sehelai kain seribu harapan yuyun ahdiyanti dan cerita para perempuan ntobo - News | Good News From Indonesia 2025

Sehelai Kain, Seribu Harapan: Yuyun Ahdiyanti dan Cerita Para Perempuan Ntobo

Sehelai Kain, Seribu Harapan: Yuyun Ahdiyanti dan Cerita Para Perempuan Ntobo
images info

Sehelai Kain, Seribu Harapan: Yuyun Ahdiyanti dan Cerita Para Perempuan Ntobo


Di Kampung Ntobo, suara denting kayu dari sebuah alat tenun tradisional kembali akrab di telinga. Benang demi benang diikat dengan penuh kesabaran hingga melahirkan sebuah kain tenun Bima yang penuh warna dan cerita. Di balik semangat itu, berdiri seorang perempuan muda bernama Yuyun Ahdiyanti, sosok yang menjadikan sehelai kain sebagai jalan menuju perubahan hidup bagi banyak perempuan di kampung Ntobo.

Yuyun Ahdiyanti | Sumber: (Facebook/Yuyun Kaen Tenun Bima)
info gambar

Yuyun Ahdiyanti | Sumber: (Facebook/Yuyun Kaen Tenun Bima)


Yuyun Ahdiyanti adalah seorang penggerak sosial dan wirausahawan muda asal Kampung Ntobo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berawal dari kegelisahannya melihat tradisi menenun di Bima yang kian ditinggalkan, sementara banyak perempuan di kampungnya tidak memiliki penghasilan tetap. Dengan modal kecil dan tekad kuat, ia mendirikan UKM Dina, yang perlahan berkembang menjadi wadah tumbuh bersama para penenun Ntobo.

Mengembalikan Tradisi Yang Sempat Hilang

Tenun Bima dulu hampir ditinggalkan, dianggap sekadar tradisi lama yang sulit bersaing dengan kain pabrikan. Namun bagi Yuyun, setiap helai benang adalah sebuah identitas dan harapan. Pada tahun 2015, ia mendirikan UKM Dina sebagai wadah bagi para penenun perempuan untuk berkarya bersama. UKM Dina merupakan sebuah usaha tenun tradisional yang tidak hanya memproduksi kain Bima, tetapi juga memberdayakan ratusan perempuan di kampungnya.

Koleksi tenun di UKM Dina | Sumber: (Facebook/Yuyun Kaen Tenun Bima)
info gambar

Koleksi tenun di UKM Dina | Sumber: (Facebook/Yuyun Kaen Tenun Bima)


Dengan semangat yang sederhana, ia mulai mengorganisir, membuka akses bahan baku, dan mencari pasar. Saat ini, UKM Dina telah berhasil memberdayakan lebih dari 200 penenun dan 15 penjahit. UKM Dina bukan hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga ruang belajar, berbagi keterampilan, serta saling menguatkan antar perempuan. Yuyun memadukan tradisi dengan inovasi: memperkenalkan pemasaran digital, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, hingga memperluas pasar ke luar daerah.

Pemberdayaan Perempuan Wujudkan Keluarga Sejahtera

Pemberdayaan Perempuan di Ntobo | Sumber: (Facebook/Semangat Astra Terpadu)
info gambar

Pemberdayaan Perempuan di Ntobo | Sumber: (Facebook/Semangat Astra Terpadu)


Lebih dari sekedar langkah, Yuyun justru berhasil melahirkan rasa kebersamaan dan solidaritas di kampungnya. Para perempuan Ntobo yang dulunya hanya mengandalkan penghasilan suami, kini dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri bahkan juga ikut serta dalam membantu perekonomian keluarga.

Melalui skema modal mikro yang digagasnya, para penenun dapat membeli benang, menenun kain lalu memasarkannya melalui galeri sederhana di rumah Yuyun. Dari situ, mereka tidak hanya menghasilkan uang, namun juga menemukan ruang berkumpul untuk saling belajar dan menguatkan satu sama lain.

Perlahan tapi pasti, perubahan pun mulai terasa. Kini banyak keluarga di Kampung Ntobo yang dapat merasakan hidup yang lebih baik dan sejahtera. Anak-anak yang tadinya sempat hampir terancam putus sekolah pun sekarang kembali punya harapan untuk melanjutkan sekolahnya. Dari rumah sederhana Yuyun, lahirlah sebuah harapan baru tentang kemandirian dan masa depan yang lebih cerah bagi para perempuan dan generasi baru di desanya.

Prestasi dan Harapan Untuk Masa Depan

Perjalanan Yuyun tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami kesulitan modal, penolakan dari para pembeli, bahkan keraguan dari lingkungannya. Namun pada akhirnya konsistensi Yuyun dapat memberikan hasil yang sangat baik. Pada tahun 2024, Yuyun terpilih sebagai penerima SATU Indonesia Awards dibidang kewirausahaan. Penghargaan tersebut merupakan suatu bentuk pengakuan nasional atas usahanya memberdayakan masyarakat terutama perempuan melalui tenun.

Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 | Sumber: (Facebook/Semangat Astra Terpadu)
info gambar

Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 | Sumber: (Facebook/Semangat Astra Terpadu)


Meski begitu, bagi Yuyun, hal yang paling membahagiakan bukanlah sebuah penghargaan melainkan melihat ibu-ibu di Ntobo tersenyum saat kainnya laku, karena hal itu adalah bukti bahwa mereka dapat berdiri tegak dengan karyanya sendiri.

Kini, Kampung Ntobo dikenal sebagai Kampung Tenun, destinasi baru bagi wisatawan yang ingin melihat proses menenun sekaligus membeli kain langsung dari pengrajin. Identitas budaya yang dulu hampir pudar kini justru menjadi kekuatan ekonomi dan kebanggaan bersama.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.