Gapura Kampung Berseri Astra yang berdiri tegak dengan hamparan sawah di kanan kiri terlihat sebagai tanda masuk Desa Wirongganan. Gelar ini disematkan pada Desa Wirongganan karena beragam program iklim yang dijalankan masyarakat secara gotong royong. Tidak hanya berbuah gelar, program-program ini juga membantu Desa Wironanggan menghadapi tantangan perubahan iklim.
Program Iklim atau biasa disingkat ProKlim sendiri merupakan program gagasan Kementrian Lingkungan Hidup. Proklim adalah strategi pemerintah untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan mitigasi efek gas rumah kaca (GRK). Dalam program ini pemerintah mendorong desa atau kelurahan yang memiliki potensi dan kemauan untuk menjadi wilayah tangguh terdapat perubahan iklim.
Program Iklim sendiri memiliki berbagai tingkatan yang bisa dicapai setiap desa atau kelurahan yang terlibat. Tingkatan tersebut di antaranya:
- Proklim Utama yang merupakan tahap awal di mana sudah ada aksi sederhana dalam adaptasi perubahan iklim dan mitigasi efek GRK.
- Proklim Madya di mana aksi yang dilakukan lebih banyak dan mulai terorganisir dari partisipasi masyarakat.
- ProklimUtama yang tingkatannya setara provinsi, pada tingkatan ini program mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
- Proklim Lestari sebagai tingkat akhir ketika program yang dijalankan sudah berkelanjutan, bisa menjadi contoh secara nasional dan mampu mendampingi minimal 10 wilayah Program Iklim lain.
Salah satu desa yang tergerak untuk menjalankan program ini adalah Desa Wironanggan, Kabupaten Sukoharjo. "Kegiatan dan adaptasi mitigasi sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu. Tapi pelaporan dan kelembagaannya mulai tahun 2019." ungkap Siti Munawaroh selaku penanggungjawab KBA Desa Wironanggan. Sesuai dengan tujuan ProKlim yang dicanangkan pemerintah beragam program yang dijalankan terbagi menjadi dua yaitu adaptasi terhadap perubahan iklim dan mitigasi efek GRK.
Beragam Program Adaptasi Perubahan Iklim
Sendang Tirto Wiguno sumber mata air Desa Wironanggan
Ada tiga pilar utama yang dilakukan Desa Wironanggan dalam program ini. Pertama pengendalian kekeringan dan banjir yang dilakukan dengan membuat biopori, sumur resapan, dan rorak perlindungan mata air dengan menjaga kelestarian Sendang Tirto Wiguno. Masyarakat juga melakukan penghematan penggunaan air dan menyediakan sarana prasarana untuk mengendalikan banjir.
Pilar kedua program adaptasi yang dilakukan adalah peningkatan ketahanan pangan dengan sistem irigasi dan sistem pertanian untuk mengatasi gagal panen. Selain itu penganekaragaman tanaman pangan dan urban farming juga dilakukan dalam pilar ini.
Terakhir, pilar yang paling penting adalah pengendalian penyakit terkait iklim. Dalam pilar ini masyarakat diajak untuk melakukan pengendalian vektor, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Beragam Program Mitigasi Efek Gas Rumah Kaca (GRK)
Masyarakat Desa Wironanggan tidak hanya gotong royong dalam melakukan beragam program adaptasi perubahan iklim. Beragam program juga dilakukan dalam mitigasi efek gas rumah kaca (GRK) seperti pengelolaan sampah, penghematan energi, budidaya pertanian rendah emisi, mempertahankan tutupan vegetasi dan penggunaan energi baru terbarukan. Beragam program ini diharapkan bisa berdampak dalam meminimalisir efek gas rumah kaca (GRK).
Beragam program yang dijalankan masyarakat Desa Wironanggan ini membuat desa ini dilirik Astra dan dinobatkan sebagai Kampung Berseri Astra (KBA). "Dengan bergabung KBA program kami lebih terukur, bertambahnya bantuan sarana prasarana, pelatihan juga prestasi yang diperoleh." ungkap Siti Munawaroh.
Siti juga menambahkan bahwa dengan bergabung KBA, status Desa Wironanggan meningkat dari Proklim Madya menjadi Proklim Utama. Target selanjutnya, desa ini akan mencapai tingkatan Proklim Lestari dengan Bantuan Astra.
Program Iklim Desa Wironanggan menjadi manifestasi tujuan diadakannya kegiatan ini oleh pemerintah. Sinergi yang baik antara masyarakat dan para pemangku kepentingan membuat Desa Wironanggan siap menghadapi tantangan perubahan iklim.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
