Gunungkidul, sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, kerap identik dengan bentang alam karst yang unik. Namun, di balik perbukitan kapurnya, tersimpan kreativitas dan semangat masyarakat yang tak pernah kering. Salah satu bukti nyatanya dapat kita temukan di sebuah desa yang kini bersinar terang: Desa Katongan.
Kawan GNFI, desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul ini, adalah sebuah contoh sempurna bagaimana potensi lokal dapat digali dan dikembangkan menjadi sumber kesejahteraan. Tentu, semua itu tidak terjadi dalam semalam. Melalui sinergi antara semangat warganya yang gigih dan pendampingan terstruktur dari program Desa Sejahtera Astra (DSA), Katongan berhasil memetakan dan mengangkat setiap keunggulan yang dimilikinya.
Menggali Harta Karun Kriya dan Kerajinan Lokal
Keberhasilan sebuah desa dalam berkembang sering kali berawal dari kemampuannya mengenali potensi diri. Di Desa Katongan, potensinya begitu kaya dan beragam, mencakup tiga pilar utama: Wisata, Kriya, dan Budaya. Hebatnya, masyarakat tidak berhenti di situ. Mereka mampu menjadikan potensi tersebut menjadi produk-produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.
Berbagai hasil karya unik lahir dari tangan-tangan terampil mereka. Salah satunya adalah kerajinan topeng yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat akan makna budaya Jawa. Selain itu, ada pula produk anyaman bambu yang fungsional dan estetis, menunjukkan bagaimana masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka secara bijaksana. Tak berhenti di situ, inovasi juga terlihat dari produk unik seperti wastafel berbahan dasar kayu, hingga pemanfaatan tanaman eceng gondok menjadi barang kerajinan yang menawan. Sentuhan artistik warga Katongan juga tertuang dalam karya batik tulis yang khas, menjadikannya buah tangan yang sarat akan identitas lokal.
Manisnya Hasil Bumi dan Cita Rasa Kuliner
Selain kekuatan di bidang kriya, Desa Katongan juga diberkahi dengan hasil alam yang melimpah. Masyarakatnya terampil mengolah hasil bumi menjadi produk unggulan yang digemari banyak orang. Salah satu produk andalannya adalah madu lanceng, madu yang dihasilkan dari lebah kecil tak bersengat dengan khasiat yang dipercaya sangat baik untuk kesehatan.
Kekayaan flora juga dimanfaatkan untuk memproduksi minyak atsiri dan ramuan jamu tradisional yang berasal dari tanaman herbal lokal. Bahkan, tanaman lidah buaya (Aloevera) turut diolah menjadi produk turunan yang berdaya guna. Di sektor kuliner, Desa Katongan juga memiliki daya saing. Cita rasa khas lokal hadir dalam bentuk bakpia dan keripik pisang, camilan lezat yang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi para ibu di desa.
Peran Astra dalam Membangun Kesejahteraan
Deretan potensi luar biasa tersebut tentu membutuhkan dukungan agar dapat berkembang secara optimal. Di sinilah program Desa Sejahtera Astra mengambil peran penting. Desa Katongan tercatat sebagai salah satu desa binaan Astra, di mana program pendampingannya dimulai sejak tahun 2022.
Program DSA sendiri bertujuan untuk membina desa-desa agar memiliki kemandirian dan kesejahteraan melalui empat pilar utama: Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan. Di Katongan, pendampingan yang berfokus pada pilar kewirausahaan terbukti mampu menjadi katalisator. Melalui mitra pendamping seperti Insaka, masyarakat tidak hanya didorong untuk berproduksi, tetapi juga dibina untuk meningkatkan kualitas produk, manajemen usaha, dan memperluas akses pemasaran. Kolaborasi ini mengubah potensi yang tadinya terpendam menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan dan terukur.
Kisah Desa Katongan adalah cerminan dari semangat kemandirian dan kekuatan kolaborasi. Ini adalah cerita tentang bagaimana sebuah komunitas mampu merangkai setiap anugerah alam dan warisan budaya menjadi sebuah mosaik ekonomi kreatif yang menawan. Bagi Kawan GNFI yang ingin melihat langsung potret desa yang berdaya, Katongan di Gunungkidul adalah destinasi yang sangat tepat untuk dikunjungi.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
