Indonesia mengalami darurat kekerasan seksual bagi perempuan dan anak-anak. Siapa sangka kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia menjadi hal yang menjadi bayang-bayang menyeramkan bagi masa depan anak. Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkap data kekerasan seksual yang terlapor sebanyak 11.850 kasus sepanjang Januari hingga Juni 2025.
Media banyak memberikan informasi terkait kasus kekerasan seksual yang kian hari pelakunya semakin tidak memiliki perikemanusiaan. Kekerasan seksual bukan hanya terjadi di lingkup publik dengan oknum tertentu, namun juga hadir dari lingkaran keluarga yang seharusnya menjadi tempat teraman. Rumah dan sekolah merupakan lokasi untuk mecetak karakteristik anak, disana mereka seharusnya mendapatkan pengajaran, kasih sayang, dan perlindungan, bukan hal yang akan menjadi trauma berkepanjangan.
Berangkat dari pemikiran sederhana, menyelamatkan anak-anak dari ancaman kekerasan seksual, Hana Maulida memulai langkah tegasnya untuk memerangi kekerasan seksual yang terjadi pada masa depan bangsa. Ia berpendapat bahwa seluruh anak-anak memiliki hak yang sama untuk merasa aman dalam mempersiapkan masa depan, baik dalam lingkup keluarga, pendidikan, bahkan hingga taraf masyarakat.
Apa Itu Kakak Aman?
Hana maulida, founder gerakan kakak aman, adalah seorang ibu yang juga bekerja di badan perlindungan kabupaten serang. Suatu hari ia menyadari banyaknya kasus kekerasan seksual yang patut mendapatkan perhatian. Hal yang membuatnya memutuskan untuk mengambil langkah ialah saat melihat sebuat berita di televisi tentang kekerasan yang terjadi pada anak yang pelakunya tidak lain ayahnya sendiri. Naluri seorang ibu memberikan kekuatan bagi Hana untuk membangkitkan langkah memerangi kekerasan seksual. Ia memahami keputusannya merupakan hal kompleks, oleh karena itu ia mengajak dua Kawannya untuk menginisiasi sebuah komunitas yang menaungi anak-anak.
Kakak aman merupakan sebuah komunitas yang berfokus pada bidang pendidikan untuk memberikan edukasi seksual bagi anak-anak agar dapat menghindari kekerasan pada diri sendiri maupun orang sekitar. Sesuai namanya, kakak aman menggunakan frasa seorang saudara “kakak” sebagai bentuk posisi orang terdekat dengan kesan selalu melindungi dan mengamati. Tujuan utama gerakan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan diri dan orang orang sekitarnya dari ancaman kekerasan seksual.
Gerakan Kakak Aman

kegiatan Kakak Aman | Foto: kakakaman.id
Kakak aman hadir dengan target utama anak-anak. Oleh karena itu, pengemasan kegiatan dibuat dengan gaya yang sangat dekat dengan lingkungan anak-anak. Cara tersebut dilakukan agar pembahasan yang sebenarnya sensitif tidak menjadi hal yang terkesan negatif. Kakak aman menggerakan edukasi dengan sistem interaktif dan memaksimalkan suasana asyik yang bisa diterima anak-anak. Metodenya bervariasi, misalnya dengan bercerita, menampilkan audio visual, serta kegiatan yang melibatkan anak-anak supaya penyampaiannya lebih mudah diterima. Kakak aman menyediakan dua modul gratis yang bisa diakses kapanpun oleh siapapun yang membutuhkan pembelajaran. Kedua modul tersebut membahas tentang pengenalan privasi anggota tubuh, cara menghadapi situasi berbahaya, serta fase pertumbuhan anak.
Selain memberikan edukasi untuk anak-anak, kakak aman juga memberikan pegajaran kepada orang tua/pengasuh untuk mengenali cara-cara memberikan edukasi kepada anak-anak di rumah dan cara menanggapi situasi bahaya yang mungkin akan terjadi pada anak. Orang tua/ pengasuh merupakan orang terdekat dengan anak yang seharusnya menjadi pelindung garda terdepan. Kakak aman hadir bukan hanya mencegah kekerasan pada anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang.
Didirikan sejak tahun 2023, saat ini kakak aman sudah memberikan banyak kerja nyata dalam mewujudkan tujuan untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual. Kegiatan yang awalnya hanya sebatas edukasi tingkat sekolah kini telah menyabet banyak penghargaan. Salah satu hasil kerja keras dan dedikasi yang dilakukan membawa gerakan kakak aman meraih penghargaan SATU Indonesia Award dan mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
Perjalanan Kakak Aman
Kakak aman dalam perjalanannya tidak selalu mulus sesuai rencana. Meskipun memiliki maksud baik dengan niat yang sangat mulia, sebagian masyarakat masih memberikan stigma negatif tentang gerakan ini. Mereka menganggap pengajaran seksual yang diterapkan kepada anak-anak merupakan hal tabu yang seharusnya tidak diajarkan. Seringkali hana dan Kawan-kawan mendapat cibiran tentang akasi yang dilakukan, namun hal itu tidak menjadi halangan untuk melanjutkan perjalanan.
Keterbatasan juga banyak dirasakan, mulai dari lingkungan sekretariat, sumber daya manusia, dan jangkauan edukasi yang masih harus diperluas dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Saat ini, perluasan jangkauan edukasi dilakukan lewat jejaring media sosial dan pemanfaatan teknologi.
Lewat banyaknya keraguan yang dilayangkan, kakak aman semakin semangat melaksanakan kegiatan dan membuktikan keberhasilan dalam memerangi kekerasan seksual. Gerakan ini mendapat banyak sambutan positif dari masyarakat maupun pemerintah. Untuk melanjutkan perjuangan, kakak aman menggandeng banyak pihak untuk menguatkan formasi. Kakak aman didirikan bukan sekedar memberikan Pelajaran, tetapi memberikan perlindungan dan jaminan bagi para penerus bangsa.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News