Halo Kawan GNFI! Siapa bilang perubahan besar hanya lahir di kota-kota besar? Berdasarkan referensi dari radar tulungangung, Di Kabupaten Tulungagung, kecamatan Boyolangu, Jawa Timur, terdapat sebuah desa bernama Wajak Lor yang membuktikan bahwa potensi lokal yang ada di desa tersebut, ketika dikelola dengan tekad dan kerja sama antar warga dan pengurus desa, mampu mengantarkan masyarakatnya menembus pasar dunia. Desa ini menjadi salah satu penerima programDesa Sejahtera Astra (DSA), sebuah inisiatif PT Astra International Tbk untuk mendorong kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.
Potensi perubahan di Wajak Lor bermula dari hal sederhana yakni kolam ikan mas koki. Awalnya, budidaya ikan hias ini hanya dilakukan sebagai usaha sampingan oleh sebagian warga. Namun, melihat keindahan warna dan nilai jualnya, masyarakat bersama pemerintah desa mulai menata langkah. Melansir dari sindo news Desa Wajak Lor mengikuti program DSA, Astra menghadirkan pelatihan, pendampingan teknis, serta dukungan infrastruktur. Pelatihan ini tidak hanya seputar cara budidaya yang benar saja, melainkan juga mencakup manajemen usaha, teknik sortir ikan supaya dapat menyesuaikan standar pasar, hingga strategi pemasaran. Sedikit demi sedikit, warga desa memahami bahwa ikan mas koki bukan sekadar hobi, melainkan peluang ekonomi yang menjanjikan terutama bagi pendapatan dana desa. melalui program DSA yang dikembangkan oleh ASTRA dan memanfaatkan potensi kekuatan di desa tersebut diharapkan dapat meciptakan lapangan pekerjaan untuk pemuda atau pemudi di desa itu atau ibu rumah tangga, tercapainya peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat desa sebesar 37%, serta mendukung terlaksananya eskpor dengan kapasitas 1,9 juta ekor ikan hias pertahunnya.
Kolaborasi Menjadi Kunci
Kawan GNFI, keberhasilan Desa Wajak Lor tidak hanya lahir dari semangat warganya. Kolaborasi berbagai pihak menjadi fondasi yang kokoh dan penting. Pemerintah desa berperan sebagai penggerak awal, Astra memberi dukungan pembinaan, sementara warga menjadi aktor utama dalam menjalankan program tersebut. Pendampingan ini mengajarkan banyak hal penting seperti menjaga kualitas air, memilih bibit unggul, hingga standar pengemasan produk. hasil dari pelatihan ini, Ikan mas koki Wajak Lor kini memiliki kualitas ekspor dan sudah menembus pasar internasional yang mencapai 1,8 milliar rupiah ke 3 negara yaitu Austalia, Jepang, dan Inggris. PT Astra International Tbk akan konsisten mengekspor kisaran 360 sampai 480 ribu ekor ikan koi setiap 3 bulan sekali. Sebuah capaian yang dulu hanya menjadi mimpi, kini menjadi kenyataan.
Dampak Nyata bagi Warga
Perubahan yang dirasakan sudah pasti pada kondisi ekonomi masyarakat. Sebelum program DSA, banyak warga hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pertanian musiman. Kini, usaha budidaya ikan mas koki membuka sumber penghasilan baru yang lebih stabil dan signifikan. Tidak hanya itu saja, lapangan kerja baru pun tercipta. Dari proses pembibitan, pemeliharaan, penyortiran, hingga pengemasan, semua membutuhkan tenaga kerja. Budidaya ikan koi dapat dirasakan hasilnya 6 sampai 10 bulan dan laku terjual di pasaran 1 sampai 3 bulan berdasakan sumber keterangan kepala desa Wajak Lor yang dilansir oleh Metro jatim pada tahun 2020. Kaum muda desa yang sebelumnya merantau ke kota kini memilih kembali dan ikut mengembangkan usaha ini. Desa pun menjadi lebih hidup, dengan aktivitas ekonomi yang semakin beragam.
Menjaga Lingkungan dan Keberlanjutan
Keberhasilan ekonomi di desa Wajak Lor tidak lantas warga mengabaikan begitu saja terutama pada faktor lingkungan. Melalui pendampingan DSA, masyarakat diajarkan metode budidaya ramah lingkungan seperti pengelolaan limbah kolam, penggunaan pakan alami, dan pemanfaatan air yang efisien. Langkah-langkah ini memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merusak keseimbangan alam. Kesadaran lingkungan juga meluas ke sektor lain. Kebersihan desa semakin terjaga, pola pikir warga terhadap pelestarian alam pun meningkat. Mereka menyadari bahwa keberlanjutan adalah kunci agar kesuksesan dapat dinikmati hingga generasi berikutnya.
Inspirasi bagi Desa Lain
Kawan GNFI, kisah Wajak Lor membawa pesan penting bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia. Pertama, setiap desa memiliki kekuatan ptonsi unik. Entah itu hasil pertanian, kerajinan tangan, budaya, atau pariwisata, yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan, semuanya bisa berkembang jika digarap dengan serius dan konsisten. Kedua, penguatan kapasitas masyarakat. Pelatihan dan pendampingan memberikan bekal untuk warga supaya mampu mengelola usaha secara profesional. Selain itu, memastikan standar mutu yang berkualitas, baik lokal maupun internasional. Desa Wajak Lor berhasil menjaga kualitas ikan mas koki sehingga layak diekspor di berbagai negara di Asia Tenggara ataupun kancah Eropa. Terakhir, elemen yang sangat fundamental yaitu akses pasar harus dibuka seluas mungkin. Kolaborasi dengan pihak swasta, pemerintah, dan komunitas menjadi jembatan penting agar produk desa bisa bersaing di tingkat global.
Semangat yang Menular
Kisah desa Wajak Lor bukan hanya tentang ikan mas koi yang berawal dari hobi warga desa. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang semangat gotong royong, keberanian untuk mencoba hal baru, dan keyakinan bahwa desa memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Apa yang dilakukan masyarakat Wajak Lor bisa menjadi inspirasi bagi desa lain untuk menemukan dan mengembangkan potensinya sendiri. Ketika desa berdaya, Indonesia pun semakin kuat. Dan ketika masyarakat mau belajar, berkolaborasi, serta menjaga lingkungan, mimpi menembus pasar dunia bukan lagi hal mustahil untuk dicapai.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
