ekspedisi patriot air terjun sungai kelingkang sintang - News | Good News From Indonesia 2025

Ekspedisi Patriot Siap Menjelajah dan Menggali Potensi Alam Desa Nanga Bayan

Ekspedisi Patriot Siap Menjelajah dan Menggali Potensi Alam Desa Nanga Bayan
images info

Ekspedisi Patriot Siap Menjelajah dan Menggali Potensi Alam Desa Nanga Bayan


Ekspedisi Patriot kembali menapaki jejaknya di wilayah perbatasan. Kali ini, tim menyusuri Dusun Belubu, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat, untuk menggali potensi alam dan mengevaluasi kawasan transmigrasi.

Salah satu temuan menarik adalah Air Terjun Sungai Kelingkang yang menyimpan keindahan empat tingkat aliran air serta cerita kearifan lokal masyarakat setempat.

Dusun Belubu, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyimpan potensi alam yang begitu memikat. Salah satu keindahan yang menjadi kebanggaan warga setempat adalah Air Terjun Sungai Kelingkang.

Pemandangan Menuju Air Terjun Sungai Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pemandangan Menuju Air Terjun Sungai Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi


Pada hari Rabu (17/9), Tim Ekspedisi Patriot berkesempatan mengunjungi lokasi ini untuk menggali lebih dalam kekayaan alam dan mengenali potensi wisata yang masih tersembunyi. Perjalanan menuju air terjun dimulai dari pos TNI AD.

Dengan menggunakan sepeda motor, medan bisa ditempuh sekitar 20 menit, melewati jalan tanah berbatu yang dikelilingi pepohonan rimbun dan lahan perkebunan warga. Namun, petualangan tidak berhenti di situ. Setelah tiba di titik tertentu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 35 menit.

baca juga

Kegiatan Ekspedisi Patriot Lokus Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat kali ini mengusung tema “Rekomendasi dan Evaluasi Kawasan Transmigrasi” yang difokuskan pada wilayah perbatasan.

Program ini tidak hanya sebatas perjalanan eksplorasi, melainkan juga menjadi ajang penelitian lapangan, pendokumentasian kondisi riil masyarakat, serta penggalian potensi alam dan sosial budaya yang ada di kawasan transmigrasi.

Ekspedisi ini terlaksana melalui kolaborasi antara Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan Direktorat Pembangunan Kawasan Perdesaan, Perkotaan, dan Perbatasan (DPIS), yang kemudian menggandeng kalangan akademisi untuk memperkuat basis data dan kajian.

Tim dipimpin oleh apt. Tri Wahyuni, S.Farm., M.Biomed., Ph.D, seorang akademisi sekaligus peneliti yang berpengalaman dalam berbagai program pengabdian masyarakat. Selain bertugas sebagai ketua tim, juga mengarahkan jalannya penelitian agar sesuai dengan tujuan ekspedisi. Tim ini diperkuat oleh anggota muda yang terdiri dari Maharani Arfila, S.Hum, Zakiya Rozqi Auliya’, S.Si, Bayu Aji, dan Murni Kartika Pakhsi Jaladara.

Mereka merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Tanjungpura (Untan) yang berasal dari latar belakang disiplin ilmu berbeda. Kehadiran mahasiswa lintas universitas ini menjadi wujud nyata kolaborasi akademisi pusat dan daerah yang memberikan warna dalam metode pengamatan, analisis, hingga penyusunan rekomendasi kebijakan.

Dengan susunan tim yang beragam, Ekspedisi Patriot tidak terbatas pad perspektif akademis semata, tetapi juga melibatkan semangat generasi muda yang penuh energi, kritis, dan adaptif terhadap kondisi lapangan.

Kegiatan ini pada akhirnya diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi yang lebih komprehensif bagi pemerintah dalam merancang strategi pembangunan kawasan transmigrasi di perbatasan dan membuka peluang untuk mempromosikan potensi desa yang selama ini belum banyak dikenal luas.

Salah satu hal yang menjadi evaluasi Tim Ekspedisi Patriot adalah potensi alam Desa Nanga Bayan. Air terjun Sungai Kelingkang memiliki 4 tingkat. Sepanjang perjalanan ke air terjun, Tim Ekspedisi Patriot disuguhi pemandangan bukit, lahan sawit, sungai, dan pepohonan yang lebat.

Pemandangan di Tingkat 2 Air Terjun Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pemandangan di Tingkat 2 Air Terjun Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi


Menurut keterangan salah satu warga yang menemani perjalanan Tim Ekspedisi Patriot, Heron, penemuan air terjun ini cukup menarik. Awalnya, warga desa sedang membuka lahan untuk menanam padi, namun saat membuka lahan mereka mendengar suara aliran air yang deras. Dari situlah mereka membuka jalan menuju ke air terjun.

Sampai hari ini air terjun tersebut menjadi tempat wisata warga lokal dengan kepercayaannya, “Semisal kalian mau makan di air terjun, kasihlah sedikit makanannya untuk penjaga (penunggu air terjun) untuk menghormati mereka" Kata Heron, warga lokal di Desa Nanga Bayan.

Selain air terjun, Bukit Kelingkang menjadi tempat berburu. Biasanya warga menghabiskan waktu selama 4-5 jam berburu babi kampung.

baca juga

Dahulu, sebelum punah, warga juga bisa berburu rusa. Bukit Kelingkang juga merupakan jalur menuju ke perbatasan Malaysia yang bisa ditempuh sekitar 2 jam dengan motor dan dilanjut berjalan kaki.

Pada saat berjalan melewati jembatan akan bertemu dengan persimpangan jalan yang ke arah kiri merupakan jalur menuju Bukit Kumang dengan ketinggian lebih dari 300 mdpl dan ke kanan menuju Air terjun Sungai Kelingkang.

Pemandangan di Tingkat 2 Air Terjun Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pemandangan di Tingkat 2 Air Terjun Kelingkang, Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi


Dengan kekayaan alam dan cerita lokal yang begitu khas, Tim ekspedisi Patriot siap berjelajah di Desa Nanga Bayan. Dengan adanya Ekspedisi Patriot itu diharapkan mampu mengangkat potensi alam di Desa Nanga Bayan, memperkenalkan keindahan alamnya, serta mendorong pelestarian lingkungan dan kearifan lokal yang ada di dalamnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.