Tim Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dari DPPM Kemdiktisaintek Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat menyerahkan serangkaian aset alat produksi kepada mitra UMKM Athaya Jaya.
Kegiatan serah terima ini berlangsung pada Kamis (12/9/2025) di Tanjung Rejo, Sukoharum, Kabupaten Pringsewu melalui kolaborasi Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan Universitas Muhammadiyah Metro.
Kegiatan serah terima aset PKM ini merupakan kelanjutan dari program inovatif transformasi limbah kulit singkong menjadi beras analog yang telah diinisiasi sejak Agustus lalu.
Fatma Yuniarti, M.Pd., B.I., selaku dosen tetap yayasan dan penanggung jawab program dari kolaborasi kedua universitas, menyerahkan langsung aset-aset strategis kepada Lukman David Irawan, pemegang UMKM Athaya Jaya.
Paket aset yang diserahkan mencakup peralatan vital untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM, antara lain: Water Pump Set Model TGP 50 dengan kapasitas maksimal 30M3/jam dan daya angkat 30 meter, dilengkapi parutan singkong berdaya 200 watt dengan material stainless steel dan dinamo Sanoya berkualitas tinggi.
Dinamo Motor Penggerak PROQUIP berkapasitas 1,5 HP dengan spesifikasi teknis lengkap: 220V 1,1KW 50Hz 1 phase, kecepatan 1400rpm, dan ampere 2,9A. Motor dengan tipe YC90L-4 ini memenuhi standar IP44 untuk ketahanan operasional optimal.
Selain itu, UMKM juga menerima timbangan digital berkapasitas maksimal 50kg dengan fitur charge ulang dan akurasi tinggi, serta dongkrak hidrolik 20 ton yang akan digunakan untuk memeras kadar air pada kulit singkong.
Melengkapi paket tersebut adalah mesin pemotong singkong berdaya 125/200 watt dengan kapasitas produksi 100kg per jam.
Program PKM DPPM Kemdiktisaintek yang dijalankan oleh tim pengabdi dari kolaborasi Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan Universitas Muhammadiyah Metro ini tidak hanya fokus pada transfer teknologi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi berkelanjutan.
Dengan aset-aset yang diserahkan, UMKM Athaya Jaya diproyeksikan mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga 300% dan mengolah limbah kulit singkong yang selama ini terbuang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
"Ini adalah wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendorong inovasi di level grassroot. Kami yakin dengan peralatan ini, UMKM Athaya Jaya akan menjadi percontohan transformasi limbah pertanian menjadi produk pangan alternatif yang berkelanjutan," ujar Fatma Yuniarti saat acara penyerahan.
Lukman David Irawan mengapresiasi dukungan yang diberikan kedua universitas. "Dengan alat-alat ini, kami optimis dapat meningkatkan produksi beras analog dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Ini adalah langkah konkret menuju kemandirian pangan di level komunitas," katanya.
Kolaborasi Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan Universitas Muhammadiyah Metro dalam program PKM DPPM Kemdiktisaintek ini merupakan implementasi nyata dari kebijakan pemerintah dalam memberdayakan UMKM melalui pendekatan berbasis masyarakat.
Program yang sejalan dengan SDGs ini tidak hanya mengatasi masalah limbah pertanian, tetapi juga mendorong inovasi pangan lokal dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Sebelumnya, program tersebut telah mendapat perhatian media nasional karena potensi dampaknya yang signifikan terhadap ketahanan pangan dan ekonomi circular di sektor pertanian.
Dengan serah terima aset ini, fase implementasi program memasuki tahap yang lebih intensif dan terukur.
Ke depan, kedua universitas berkomitmen melanjutkan pendampingan teknis dan monitoring evaluasi untuk memastikan keberlanjutan program serta replikasi model ini di wilayah-wilayah lain di Lampung.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News