arwana super red kalbar ikan yang laris di pasar tiongkok dan tembus pasar amerika latin - News | Good News From Indonesia 2025

Arwana Super Red Kalbar, Ikan yang Laris Di Pasar Tiongkok dan Tembus Pasar Amerika Latin

Arwana Super Red Kalbar, Ikan yang Laris Di Pasar Tiongkok dan Tembus Pasar Amerika Latin
images info

Arwana Super Red Kalbar, Ikan yang Laris Di Pasar Tiongkok dan Tembus Pasar Amerika Latin


Ikan hias endemik Indonesia, Arwana Super Red (Scleropages formosus) asal Kalimantan Barat, kini tidak hanya memikat penggemar di Asia, tetapi juga mengukuhkan dominasinya di panggung global.

Keberhasilan ekspor ikan unggulan ini ke 14 negara per September 2025 tidak hanya signifikan dalam memperkuat devisa negara, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pengelolaan sumber daya perikanan bernilai tinggi secara berkelanjutan.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga 29 September 2025, tercatat sebanyak 105.357 ekor arwana telah dikirimkan melalui 573 dokumen ekspor. Angka ini melanjutkan capaian impresif tahun sebelumnya, di mana ekspor Arwana Super Red mencapai 161.066 ekor sepanjang 2024.

Kinerja ekspor ini membuktikan pengakuan dunia atas kualitas budidaya arwana Indonesia, sebuah kebanggaan nasional yang kini merambah pasar-pasar baru di Asia Selatan hingga Amerika Latin.

 

Permintaan Global Terus Meningkat, Pasar Baru Mulai Terbuka

Meski pasar utama Arwana Super Red masih didominasi oleh negara-negara Asia seperti Tiongkok (89%), Vietnam (8%), dan Taiwan (3%), Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menyoroti adanya perluasan target.

“Permintaan internasional terus meningkat, terutama dari negara-negara Asia, dan kini mulai merambah pasar baru seperti Sri Lanka dan Suriname. Hal ini bukti pengakuan dunia atas kualitas budidaya arwana Indonesia,” ujar Koswara dikutip dari keterangan tertulis.

Ekspor ikan yang dijuluki Naga Asia ini kini telah menjangkau total 14 negara, termasuk pasar baru di Asia Selatan dan Amerika Latin. Keberhasilan ini juga didukung oleh langkah strategis di tingkat regional. Setelah sempat terhenti, ekspor kini kembali menggeliat seiring dikembalikannya status internasional Bandara Supadio.

Eri Hikmatul Basyir, Ketua Umum Asosiasi
Penangkar dan Pedagang Siluk Indonesia (APPSI), menilai keputusan ini sebagai angin segar."Kalbar merupakan pusat produksi Arwana Super Red yang sudah mendunia. Dengan kembalinya Supadio sebagai bandara internasional, ekspor bisa dilakukan langsung dari daerah asalnya,” ungkapnya.

Kemudahan ekspor langsung dari Pontianak ini sangat efisien, memangkas waktu pengiriman dan pemeriksaan, sekaligus memperkecil risiko kerusakan atau kematian ikan hidup selama perjalanan.

 

Konservasi dan Ekonomi Berjalan Seiring

Di balik nilai ekonomi yang tinggi, Arwana Super Red merupakan spesies ikan yang dilindungi penuh dan termasuk dalam Appendiks I CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar Terancam Punah). Oleh karena itu, seluruh kegiatan ekspor wajib mengikuti regulasi ketat, baik nasional maupun internasional.

KKP mengatakan akan berkomitmen penuh untuk memastikan keseimbangan antara nilai ekonomi dan kelestarian spesies.

“Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara konservasi dan ekonomi, sehingga arwana super red tetap lestari sekaligus menjadi kebanggaan Indonesia di pasar global,” tutur Koswara.

Pengaturan ketat ini, termasuk yang diatur dalam Permen KP Nomor 61/2018 dan Kepmen KP Nomor 1/2021, memastikan bahwa setiap ekor arwana yang keluar dari Indonesia berasal dari penangkaran yang legal dan terkelola dengan baik. Pengawasan ketat yang dilakukan KKP ini bertujuan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat budidaya ikan hias dunia yang berbasis pada prinsip keberlanjutan.

Ekspor Arwana Super Red periode September 2025 sendiri dilepas langsung dari Pelabuhan Dwikora Pontianak, bertepatan dengan momen penting Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan KKP, sekaligus menunjukkan dukungan pemerintah terhadap sektor perikanan bernilai tinggi ini.

 

Menguatkan Devisa dan Membuka Peluang Baru

Keberhasilan Ikan Arwana Super Red menembus pasar global tidak hanya sekadar menambah devisa, tetapi juga membuktikan kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya perikanan bernilai tinggi secara profesional dan berkelanjutan.

Ketua APPSI, Eri Hikmatul Basyir, berharap langkah ini membuka peluang ekspor yang lebih luas lagi. Ia menyebutkan potensi pasar baru seperti India dan Kamboja perlu dibuka.
"Padahal, Arwana Super Red asli hanya bisa diproduksi di Indonesia, terutama di Kalimantan Barat,” pungkasnya.

Dengan dukungan infrastruktur ekspor langsung dan komitmen konservasi yang kuat, Arwana Super Red siap menjadi kebanggaan Indonesia yang terus membawa nama baik di pasar ikan hias premium dunia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.