Sebutan negeri kepingan surga memang layak disematkan kepada Pulau Samosir, terutama Desa Hariara Pohan. Hamparan danau dengan bukit-bukit hijau yang menyelimuti desa Hariara Pohan, tentu saja membuat siapapun yang datang akan terpesona.
Desa Hariarapohan merupakan desa wisata di Samosir, Sumatera Utara, yang indah ini merupakan salah satu bagian dari program Desa Sejahtera Astra pada tahun 2021, dan mendapatkan juara kedua Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2023 kategori Homestay dan Toilet Umum.
Jika Kawan ingin menyejukkan mata dengan suasana yang sejuk, Desa Hariara Pohan yang terletak di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara ini menjadi pilihan yang tepat. Tentu saja dengan berbagai pengalaman kebudayaan yang unik dan khas dari suku Batak.
Perjalanan menuju Desa hariara Pohan dapat ditempuh kurang lebih 5 jam dari Kota Medan, 2 jam dari Bandara Silangit, dan 30 menit dari Pelabuhan Ambarita, Pulau Samosir. Ketika sampai, Kawan tidak perlu bingung untuk menginap atau sekedar beristirahat, karena terdapat berbagai home stay atau penginapan di sana.
Tidak hanya tempat wisata, Desa Hariara Pohan kaya akan budaya yang menarik. Kain ulos, rumah bolon, hingga Tari Manortor dapat ditemukan di Desa Hariara Pohan.
Pesona Wisata Alam yang Memikat
" alt="">
Pesona Alam Desa Hariara Pohan | Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Memiliki kaya akan pesona alam yang memikat, tempat wisata Desa Hariara Pohan menjadi salah satu keunggulan dari desa tersebut. Terdapat berbagai tempat wisata yang bisa Kawan datangi jika berkunjung ke negeri kepingan surga ini.
Wisata alam desa Hariara Pohan diantaranya yaitu, Bukit Holbung dan Sampuran Bala. Bukit holbung memiliki pesona yang menyekkan mata. Memiliki hamparan bukit hijau yang luas, bisa bikin Kawan merasa tenang dan sejuk lho!
Selain itu, Sampuran Bala juga menjadi pilihan untuk Kawan kunjungi. Sampuran Bala merupakan tempat wisata pemandian yang memiliki air yang jernih dan sejuk di bawah pohon beringin. Uniknya, Kawan bisa berenang dengan Ihan Batak (ikan khas Batak).
Rumah Bolon
Salah satu keunikan Desa Hariara Pohan adalah memiliki rumah adat yaitu Rumah Bolon. Mempunyai bentuk yang khas dan unik, rumah ini dijadikan sebagai tempat kegiatan musyawarah adat dan sebagai rumah pertemuan keluarga besar.
Rumah ini dibangun berbentuk panggung dengan ketinggian sekitar 1,5 meter di atas permukaan tanah. Rumah Bolon yang memiliki kolong rumah pun dijadikan sebagai tempat penyimpanan hewan peliharaan seperti kambing, kerbau, hingga ayam.
Bentuk bangunan rumah adat ini terdiri dari perpaduan dari tima macam hasil seni, yaitu seni ukir, seni pahat, dan hasil dari seni kerajinan.
Atap nya yang berbentuk segitiga dan terdapat tanduk kerbau memiliki makna. Tanduk kerbau melambangkan sebagai “kerbau berdiri tegak”, yang berarti rumah Bolon dianggap sebagai kerbau yang berdiri tegak.
Kelas Menari Manortor Sanggar Tari Ronatama
Memiliki alunan musik yang terdengar khas dan tarian yang menarik, Tari Tortor menjadi tarian ciri khas suku Batak, asal Provinsi Sumatera Utara. Tari Tortor ini merupakan jenis tarian tradisional yang berasal dari berbagai daerah yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, dan Tapanuli Tengah.
Jika berkunjung ke Desa Hariara Pohan, Kawan akan diajak belajar menari manortor bersama Kelompok Komunitas Sanggar Tari Ronatama dan BUMDes Hariarapohan.
Bukan hanya sekedar tarian, manortor menjadi bagian penting dalam acara adat pernikahan ataupun pentas seni di seluruh Indonesia. Selain itu, masyarakat adat Batak kerap menyampaikan harapan dan seluruh do’anya melalui tarian ini.
Kain Tenun Ulos Khas Batak
Keunikan dari adat di Desa Hariara Pohan berikutnya yaitu kain tenun ulos khas masyarakat Batak. Memiliki bentuk dan warna yang memikat, kain Ulos di dominasi dengan warna hitam, merah, putih, dan dihiasi dengan beragam tenunan dari benang emas ataupun perak.
Kain Tenun Ulos memiliki berbagai arti dan fungsi yang sangat penting bagi masyarakat Batak. Uniknya, ulos tidak terlepas dari berbagai upacara adat seperti pernikahan, kematian, kelahiran, dan acara adat lainnya.
Masyarakat Batak menganggap ulos adalah lambing ikatan kasih sayang, lambing kedudukan, dan lambing komunikasi dalam masyarakat adat Batak. Saat ini, kain ulos menjadi salah atu kain adat yang diminat oleh masyarakat di luar suku Batak. Bahan kain ulos dijadikan sebagai bahan pembuatan baju, tas, dompet, dan berbagai barang lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
