jadwal festival kue bulan 2025 beserta sejarah makna dan tradisinya - News | Good News From Indonesia 2025

Jadwal Festival Kue Bulan 2025 beserta Sejarah, Makna, dan Tradisinya

Jadwal Festival Kue Bulan 2025 beserta Sejarah, Makna, dan Tradisinya
images info

Jadwal Festival Kue Bulan 2025 beserta Sejarah, Makna, dan Tradisinya


Pada tahun 2025, Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival jatuh pada 6 Oktober 2025. Perayaan ini tentunya disemarakkan masyarakat Tionghoa dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Festival Kue Bulan merupakan momen penting yang tak hanya sekadar perayaan belaka, melainkan juga makna yang mendalam bagi etnis Tionghoa.

baca juga

Untuk menelusuri lebih lanjut mengenai tradisi tersebut, artikel kali ini akan membahas mengenai jadwal Festival Kue Bulan 2025 beserta sejarah, makna, dan tradisinya. Simak sampai habis!

Apa itu Festival Kue Bulan?

Festival Kue Bulan biasa dikenal dengan nama Festival Pertengahan Musim Gugur. Bagi masyarakat Tionghoa, Festival Kue Bulan adalah festival terpenting kedua setelah Tahun Baru Imlek.

Momentum ini merupakan waktu untuk masyarakat Tionghoa berkumpul bersama keluarga, menyalakan lentera kertas, hingga menyantap kue bulan.

Jadwal Perayaan Festival Kue Bulan 2025

Berdasarkan kalender Cina, Festival Kue Bulan digelar pada hari ke-15 bulan ke-8 yang berarti pada tahun 2025 festival tersebut ditetapkan pada Senin, 6 Oktober 2025.

Masyarakat Tionghoa dipenjuru dunia memeriahkan festival ini dengan pertunjukan budaya hingga festival kuliner.

Sejarah dan Makna Perayaan Festival Kue Bulan

Festival Kue Bulan mempunyai sejarah panjang akan perayaannya. Lebih dari 3000 tahun, Festival ini diselenggarakan sebagai tradisi upacara pengorbanan kerajaan yang memiliki hubungan dengan pemujaan terhadap bulan dan aktivitas pertanian masyarakat Tionghoa.

Masyarakat etnis Tionghoa menyembah bulan untuk bersyukur atas hasil panen dan berdoa agar ditahun yang akan datang diberi hasil yang lebih melimpah. Masyarakat Tionghoa percaya, dengan menyembah bulan ketika perubahan fase bulan akan mendatangkan hasil panen yang baik.

Di era modern, sebagian masyarakat sudah memiliki persedian makan yang cukup. Namun, Festival Kue Bulan tetap dilaksanakan sebagai simbol untuk reuni keluarga.

Waktu kian berlalu, festival ini mempunyai makna yang semakin meluas. Masyarakat Tionghoa memaknai festival tersebut sebagai momen untuk berdoa meminta kesehatan dan kebahagiaan.

Ragam Aktivitas dalam Memeriahkan Perayaan Festival Kue Bulan

Terdapat berbagai cara untuk merayakan Festival Kue Bulan. Berikut perayaan yang dilakukan.

1. Makan Malam Bersama Keluarga

Masyarakat Tionghoa Percaya, bulan yang berbentuk bulat melambangkan reuni keluarga. Pada momentum Festival Kue Bulan, Masyarakat Tionghoa akan menggelar makan malam bersama keluarga.

Selain itu, bagi masyarakat Tionghoa yang bekerja jauh dari rumah biasanya berkumpul bersama teman-teman sebagai bentuk merayakan momen tersebut.

2. Memakan Kue Bulan

Kue bulan merupakan kue tradisional khas Tiongkok yang berbentuk bulat dan memiliki cita rasa manis yang melambangkan kesempurnaan.

Pada Festival Kue Bulan, masyarakat Tiongkok memakan hidangan wajib ini bersama keluarga ataupun kerabat untuk mengungkapkan rasa sayang dan harapan baik mereka.

3. Menyembah Bulan

Pada malam Festival Kue Bulan, Masyarakat Tionghoa menyuguhkan kue bulan, buah-buahan, camilan, dan lilin yang menyala diatas meja.

Sebagian masyarakat percaya bahwa terdapat peri bernama Chang’e yang tinggal di bulan dan jika menyembah bulan, keinginan mereka akan terkabul.

4. Melepaskan Lentera

Lentera merupakan simbol tradisional yang berarti cahaya, keberuntungan, dan kebersamaan keluarga.

Pada momen Festival Kue Bulan, lentera digambar dengan berbagai bentuk, seperti bunga, hewan, dan tumbuhan.

baca juga

Itulah rangkuman mengenai Festival Kue bulan, mulai dari jadwal, sejarah, hingga ragam aktivitas merayakan festival.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Adithitra Ramadhan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Adithitra Ramadhan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.