melampaui batas diri kisah tumbuh nadya monalica bersama aiesec in binus - News | Good News From Indonesia 2025

Melampaui Batas Diri: Kisah Tumbuh Nadya Monalica bersama AIESEC in BINUS

Melampaui Batas Diri: Kisah Tumbuh Nadya Monalica bersama AIESEC in BINUS
images info

Melampaui Batas Diri: Kisah Tumbuh Nadya Monalica bersama AIESEC in BINUS


Nadya Monalica Soemantri, Staff of ELD Support di divisi Business Development AIESEC in BINUS 25.26, adalah sosok yang menampilkan transformasi luar biasa selama perjalanannya sebagai AIESECer. Berangkat dari keraguan terhadap kemampuan diri, kini ia menjadi salah satu anggota yang dikenal karena dedikasi, kemauan belajar tinggi, dan semangat kepemimpinan yang tumbuh seiring waktu.

Awalnya, Nadya bukanlah tipe mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Bahkan, selama tahun pertama kuliahnya, ia belum pernah terlibat dalam kegiatan apapun.

Namun, sebuah percakapan dengan teman yang merupakan anggota AIESEC mengubah sudut pandangnya. Teman tersebut membagikan kisah pengalaman yang penuh tantangan, pembelajaran, dan kebanggaan. Sebuah cerita yang akhirnya menginspirasi Nadya untuk berani mencoba.

Meski rasa takut sempat menahannya di tahun pertama, akhirnya, di tahun kedua, ia mengambil langkah besar: mendaftar sebagai anggota AIESEC. Keputusan tersebut bukan tanpa perjuangan.

Proses seleksi yang ia jalani menuntut banyak persiapan dan dorongan diri untuk keluar dari zona nyaman. Namun, satu per satu, tahap demi tahap berhasil dilewati dengan usaha terbaik. Saat pengumuman diterima sebagai anggota resmi diumumkan, momen itu menjadi titik balik penting dalam hidupnya.

baca juga

Penempatannya di divisi Business Developmentmembuatnya langsung dihadapkan pada tantangan nyata. Ia harus mulai belajar menjalin komunikasi profesional, melakukan pitching ke mitra eksternal, dan bekerja dalam ritme organisasi yang cepat. Namun, justru di sinilah kemampuannya mulai tumbuh.

Salah satu pengalaman paling membekas dalam perjalanan Nadya adalah keterlibatannya dalam proyek Incoming Global Volunteer (iGV) Summer Peak, program pertukaran internasional yang berjalan selama enam minggu. Dalam proyek ini, ia menjadi bagian dari dua tim sekaligus: tim internal “Bule Hunters” yang bertanggung jawab pada operasional serta tim ELD Support yang berfokus pada kemitraan dan kolaborasi.

“Mengalami bekerja lintas tim selama berbulan-bulan. Ada banyak diskusi, revisi, dan malam-malam panjang untuk memastikan semuanya berjalan sesuai harapan,” jelas Nadya dalam sebuah sesi refleksi internal.

Keberhasilannya dalam iGV membuka kepercayaan baru. Ia kemudian diberi amanah sebagai Organizing Committee Vice President of Partnership, sebuah peran yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

Awalnya, Nadya merasa kurang percaya diri untuk memimpin sebuah tim. Namun, pengalaman ini justru menjadi pembuktian bahwa setiap individu bisa tumbuh jika diberi ruang dan dukungan.

Kisah Tumbuh Nadya Monalica bersama AIESEC in BINUS
info gambar

Kisah Tumbuh Nadya Monalica bersama AIESEC in BINUS | Foto: Dokumentasi AIESEC in Binus


Selama memegang peran tersebut, ia belajar bagaimana memimpin dengan empati, membagi tugas dengan efektif, serta membangun hubungan yang sehat di dalam tim. Tidak hanya itu, ia juga berlatih untuk menjadi representatif dalam menjalin kerja sama dengan pihak luar.

Perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada saat-saat ketika ia merasa kewalahan dengan beban kerja, atau meragukan kemampuannya saat menghadapi tantangan baru. Namun, semangat untuk belajar dan tidak ingin mengecewakan timnya menjadi motivasi utama untuk terus bertahan.

“Saya dulu sangat gugup untuk bicara di depan orang. Tapi lewat berbagai pitching dan latihan komunikasi di Business Development, saya jadi jauh lebih percaya diri,” ceritanya kepada sesama anggota divisi dalam sesi mentoring.

Kemampuannya yang terus berkembang juga mendapat pengakuan dari internal. Ia dua kali dianugerahi sebagai Functional Staff of the Month, penghargaan yang menunjukkan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyatanya. Penghargaan tersebut bukan hanya soal prestasi, tapi juga simbol dari ketekunan dan ketahanan menghadapi tantangan.

Yang paling istimewa, menurut Nadya, bukanlah pencapaian teknis semata, melainkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan personal secara emosional dan profesional. AIESEC memberinya ruang untuk salah, belajar, dan bangkit kembali tanpa rasa takut dihakimi. Ia merasa dihargai bahkan ketika belum sepenuhnya percaya pada dirinya sendiri.

Selama berada di AIESEC, Nadya menyadari bahwa perubahan tidak selalu dimulai dari keberanian besar. Terkadang, hanya dibutuhkan satu keputusan kecil untuk keluar dari zona nyaman dan memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk berkembang. Ia pun mendorong generasi muda lain untuk tak ragu mencoba, meskipun belum merasa siap.

AIESEC baginya bukan hanya tentang organisasi, melainkan tentang komunitas yang menerima apa adanya, sembari terus mendorong setiap anggotanya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia menemukan keluarga baru, tantangan baru, dan versi dirinya yang lebih kuat dan berani.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.