kakakaman gerakan komunitas akar rumput untuk membangun generasi aman - News | Good News From Indonesia 2025

#KakakAman: Gerakan Komunitas Akar Rumput untuk Membangun Generasi Aman

#KakakAman: Gerakan Komunitas Akar Rumput untuk Membangun Generasi Aman
images info

#KakakAman: Gerakan Komunitas Akar Rumput untuk Membangun Generasi Aman


Gerakan #KakakAman di Serang, Banten, menggunakan dongeng, permainan, dan body safety kit sebagai cara interaktif

untuk mengajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual. Dengan pendekatan ini, pembelajaran terasa menyenangkan,

namun tetap menyampaikan pesan serius: anak-anak berhak atas rasa aman dan harus berani berkata “tidak.”

Dari keresahan pribadi menjadi gerakan bersama

Semua berawal dari Hana Maulida, seorang perempuan muda yang resah melihat anak-anak di lingkungannya mudah terpapar

pornografi dan situasi berisiko. Hana menyadari, tanpa pencegahan yang nyata, anak-anak berisiko tumbuh dengan trauma.

Hana memulai dari dirinya sendiri dan lingkungan terdekat. Bersama sahabat, ia melatih guru dan melibatkan orang tua.

Ia menyusun modul edukasi sederhana, dan mereka bergerak bersama membangun gerakan perlindungan anak. Dari upaya kecil di Serang,

lahirlah gerakan perlindungan anak berbasis komunitas yang kini dikenal dengan nama #KakakAman.

Perlindungan yang lahir dari akar rumput

Tidak ada kurikulum kaku atau gedung megah. Yang ada hanyalah ruang-ruang non-formal: balai warga, kelas kecil, hingga ruang keluarga.

Di situlah #KakakAman bekerja—membantu anak memahami batas tubuh, memberi guru strategi bicara tentang isu sensitif, dan mendorong orang tua membuka

percakapan yang selama ini dianggap tabu.

Hasilnya mulai terlihat: anak lebih percaya diri, guru merasa terbantu, dan orang tua berani berdialog dengan anak tentang keselamatan tubuh.

Perlahan, tumbuh sebuah ekosistem perlindungan anak berbasis komunitas—dari masyarakat, untuk masyarakat.

Dari Serang untuk Indonesia

Pada 2024, inisiatif ini mendapat pengakuan nasional melalui Apresiasi SATU Indonesia Award (Bidang Pendidikan) dari Astra.

Penghargaan tersebut memberi panggung lebih luas bagi gerakan ini. Dari basis di Kota Serang, #KakakAman kini menjangkau Kabupaten Serang dan Cilegon;

sebagian materi edukasinya juga dimanfaatkan komunitas di Papua.

Bagi Hana, penghargaan bukan akhir, melainkan dorongan untuk memperluas jangkauan gerakan. Dalam sesi Good Movement GNFI, ia menegaskan:

“Anak adalah sumber daya paling berharga di dunia dan harapan terbaik untuk masa depan. Namun, masa depan seperti apa yang kita harapkan dari mereka

yang sehari-harinya akrab dengan trauma dan ketakutan?”

Relevansi yang melintasi batas negara

Kisah #KakakAman tidak hanya penting bagi Indonesia. Di banyak negara, dari India hingga Kenya, tantangan serupa hadir: sistem formal yang rapuh, tabu budaya,

dan meningkatnya risiko anak di era digital. Dalam konteks seperti ini, gerakan akar rumput seperti #KakakAman menjadi aktor penting perlindungan anak.

Model ini menunjukkan bahwa pendekatan berbiaya rendah, adaptif budaya, dan mudah direplikasi bisa lahir dari komunitas. Dengan kreativitas dan komitmen,

masyarakat mampu memimpin perubahan sistemik dari bawah.

Cahaya kecil yang menyalakan harapan

Indonesia pernah diingatkan: negeri ini tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi karena lilin-lilin kecil di desa. Dari Serang, sebuah cahaya kecil kini menyebar.

Ia mengingatkan kita bahwa melindungi anak bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga besar, tetapi tanggung jawab kolektif yang dimulai dari rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Dan cahaya itu bernama #KakakAman, #kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.