran roda ekonomi di daerah Semedo, Banyumas, Jawa Tengah tersebut ke depannya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News