lamun warrior solusi permasalahan lingkungan yang berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2025

Lamun Warrior: Solusi Permasalahan Lingkungan yang Berkelanjutan

Lamun Warrior: Solusi Permasalahan Lingkungan yang Berkelanjutan
images info

Siang itu, panas semakin menusuk. Jalanan berdebu, sementara udara semakin terasa sesak. Di layar televisi, isu tentang banjir di kota lain kerap muncul, sedangkan di media sosial, kabar terkait kebakaran hutan dan cuaca ekstrem berseliweran. Pada akhirnya, semua orang membicarakan hal yang sama, yakni iklim kita berubah, semakin sulit diprediksi.

Bukan tanpa sebab. Emisi gas rumah kaca terus meningkat, menjerat bumi dalam selimut panas yang tak terlihat. Laut menghangat, es mencair, dan permukaan air laut naik perlahan, mengancam pesisir tempat jutaan orang tinggal.

Namun, di balik kabar buruk itu, ada secercah harapan. Harapan itu bukan datang dari gedung tinggi atau teknologi canggih, melainkan dari laut yang sunyi dan tenang, yaitu sekelompok orang dan benih lamun di tangannya.

Lahirnya Lamun Warrior

Siang menuju sore itu, sekumpulan pemuda pemudi yang tergabung dalam organisasi Lamun Warrior, berkumpul bersama untuk merealisasikan program penanaman 1000 lamun di Pulau Bintan.

Hal ini bermula dari seorang wanita bernama Siti Nurohmatiljanah yang sadar dengan kondisi bumi yang semakin memprihatinkan. Berbekal ilmu dan pengalaman yang didapatnya selama berkuliah panjang di Unpad dan UI, ia mendirikan Lamun Warrior pada 1 Maret 2023, bertepatan pada hari lamun sedunia. Gerakan ini berupa konservasi sosial yang berfokus pada pelestarian ekosistem lamun di pesisir.

Riset Panjang

Aksi ini tidaklah muncul secara mendadak. Para pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi Lamun Warrior ini telah melakukan riset mendalam terkait pelestarian lamun di pesisir Bintan dalam waktu yang cukup lama.

Riset tersebut dilakukan untuk mendalami persoalan teknis budidaya lamun, mulai dari pencarian bibit, penyemaian bibit, hingga penanaman bibit. “Sekarang waktunya hasil riset itu kita aplikasikan dalam penanaman,” kata Siti.

Kenapa Harus Lamun?

Setidaknya ada tiga tumbuhan penting yang mesti ada di kawasan pesisir, yaitu terumbu karang, mangrove, dan lamun. Sayangnya, perhatian masyarakat terhadap lamun masih kurang. Kita hanya seringkali menemui aksi pelestarian terumbu karang dan mangrove, sementara lamun masih jarang.

Padahal, lamun memiliki banyak manfaat untuk ekologi manusia. Lamun merupakan salah satu tumbuhan yang tepat untuk menghadapi perubahan iklim. Pasalnya, padang lamun dapat menyimpan karbon yang cukup besar. Tak main-main, tiap hektar padang lamun dapat menyerap karbon sebesar 6,59 ton per tahun.

Selain itu, lamun juga menjadi biodiversitas laut, yakni tempat berkembang biaknya beberapa hewan di laut, seperti kepiting, ikan kecil, dan masih banyak lagi lainnya. Terlebih, lamun merupakan makanan utama hewan endemik yang mulai punah, yaitu dugong. Maka dari itu, lamun merupakan tanaman tempat bergantungnya banyak makhluk hidup.

Aksi Nyata

Banyak aksi nyata yang telah dilakukan oleh gerakan ini. Bertepatan dengan sumpah pemuda pada 28 Oktober 2023, mereka menggelar aksi penanaman 1.000 lamun dengan melibatkan 200 pemuda setempat. Mereka pun memastikan kegiatan tersebut tidak hanya seremonial belaka, tetapi juga adanya pemantauan kondisi bibit yang sudah ditanam.

Selanjutnya, pada 1 Juli 2024, bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, mereka menggelar penanaman lamun terbesar di Indonesia, yakni sebanyak 3.000 lamun. Atas kontribusinya, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Lamun Indonesia.

Selain itu, Lamun Warrior juga melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir setempat, dengan memanfaatkan serasah lamun. Sesuatu yang biasanya dianggap sampah itu, diolah bersama masyarakat menjadi berbagai produk inovatif, seperti kertas, sabun, hingga produk fashion bernama Sulam (Sutra Lamun). Produk tersebut pun dipamerkan pada ajang SDG’s Festival for Women yang diselenggarakan oleh Bappenas RI pada 6 Oktober 2024 lalu.

Atas kontribusinya tersebut, Siti dengan Lamun Warriornya dianugerahkan sebagai salah satu finalis SATU Indonesia Awards di bidang lingkungan pada 2024. Lamun Warrior membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di pesisir. Dengan menjaga lamun, mereka bukan hanya menyelamatkan laut, tetapi juga masa depan bumi kita bersama.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IH
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.