MotoGP Mandalika adalah event yang sangat penting bagi Indonesia. Ajang adu kebut kendaraan roda dua itu punya makna yang begitu spesial.
Sebagaimana diketahui, Indonesia akan kembali menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Para rider terbaik dari berbagai belahan dunia akan beraksi pada Jumat hingga Minggu (3-5/69/2025).
Sebagai tuan rumah, Indonesia tak mau MotoGP cuma jadi balapan yang biasa-biasa aja. Ada visi besar di baliknya di mana negeri ini begitu ingin pelaksanaan ajang tersebut terus berkembang. Harapannya, MotoGP bisa jadi menjadi bagian dari national brandingsport tourism Indonesia di mata dunia.
Keseriusan untuk menuju ke sana tampak dari kompaknya berbagai pihak untuk menyukseskan MotoGP Mandalika tahun ini. Kolaborasi pun antara berbagai pihak pun terjalin demi semakin maksimalnya "lebaran" para pencinta balap motor satu ini.
"Tahun ini kami didorong Bapak Presiden untuk menjadi bagian pertumbuhan ekonomi. Karena hari ini di Kemenpora ada sport tourism. Jadi, terima kasih saya bisa bekerjasama dengan Danantara, InJourney, IMI dan stakeholders lainnya," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir, dalam konferensi pers pelaksanaan MotoGP 2025 Pertamina Mandalika International Circuit di Auditorium Kemenpora, Jakarta, Senin (29/9/2025).
MotoGP bukan hal baru di Sirkuit Mandalika. Tahun ini adalah kali keempat gelaran MotoGP di sana dan pemerintah telah memastikan ajang tersebut bakal terus digelar setidaknya hingga 2031 mendatang.
Sejatinya, ajang besar seperti MotoGP memang bukan sekadar event olahraga, melainkan juga sumber potensi ekonomi yang perlu betul-betul dimaksimalkan. Salah satu caranya, lewat sport tourism alias wisata olahraga.
Adanya MotoGP di Sirkuit Mandalika sudah tentu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata Indonesia, khususnya NTB. Dengan MotoGP, para pencinta balap akan mau berbondong-bondong datang ke NTB sebagai turis demi menyaksikan aksi Marc Marquez dan para pebalap lainnya, yang pada akhirnya dari kocek para turislah NTB mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Nah, sport tourism itulah yang ingin dimaksimalkan oleh Indonesia. Pemerintah bahkan ingin menjadikan MotoGP Mandalika sebagai national branding yang dimiliki Indonesia.
"Saya yakin jika ada kolaborasi maksimal antara Kemenpora dan Kementerian Pariwisata, event ini akan menjadi national branding yang luar biasa untuk Indonesia di masa depan. Dan ini masih sampai 2031 jadi kita harus benar-benar maksimalkan dan benar-benar mendunia," tambah Erick.
Potensi Ekonomi MotoGP Mandalika: Tak Main-main!
Besarnya potensi ekonomi dari sport tourism bukan omon-omon belaka. Berdasarkan hitung-hitungan InJourney dan Danantara, total economy impact dari MotoGP Mandalika mencapai kurang lebih Rp 4,5 triliun sampai Rp 4,8 triliun.
Pemerintah Daerah NTB sendiri mengakui dampak besar MotoGP Mandalika. MotoGP dipandang sebagai momentum besar yang memberi dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat NTB.
"Apalagi NTB adalah salah satu destinasi pariwisata prioritas nasional dengan status super prioritas. MotoGP Mandalika menjadi etalase dunia yang menegaskan kesiapan NTB sebagai destinasi sports tourism unggulan, didukung infrastruktur, budaya, dan keramahtamahan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Yusron Hadi.
Bukan cuma gelontoran duit langsung dari kantong turis yang didapat NTB. Selain itu, ada pula keuntungan lain yakni terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Dalam gelaran MotoGP Mandalika tahun ini, setidaknya ada 2100 volunteer yang dilibatkan. Angka itu bahkan bisa bertambah hingga 3000.
Dengan segala potensinya, sport tourism sangat mungkin dimanfaatkan sebagai motor akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Sport tourism dipandang sebagai sektor strategis yang bisa mempertemukan olahraga, industri kreatif, dan pariwisata dalam satu ekosistem.
“Kita tahu, ke depan turisme harus jadi salah satu penggerak ekonomi. Dari Kemenpora, fokus kita adalah sport tourism. MotoGP ini momentum penting, karena event multiyears ini berlangsung hingga 2031. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat national branding Indonesia,” pungkas Erick.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News