Tepat seperti yang Nelson Mandela katakan, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia.”, begitulah aksi Brischo Jordy Dudi Padatu dalam membentuk senjata melalui programnya di Papua Barat.
Dilansir dari Linkedin, Brischo Jordy Dudi Padatu merupakan seorang Praktisi Pembangunan lulusan President University Indonesia, yang pada tahun 2022 menjadi salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh Astra. Brischo Jordy melampirkan program pendidikan bagi anak- anak Papua di Mansinam program “Penyuluh Pelita dari Pulau Mansinam”. Program ini juga menarik perhatian UNICEF, yang kemudian diajak untuk menjadi mitra dalam menciptakan sistem pembelajaran yang baik untuk anak- anak Papua di Pulau Mansinam.
Program ini berangkat dari keresahan Bhrisco Jordy akan minimnya akses pendidikan level sekolah dasar di Pulau Mansinam, dimana pada waktu itu hanya ada satu sekolah dasar, dan keterbatasan waktu yang kurang lebih hanya 3 jam, dari rata- rata dimulai pukul 9.00 hingga 12.00 dan pengajar yang mayoritas tinggal di Manokwari. Hal ini kemudian diperberat dengan masuknya virus Covid-19 ke Indonesia, membuat akses pendidikan semakin pudar. Dilansir dari Suara.com, ditengah merebaknya virus Covid-19, kehadiran pengajar menjadi sangat terbatas bahkan pudar, karena tidak adanya pengajar dari dalam pulau selain dari kota. Ketika pergerakan di dunia terbatas dan sebagian besar sibuk dengan kemewahan digital di tempat mereka masing- masing, Bhrisco Jordy, yang saat itu masih berkuliah di President University, melirik ke Papua dan mengajak teman-temannya untuk menggalang bantuan pendidikan bagi anak-anak di Pulau Mansinam.
Papua Future Project (PFP) berfokus pada pendidikan dan kesehatan, yang kemudian dibagi menjadi tiga program utama. Program pertama adalah bimbingan pembelajaran intensif, yang dibantu oleh anggota PFP setiap minggunya di akhir pekan yang didatangkan dari kota. Program kedua adalah program per-dua bulan yaitu literasi keliling, dengan melakukan trip ke beberapa daerah dan mendonasi buku yang dikumpulkan oleh PFP. Program yang terakhir adalah penyuluhan kesehatan anak- anak, salah satunya seperti imunisasi. Program kesehatan ini juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan lembaga Internasional seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Walaupun memiliki beberapa kendala dalam metode pembelajaran, Bhrisco Jordy berusaha keras supaya pendidikan tetap bisa diterima oleh anak-anak. Keterbatasan sumber daya manusia diakalinya dengan menerapkan sistem pembelajaran berbasis video yang sudah disediakan sebelum pembelajaran, sehingga pembelajaran tetap bisa berlangsung. Selain itu, Bhrisco Jordy juga menilai adanya ketidakcocokan antara peserta pembelajaran dengan kurikulum pusat, sehingga Bhrisco Jordy menciptakan kurikulum kontekstual, yaitu kurikulum yang memusatkan pendidikan dengan nilai- nilai budaya yang ada di tempat. Hal ini membantu anak-anak tidak hanya mendapat informasi seputar pengetahuan tetapi juga belajar bagaimana bertahan hidup.
Melalui pergumulan yang dihadapi oleh program ini, Bhrisco Jordy dan kawan-kawan tidak hanya memindahkan pengetahuan yang sudah bertahun- tahun dikembangkan di daerah- daerah yang sudah lebih maju, namun juga menantang diri dengan situasi dan lingkungan yang berbeda dan beragam, dengan mengadaptasi ilmu pengetahuan dan pembelajaran.
Hal ini tepat seperti yang dikemukakan Carter G. Woodson, bagaimana sebuah pendidikan itu lebih dari sekedar menyampaikan informasi, bahkan hal itu pun tidak bisa disebutkan sebagai suatu bentuk pendidikan. Pendidikan yang sejati adalah ketika orang lain tergerak untuk menemukan dan mengembangkan kekuatan dalam diri, dan melalui Papua Future Project ini, Bhrisco Jordy mengembangkan apa yang menjadi kekuatan orang- orang Papua, yaitu identitas yang lahir dari nilai-nilai kebudayaan orang- orang Papua. Tindakan ini tidak hanya menjadi calon investasi besar bagi warga Papua, melainkan juga bagi calon-calon distributor pendidikan, terkhususnya menjadi guru yang memiliki kerendahan hati untuk belajar dan melayani, empati, dan berpikiran kritis, strategis dan visioner.
Semoga investasi ini tidak berhenti di Bhrisco Jordy dan programnya saja, tetapi menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk memajukan pendidikan di skala yang lebih luas. Salam Pendidikan!
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News