cantiknya rusa timor herbivora penghuni savana nusa tenggara - News | Good News From Indonesia 2025

Cantiknya Rusa Timor, Herbivora Penghuni Savana Nusa Tenggara

Cantiknya Rusa Timor, Herbivora Penghuni Savana Nusa Tenggara
images info

Cantiknya Rusa Timor, Herbivora Penghuni Savana Nusa Tenggara


Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat melimpah, termasuk di dalamnya berbagai spesies rusa. 

Salah satu spesies yang populer dan memiliki nilai penting secara ekologis maupun budaya adalah Rusa Timor (Rusatimorensis). 

Mamalia anggun ini bukan hanya “pengisi” ekosistem savana dan hutan di Nusa Tenggara, tetapi juga telah lama berasosiasi dengan kehidupan masyarakat setempat.

Satwa Asli Indonesia

Secara ilmiah, Rusa Timor dikenal dengan nama Rusa timorensis. Dalam taksonomi, klasifikasinya adalah sebagai berikut:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Artiodactyla
  • Famili: Cervidae
  • Genus: Rusa
  • Spesies: Rusatimorensis

Meskipun namanya merujuk pada Pulau Timor, penting untuk dipahami bahwa rusa ini bukan hewan asli (endemik) Timor saja. Sebaliknya, bukti ilmiah menunjukkan bahwa Rusa Timor merupakan hewan asli atau native dari wilayah Jawa dan Bali. 

Spesies ini kemudian diintroduksi atau disebarkan oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu ke berbagai kepulauan di Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara, Maluku, hingga Sulawesi, serta ke berbagai negara lain di dunia untuk diambil daging dan tanduknya. Introduksi inilah yang membuatnya sangat identik dengan kawasan timur Indonesia.

Rusa Timor Hidup Berkelompok

Rusa Timor memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari spesies rusa lainnya. Secara fisik, ukurannya sedang, dengan tinggi pundak berkisar antara 100-110 cm dan berat tubuh jantan dewasa bisa mencapai 130 kg. 

Bulunya berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan, dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih. Ekornya relatif panjang dan bergerak-gerak, mencolok berwarna putih di bagian bawah, yang berfungsi sebagai tanda peringatan saat merasa terancam.

Seperti halnya rusa pada umumnya, hanya pejantan yang memiliki tanduk (ranggah). Ranggah Rusa Timor bercabang tiga dan dapat tumbuh cukup panjang. Perilaku Rusa Timor bersifat sosial; mereka hidup dalam kelompok yang disebut herds. 

Rusa betina dan anak-anaknya hidup dalam kelompok besar, sementara pejantan dewasa sering kali menyendiri atau membentuk kelompok kecil dan akan bergabung dengan kelompok betina pada musim kawin. Mereka adalah hewan herbivora yang aktif mencari makan pada pagi dan sore hari (crepuscular), dengan makanan utama berupa rumput, daun, dan pucuk tanaman.

baca juga

Tubuhnya relatif lebih ramping

Lalu, apa yang membedakan Rusa Timor dengan saudara dekatnya, seperti Rusa Jawa (Rusaunicolor) atau Sambar? Perbedaan paling mencolok terletak pada ukuran tubuh dan bentuk ranggah. Rusa Timor memiliki tubuh yang lebih ramping dan kecil dibandingkan dengan Rusa Jawa yang lebih besar dan kekar. 

Ranggah Rusa Timor umumnya memiliki tiga cabang yang relatif simetris, sementara Rusa Jawa memiliki ranggah yang lebih besar dan kompleks dengan cabang yang lebih banyak.

Keunikan utama Rusa Timor terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan baik di habitat yang kering dan bersemak, seperti savana, yang banyak ditemui di Nusa Tenggara. Mereka juga dikenal memiliki daya reproduksi yang cukup tinggi, yang menjadi alasan mengapa mereka sering dipilih untuk program penangkaran. 

Dari segi genetik, penelitian pada jurnal Biodiversitas oleh Mu'in et al. (2021) menyoroti keragaman genetik populasi Rusa Timor di beberapa tempat seperti Jawa Barat dan Kalimantan Selatan, yang penting untuk strategi konservasinya.

Upaya Penangkaran Rusa Timor di Indonesia

Persebaran alami Rusa Timor mencakup Pulau Jawa, Bali, dan kemungkinan Pulau Madura. Namun, akibat introduksi, mereka kini tersebar luas di hampir semua provinsi di Nusa Tenggara (Timor, Sumba, Flores, dll.), Sulawesi, Maluku, hingga ke Pulau Papua. Mereka menghuni padang rumput (savana), hutan musim, dan tepi hutan.

Upaya penangkaran Rusa Timor telah banyak dilakukan untuk memenuhi permintaan daging dan untuk mendukung konservasi. Penangkaran dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) di berbagai daerah, unit-unit penangkaran milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga masyarakat umum melalui kelompok-kelompok usaha tani rusa. 

Sentra-sentra penangkaran penting terdapat di Pulau Timor, Jawa Barat (seperti di Cariu), Jawa Tengah, dan beberapa lokasi lainnya. Program ini bertujuan untuk mengurangi perburuan terhadap populasi liar sekaligus memenuhi kebutuhan pasar secara legal dan berkelanjutan.

Apakah Rusa Timor Satwa Dilindungi?

Status perlindungan Rusa Timor merupakan hal yang kompleks dan sering menimbulkan pertanyaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan atas Permen LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, Rusa Timor (Rusa timorensis) tidak termasuk dalam daftar satwa dilindungi.

Status tidak dilindungi ini terutama diberikan karena populasi liar yang masih dianggap stabil dan karena tingkat reproduksinya yang tinggi yang mendukung kegiatan penangkaran. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun tidak dilindungi, pemanfaatan dan perdagangannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. 

Setiap kegiatan perburuan, penangkaran, dan perdagangan Rusa Timor wajib memiliki izin dari pihak berwenang, dalam hal ini BKSDA setempat, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Hal ini untuk memastikan bahwa pemanfaatan dilakukan secara lestari dan tidak mengancam populasi alaminya di habitat aslinya.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.