Pendidikan adalah pilar penting untuk membangun masa depan. Tak hanya masa depan anak, melainkan juga negara.
Jika biasanya anak belajar di kelas, dengan kurikulum nasional yang mencangkup pelajaran akademik, berbeda dengan satu sekolah di Sumbawa.
Di sini anak-anak akan diajak belajar dengan gabungan kurikulum merdeka dan kurikulum internasional. Tak hanya belajar teori, tetapi juga banyak praktek yang akan banyak berlangsung di alam. Sekolah ini dikenal dengan nama Anak Alam Learning House.
Idenya bermula dari keresahan Baiq Dewi Yuningsih terhadap pendidikan Indonesia khususnya di bagian timur. Kemudian hal yang makin mendorongnya juga karena saat itu dirinya sedang hamil anak pertamanya. Setelah riset panjang sejak 2017, barulah di tahun 2018 dia mendirikan sekolah ini.
Ruang Belajar Alam di Sumbawa
Berlokasi di Jalan Raya, Labuan Mapin, Alas Barat, Sumbawa, Anak Alam Learning House adalah ruang belajar yang sekilas terlihat semi formal. Bukan karena sekolah ini tidak menggunakan aturan wajib seragam, tetapi karena metode pembelajarannya lebih banyak di ruang terbuka bukan di ruang kelas.
Jika di sekolah pada umumnya orangtua siswa yang akan membayar biaya sekolahnya, di tempat ini yang membayar justru siswa itu sendiri. Bukan dengan uang, tetapi dengan limbah plastik yang dikumpulkan dan dibentuk menjadi ecobrick.
Di sekolah ini anak akan lebih banyak belajar tentang ilmu alam, sebuah praktek yang masih ada kaitan dengan lingkungan dan juga ilmu-ilmu nyata yang akan digunakan terus menerus di abad 21 ini seperti misalnya berpikir kreatif, inovatif, kerja tim, publicspeaking, dan kritis.
Jenjang di Anak Alam Learning House
Sehingga pada akhirnya apa yang akan mereka pelajari bukan hanya sebagai bekal, tetapi juga dapat memunculkan kemandirian, semangat juang, responsif, keberanian, dan utamanya kecintaan terhadap belajar. Adapun pedoman yang menjadi pilar utama sekolah ini ada empat poin yakni
- Kurikulum yang kuat
- Mengembangkan anak secara utuh
- Membina para pelaku perubahan
- Merangkul alam
Berbicara tentang jenjang pendidikan, tentu setiap sekolah masih harus memberikan pemetaan kembali demi ketepatan materi dan pendekatan.
Pengelompokan pertama ada untuk anak usia dini, yang mana pembelajaran terinspirasi dari kurikulum yang digunakan Australia. Sudah dibekali dengan pelajaran literasi dan numerasi tetapi dengan basis bermain, dengan dua pelajaran besar yang dititik beratkan kepada bekerjasama dan kepedulian dalam membangun hubungan positif satu sama lain.
Untuk jenjang selanjutnya pra sekolah, yang di mana fokusnya akan mengembangkan keterampilan akademik serta rasa percaya diri sosio-emosional yang terfokus ke literasi bahasa Inggris, pembelajaran matematika dan sains, dan pembelajaran seni.
Jenjang ketiganya adalah sekolah dasar dan tingkat menengah awal. Masih mengacu dengan kurikulum Australia, selain pelajaran akademik, pelajaran lainnya yakni terfokus pada Isu Global dan keberlanjutan yang beberapa poin utama tahun ini ada
- Komunikasi Kreatif
- Rumah Siapa
- Kita Membutuhkan Lebah
- Tubuh Sehat
- Indonesia yang Luar Biasa
- Dunia Suara dan Cahaya
Untuk jenjang terakhir adalah setara dengan SMA. Di tingkat akhir jenjang ini, mereka menawarkan pelajaran IGCSE atau kurikulum lain dalam pelajaran akademik seperti Ilmu Kelautan, Perjalanan, dan Pariwisata. Pada jenjang ini juga akan belajar dengan sistem hybrid.
Menariknya, sebagian besar tenaga pengurus dan pengajar di sini bukanlah hanya mereka yang dibidangnya. Anak Alam Learning House juga membuka kesempatan untuk anak muda dan lulusan dari sekolahnya untuk tetap belajar meski sudah selesai di jenjang tertinggi. Siswa akan diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari pengajar atau tim pengurus yang menjalankan ragam program diluar pembelajaran wajib.
Melebarkan Sayap dengan SATU Indonesia Awards
Lima tahun setelah berdiri, karena sistem kurikulum dan metode pembayaran sekolahnya, Anak Alam Learning House mendapat penghargaan apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 yang diberikan oleh PT Astra. Yang mana ini bukan hanya tentang hadiah atau penghargaan.
Bagi Baiq Dewi Yuningsih, apresiasi ini adalah ajang bagi mereka untuk melebarkan sayap. Maka dari itu, dana dan kolaborasi yang mereka dapat ini kemudian digunakan untuk membentuk sebuah yayasan dengan satu sekolah tambahan. Bedanya kali ini sekolah yang mereka bangun berfokus ke skala internasional, dengan siswa dan pembelajaran yang berbeda dan dikembangkan dari sebelumnya.
Dengan nama Anak Alam Intercultural School, lokasinya bertempat di Dusun Sekar Kuning, Kuta, Kec. Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hingga 2025 ini yayasan ini memiliki sekitar 200 siswa aktif yang 45 diantaranya merupakan warga negara asing.
#KabarBaikSATUIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
