Di tengah berbagai tren kuliner yang terus berkembang, Kota Solo masih memiliki permata tersembunyi yang bertahan sejak lebih dari seratus tahun lalu: Roti Kecik Ganep. Toko roti legendaris ini tidak hanya menyajikan camilan khas, tetapi juga menghidangkan sepotong sejarah. Berdiri sejak 1881, Roti Kecik Ganep adalah salah satu toko roti tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga kini, menjadi saksi bisu perkembangan zaman.
Sejarah Panjang dan Keunikan Roti Kecik Ganep
Toko roti ini sudah melintasi enam generasi, sebuah pencapaian yang langka di dunia bisnis kuliner. Awal mula kisahRoti Ganep berawal dari pasangan suami istri Tjang Tiang San dan Auw Like Nio yang mendirikan usaha roti ini pada tahun 1881. Menurut keterangan Emi Yoeniawati, Marketing Manager Roti Ganep, sejumlah nota lama dan brosur pembungkus roti menunjukkan bahwa tahun tersebut menandai dimulainya usaha mereka.
"Roti Kecik Ganep ini sudah ada sejak tahun 1881, dan masih bertahan hingga kini," jelas Emi yang dimuat Detik.
Produk pertama yang dihasilkan adalah roti kecik, sejenis roti kering yang terbuat dari tepung ketan dengan bentuk batang kecil. Hingga kini, roti ini menjadi ikon dari toko ini, yang dikenal luas oleh warga Solo dan wisatawan yang mencari oleh-oleh khas kota ini.
Filosofi Nama "Ganep" dan Koneksi dengan Keraton Solo
Nama "Ganep" yang tersemat pada toko roti ini juga memiliki cerita tersendiri. Nama tersebut diberikan oleh Sinuhun Paku Buwana X, Raja Keraton Solo, kepada nenek buyut Laurensia Liona Suwandito, pemilik generasi keenam Roti Ganep. Sinuhun menilai bahwa Auw Like Nio, nenek buyut Laurensia, adalah sosok yang gigih dan ahli dalam memanfaatkan bahan lokal untuk membuat roti yang lezat.
"Zaman dulu, Sinuhun memberikan julukan 'kowe nyah ganep' karena anaknya genap jumlahnya, dan beliau mengapresiasi kemampuan nenek saya dalam membuat roti," ungkap Laurensia Liona Suwandito, generasi keenam yang kini mengelola toko ini.
Julukan "ganep", yang dalam bahasa Jawa berarti "lengkap" atau "utuh", menggambarkan kekaguman terhadap keahlian Auw Like Nio dalam menciptakan makanan berbahan lokal yang sangat disukai oleh keluarga keraton. Roti kecik menjadi camilan favorit yang sering dinikmati oleh Sinuhun dan keluarganya.
Menjaga Tradisi, Menerima Inovasi
Seiring berjalannya waktu, Roti Ganep tetap mempertahankan kualitas dan proses produksi secara tradisional. Meskipun berbagai teknologi modern sudah coba diterapkan untuk memodernisasi proses, Liona menegaskan bahwa hasilnya tidak sesuai dengan resep asli.
"Kami mencoba untuk memekanisasi beberapa proses, namun hasilnya tidak sebaik yang dibuat dengan tangan secara tradisional," kata Liona. "Kami lebih memilih untuk mempertahankan resep pakem ini karena kualitas adalah yang utama."
Selainroti kecik, toko ini juga menawarkan berbagai jenis roti lainnya, baik roti kering seperti smeer kering dan bolu kering, maupun roti basah seperti roti keju, roti pisang, dan bolu. Varian-varian baru ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak segmen pasar, namun roti kecik tetap menjadi primadona, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
Roti Kecik Ganep: Lebih dari Sekadar Camilan
Bagi banyak orang,Roti Kecik Ganep bukan hanya sebuah makanan. Ini adalah bagian dari kenangan dan nostalgia. Salah satunya adalah Rahayu (48), seorang pelanggan yang sudah menjadi langganan toko ini sejak muda. "Saya sangat suka roti kecik yang legendaris ini, rasanya tidak pernah berubah sejak dulu," ujar Rahayu, yang kini membawa anak cucunya untuk menikmati roti yang sama.
Warisan Kuliner Solo yang Tak Lekang oleh Waktu
Dengan mempertahankan kualitas dan keaslian resep, Roti Ganep menunjukkan bahwa tradisi kuliner bisa bertahan melintasi zaman. Warisan ini tidak hanya menyajikan rasa yang lezat, tetapi juga membawa kita pada perjalanan sejarah yang kaya. Jika Anda sedang mencari oleh-oleh khas Solo,Roti Kecik Ganep adalah pilihan yang wajib dicoba, membawa cita rasa nostalgia dan sejarah yang tak terlupakan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News