Kawan GNFI, yuk kenalan dengan Hana Maulida, sosok inspiratif penerima apresiasi Astra SATU Indonesia Award 2024 Bidang Pendidikan melalui gerakan sahabat pelindung anak dari kekerasan seksual, yakni Kakak AMAN Indonesia. Hana merupakan seorang pegawai negeri di Kabupaten Serang, Banten yang bertugas di bidang perlindungan anak. Maka tak heran bila Hana memiliki perhatian besar terhadap isu ini. Perhatiannya terhadap isu ini mendorong Hana untuk berinisiatif menciptakan program yang memberikan perlindungan dan edukasi bagi anak-anak.
Gerakan ini berawal dari kasus kekerasan seksual yang dialami seorang anak berusia 7 tahun oleh ayah kandungnya sendiri selama dua tahun, dengan lebih dari sepuluh kejadian. Mirisnya, kasus tersebut tidak ditanggapi serius oleh lingkungan sekitar. Terlebih lagi, data tahun 2024 menunjukkan angka kasus kekerasan terhadap anak mencapai 60%, dengan kekerasan seksual sebagai kasus terbanyak.
Melihat kenyataan tersebut, Hana merasa empati dan terpanggil. Ia menyadari bahwa pendidikan seksual pada anak masih kerap dianggap tabu, padahal sangat penting untuk membekali anak terkait pendidikan seksual agar anak mampu melindungi diri. Dalam Talkshow Good Movement yang diselenggarakan GNFI pada 12 September 2025, Hana mengungkapkan bahwa banyak orang dewasa merasa tidak memiliki kapasitas untuk memberikan edukasi seksual. Di sinilah Kakak Aman hadir, untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan.
Lebih Jauh Tantang Kakak Aman Indonesia
Kakak Aman menegaskan diri sebagai sebuah gerakan agar setiap orang dapat turut berkontribusi dalam menjalankan visi dan misi yang diusung. Penggunaan kata “Kakak” dipilih karena sosok kakak diharapkan menjadi teman sekaligus pelindung bagi anak, sehingga anak merasa aman dan nyaman dalam menerima edukasi. Gerakan ini berfokus pada upaya preventif terhadap kekerasan seksual anak melalui metode interaktif yang menyenangkan sehingga mudah diingat oleh anak-anak. Metode yang digunakan meliputi dongeng relevan dengan topik edukasi kekerasan seksual, dialog interaktif, lembar mewarnai atau worksheets, bernyanyi dan menari, games edukatif, hingga poster edukasi. Terkait hal ini, Hana menyampaikan dalam Talkshow Good Movement bahwa di tengah dominasi teknologi dalam kehidupan anak-anak, penggunaan metode konvensional seperti poster justru menghadirkan ketertarikan tersendiri dan membuat proses belajar lebih interaktif.
Untuk mendukung penyebaran edukasi yang lebih efektif dan efisien, Kakak Aman menyusun dua jenis modul, yaitu modul edukasi pencegahan kekerasan seksual dan moduk pendidikan seksual komprehensif. Modul pendidikan seksual ditujukan untuk anak di jenjang TK-SD atau anak kelompok besar, sedangkan modul komprehensif diperuntukkan bagi anak menjelang masa pubertas (9-12 tahun) atau dalam kelompok kecil. Melalui modul tini, Kakak Aman telah menjangkau banyak daerah meskipun belum seluruhnya dapat didatangi secara langsung. Selain itu, modul sudah dikonsultasikan dengan psikolog pendidikan, psikolog anak, dan dokter, sehingga sudah sesuai dengan keilmuwannya. Modul ini pun disusun dengan sederhana agar mudah dipahami, ditiru, dan diadaptasi.
Hingga saat ini tercatat 55 relawan yang berdedikasi dalam menyebarkan edukasi perlindungan anak dari kekerasan, dengan lebih dari 4.000 anak telah memperoleh pemahaman lebih baik tentang cara melindungi diri dari kekerasan maupun situasi berbahaya. Seiring perjalanannya, Kakak Aman kini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang tua dan guru sebagai support system anak. Permintaan dari lapangan menunjukkan bahwa orang tua dan guru juga membutuhkan edukasi. Dari sinilah lahir komunitas Guru Aman, yakni guru-guru yang telah dibina dan teredukasi untuk saling berbagi dan belajar bersama. Hingga kini, lebih dari 150 guru dan orang tua telah mengikuti edukasi, dan 50 guru telah mendapatkan pelatihan sebagai fasilitator Guru Aman di sekolah.
Torehan Prestasi Kakak Aman Indonesia
Pengabdian dan konsistensi Kakak Aman dalam penyebaran edukasi dan perlindungan kepada anak membuahkan hasil yang positif. Pada Desember 2023, Kakak Aman terpilih Young South East Asia Leadership Initiatives (YSEALI) dalam program YSEALI Seeds for the Future.
Kakak Aman juga terpilih menjadi Program Pendidikan Terbaik kompetisi nasional bergengsi Astra SATU Indonesia yang diikuti oleh lebih dari 18.000 pendaftar.
Selain itu, Kakak Aman menjadi Juara 1 Program Terinovatif tingkat Kabupaten Serang 2024, dan mendapat apresiasi dari Sekolah kak Seto dalam upaya pencegahan kekerasan seksual anak melalui pendidikan seksual di seluruh Indonesia.
Perjalanan Kakak Aman yang Terus Berlanjut
Ke depan, Kakak Aman Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan edukasi dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga semakin banyak anak, orang tua, dan guru yang memahami cara melindungi diri dari kekerasan. Hana juga menyampaikan beberapa mimpi Kakak Aman Indonesia, yaitu agar pendidikan seksual untuk anak mudah diakses oleh siapa pun, menerbitkan buku cerita anak yang mengedukasi tentang pendidikan seksual, serta pendidikan seksual Kakak AMAN bisa masuk ke dalam kurikulum nasional. Selain itu, gerakan ini menargetkan pendirian Kakak Aman Natural School, Kakak Aman Day Care, dan Kakak Pop-Up Class sebagai wadah belajar interaktif bagi anak-anak.
Kawan GNFI, mari kita dukung dan doakan agar mimpi Kakak Aman Indonesia terwujud dan terus menginspirasi!
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News