Tiongkok mungkin masih menjadi raksasa e-commerce, tapi ada satu negara yang mengekor ketat di belakangnya, yakni Indonesia.
Menurut riset terbaru dari YouGov, sebuah lembaga riset global, Indonesia kini menempati peringkat kedua di dunia dalam hal preferensi belanja online, bahkan mengungguli India. Posisi ini menjadi cerminan dari pergeseran gaya hidup dan kebiasaan berbelanja kita yang semakin digital.
Lalu, apa yang membuat kita begitu gemar scrolling dan checkout?
Harga Lebih Murah, Pilihan Tak Terbatas
Alasan pertama dan paling utama adalah harga. Mayoritas (68%) konsumen online di Indonesia mengakui bahwa harga produk di e-commerce terasa lebih ramah di kantong.
Ditambah lagi, keleluasaan untuk membandingkan harga dari berbagai penjual dalam hitungan detik membuat kita merasa lebih cerdas dalam berbelanja. Selain harga, kelengkapan pilihan juga menjadi daya tarik yang tak terbantahkan.
Dengan 57% responden menyebutkan ini sebagai alasan utama, jelas bahwa marketplace online telah menjadi etalase raksasa yang menyediakan apa pun, dari kebutuhan sehari-hari hingga barang-barang hobi yang sulit ditemukan di toko fisik.
Promo Menggoda dan Kemudahan Tak Tertandingi
Siapa yang bisa menolak godaan gratis ongkir atau diskon besar-besaran?
Promo (48%) adalah magnet kuat yang berhasil menarik perhatian kita, bahkan mendorong niat belanja yang tadinya tidak ada. Kehadiran berbagai promo ini juga menjadi jawaban atas kekhawatiran utama konsumen terkait ongkos kirim yang mahal.
Di luar semua insentif itu, ada faktor kenyamanan. Belanja online memberikan kita kebebasan untuk bertransaksi kapan saja dan dari mana saja (47%).
Hanya dengan bermodal smartphone di genggaman, kita bisa memenuhi semua kebutuhan tanpa harus terjebak macet atau mengantre di kasir. Pengalaman yang efisien dan praktis ini menjadikan e-commerce bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian.
Konsumen yang Kian Selektif
Meskipun kita sangat menikmati kemudahan ini, konsumen Indonesia kini tidak lagi pasrah begitu saja. Mereka menjadi lebih selektif dan menuntut kualitas yang lebih baik.
Riset YouGov menunjukkan, dua dari tiga konsumen merasa cemas dengan ongkos kirim yang tinggi dan waktu pengiriman yang lama. Hal ini mendorong platform dan penjual untuk terus berinovasi, menawarkan pengalaman yang lebih baik, lebih cepat, dan tentunya lebih menguntungkan bagi pembeli.
Pada akhirnya, posisi Indonesia sebagai negara kedua yang paling gemar belanja online adalah bukti nyata bahwa e-commerce telah berhasil menyatu dengan kebiasaan dan kebutuhan kita. Tak cuma tren, melainkan sebuah revolusi dalam cara kita berbelanja.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
