Bicara soal kereta api, Kawan tentu sudah tidak asing lagi dengan pembagian kelas yang ada dalam moda transportasi yang satu ini bukan? Dari kelas eksekutif hingga ekonomi bisa Kawan dapatkan ketika ingin menggunakan moda transportasi tersebut untuk sebuah perjalanan.
Mundur beberapa dekade silam, pembagian kelas untuk penumpang kereta api ini juga sudah ada pada masa Hindia Belanda. Namun ada perbedaan tentang tata cara pembagian kelas yang terjadi pada periode waktu tersebut dengan saat ini.
Jika saat sekarang pembagian kelas penumpang berdasarkan harga tiket yang dia beli, maka hal berbeda justru terjadi pada masa Hindia Belanda. Alih-alih dibagi berdasarkan harga tiketnya, pembagian kelas untuk penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda justru berdasarkan ras dan latar belakangnya.
Mengapa pembagian kelas penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda didasari ras dan latar belakangnya? Berikut ulasannya.
Pembagian Kelas Penumpang Kereta Api pada Masa Hindia Belanda
Omar Mohtar, Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan menjelaskan bahwa memang ada pembagian kelas untuk para penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda. Pembagian kelas yang berdasarkan ras dan latar belakang ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu.
"Pemerintah Hindia Belanda itu bisa dibilang cukup membeda-bedakan warna kulit," jelas Omar Mohtar kepada tim GNFI. Adanya pandangan inilah yang turut memengaruhi pembagian kelas untuk penumpang kereta api yang didasari oleh ras, warna kulit, dan latar belakang yang mereka miliki.
Terdapat tiga kelas yang tersedia untuk para penumpang pada waktu itu. Kelas I ditujukan untuk orang-orang Eropa.
Sementara itu, Kelas II dikhususkan untuk para penumpang yang berlatar belakang ras timur asing. Terakhir, Kelas III ditujukan untuk penumpang yang berasal dari kalangan bumiputra dan pribumi.
Harga untuk ketiga kelas ini juga berbeda antara satu sama lain. Omar Mohtar mencontohkan untuk kereta Java Nacht Expres yang beroperasi di awal abad ke-20, penumpang Kelas I akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya.
"Kalau di Java Nacht Expres, nanti penumpang Kelas I akan ada biaya tambahan," tutur Omar Mohtar.
Fasilitas yang Berbeda
Pembagian kelas penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda juga berpengaruh pada fasilitas yang akan mereka dapatkan. Jadi meskipun penumpang Kelas I perlu mengeluarkan biaya lebih untuk perjalanan, mereka tetap akan mendapatkan fasilitas yang mumpuni jika dibandingkan dengan kelas lainnya.
Omar Mohtar menuturkan bahwa penumpang Kelas I mendapatkan fasilitas yang lebih bagus. Salah satu contoh bisa dilihat dari kursi yang didapatkan oleh penumpang di kelas ini.
Para penumpang di Kelas I akan mendapatkan kursi busa dalam perjalannya. Hal ini berbeda dengan kursi yang tersedia untuk penumpang yang berada di Kelas III.
Jika penumpang di Kelas I mendapatkan kursi busa, maka penumpang di Kelas III hanya mendapatkan kursi kayu saja. "Penumpang Kelas III mendapatkan kursi-kursi kayu tanpa busa. Jadi bisa terlihat perbedaannya," ucap Omar.
Begitulah pembagian kelas yang ditujukan untuk penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda. Pembagian kelas yang berdasarkan ras dan warna kulit ini membuat para penumpang akan terbagi tergantung kelasnya masing-masing.
Selain itu, fasilitas yang didapatkan juga akan dipengaruhi oleh ras dan latar belakang yang dimiliki. Sebab masing-masing kelas penumpang kereta api pada masa Hindia Belanda akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan kelas lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News