Jika ada kapsul waktu yang mengantarkan ke masa lalu untuk merasakan denyut kehidupan masyarakat Karo, jawabannya ada di Kampung Berseri Astra Lingga Tanah Karo.
Kampung ini terletak di Desa Lingga, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatra Utara. Di sini, kearifan lokal dan wisata budaya masih terjaga hingga saat ini. Di Kampung Lingga Tanah Karo, waktu terasa begitu lambat, seiring denyut nadi budaya Karo yang telah berlangsung lama.
Kampung Lingga Tanah Karo bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga mengandung makna yang dalam. Di sini, Kawan bisa melihat rumah adat yang telah berusia ratusan tahun dan keramahan warga Karo yang hangat, yang mencerminkan kehidupan Kampung Karo.
Kampung Lingga Tanah Karo juga didukung oleh arsitektur rumah tradisional ‘Siwaluh Jabu’ yang dianggap sebagai lambang persatuan dan kesatuan masyarakat Karo. Struktur bagunannya sampai saat ini masih kokoh, dan dianggap menyimpan sejarah serta semangat budaya Karo yang tetap hidup.
Ingin tahu lebih dalam tentang Kampung Lingga Tanah Karo sebagai KBA yang menyimpan adat, budaya, dan keunikan wisata? Simak penjelasan lebih lanjut, ya, Kawan GNFI!
Tradisi dan Budaya Lokal di Kampung Lingga Tanah Karo

Rumah adat di Kampung Lingga Tanah Karo | Foto: Instagram/@kba.lingga
Sebagai pusat budaya Karo, kampung ini memiliki berbagai kekhasan yang mencuri perhatian. Rumah adat Karo dengan arsitektur unik dan nilai sejarahnya menjadi ikon utama di Desa Lingga. Aura magis dan memiliki warisan budaya yang tetap kuat menambah suasana khas kampung di Tanah Karo.
Rumah adat di Kampung Lingga Tanah Karo memiliki ciri khas tersendiri. Bangunan tersebut dibangun tanpa menggunakan paku, dan berbahan kayu dengan atap ijuk yang pada ujung atapnya terdapat simbol tanduk kerbau. Konon, pembangunan rumah adat ini dilakukan secara gotong royong dan sampai sekarang, bangunan tersebut tetap berdiri kuat dan diduga sudah berumur ratusan tahun.
Kampung Lingga Tanah Karo adalah tempat yang ideal untuk menjelajahi budaya yang masih asli dan kaya akan tradisi serta nilai-nilai yang tinggi.
Selain itu, Kawan juga akan diterima dengan tangan hangat oleh penduduk setempat dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah di kaki Gunung Sibayak, yang menciptakan suasana seperti traveling ke masa lalu.
Kampung Lingga Tanah Karo memiliki sejarah yang panjang, terkenal pula dengan mitos ‘Si Lingga,’ yaitu batu besar yang dikenal memiliki kekuatan magis dan menjadi simbol keberuntungan serta kesuburan.
Mitos ini terus berkembang dari generasi ke generasi hingga menjadi cerita yang dikenal masyarakat dan menjadi bagian penting dari warisan budaya Desa Lingga.
Legenda atau mitos 'Si Lingga' ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat sekitar Tanah Karo. Mereka percaya bahwa 'Si Lingga' membawa pesan-pesan moral dan filosofi yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Kampung Lingga Tanah Karo pun memiliki kain khas yang dikenal dengan sebutan Tenun Karo. Warisan kain ini masih dibuat secara tradisional untuk mempertahankan dan menjaga budaya leluhur. Motif dan warnanya unik, serta kualitasnya tetap terjaga hingga kini menjadikan kain ini sebagai kain warisan yang perlu dijaga keberadaanya.
Pesona budaya leluhur yang terlihat di Kampung Lingga Tanah Karo juga berasal dari tarian dan musik Karo. Setiap gerakan tari dan melodi musiknya menggambarkan kehidupan dan tradisi masyarakat Karo.
Kian Terkenal Melalui Program Kampung Berseri Astra (KBA)

Program 4 Pilar KBA Lingga Tanah Karo | Foto: Instagram/@kba.lingga
Seni menjadi salah satu pondasi dalam pengembangan KBA Lingga Tanah Karo menjadi Desa Wisata Budaya. Adanya kearifan lokal ini membantu masyarakat untuk mempelajari budaya Karo secara lebih dalam, ditambah dengan adanya museum budaya yang memperkaya pengetahuan.
Kawasan Kampung Lingga Tanah Karo terpilih sebagai desa binaan dalam program Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2025 oleh PT. Astra International, Tbk. Hingga kampung ini kini dijuluki sebagai kampung berseri karena usahanya dalam menjaga warisan budaya dan kearifan lokal.
Program Astra juga menumbuhkan program lain dengan berpacu pada 4 pilar program, yakni:
- Pilar Kesehatan: Astra hadir di Kampung Lingga Tanah Karo untuk memberikan perhatian dalam bidang kesehatan karena kesehatan merupakan awal dari pengembangan individu yang baik. Programnya fokus pada pembinaan masyarakat dalam memantau tingkat kesehatan melalui puskesmas dan posyandu.
- Pilar Pendidikan: Kampung Lingga Tanah Karo mengembangkan KBA untuk bidang pendidikan, tidak hanya memberikan pengetahuan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memberikan pelatihan seni seperti tari Topeng Karo. Program ini memiliki potensi tinggi dalam pengembangan pendidikan seni dan ilmu budaya.
- Pilar Kewirausahaan: Kampung Lingga Tanah Karo berkembang melalui kewirausahaan UMKM, khususnya usaha kopi arabika yang merupakan hasil pemberdayaan petani setempat.
- Pilar Lingkungan: KBA Lingga Tanah Karo dan tim memiliki program dalam pengembangan Bank Sampah yang dikembangkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Program ini dilakukan bersama warga dan perangkat desa. Untuk memotivasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran terhadap bahaya sampah, khususnya sampah plastik.
Program 4 pilar ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan pembangunan warga KBA Lingga Tanah Karo. Selain meningkatkan pendapatan, program ini juga mendukung pengembangan desa wisata Lingga Tanah Karo agar tetap bertahan karena memiliki nilai sejarah yang sangat penting dan harus dilestarikan.
Jika Kawan ingin mencari tempat yang memiliki pemandangan yang indah, kehangatan masyarakat lokal, dan budaya yang kuat, datanglah ke KBA Lingga. Di sini sejarah bukan hanya bagian dari masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
#kabarbaiksatuindonesia
Baca juga: Kampung Tua Bakau Serip, Dari Lahan Eks-Sampah Jadi KBA Berkelanjutan Berbasis Ekowisata Mangrove
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News