kakak aman indonesia gerakan hana maulida yang menjadi sahabat pelindung anak dari kekerasan seksual - News | Good News From Indonesia 2025

Kakak Aman Indonesia: Gerakan Hana Maulida yang Menjadi Sahabat Pelindung Anak dari Kekerasan Seksual

Kakak Aman Indonesia: Gerakan Hana Maulida yang Menjadi Sahabat Pelindung Anak dari Kekerasan Seksual
images info

Di balik tawa riang anak-anak, ada cerita pilu yang sering kali tak terdengar. Kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia terus menghantui, bahkan ironisnya, banyak terjadi di rumah sendiri oleh orang yang seharusnya melindungi.

Dari keresahan itulah lahir Kakak Aman Indonesia, dipelopori oleh Hana Maulida sebagai gerakan yang berfokus pada pencegahan kekerasan seksual anak melalui edukasi yang menyenangkan.

Lahir dari Keresahan, Tumbuh Menjadi Gerakan

Pada Jumat (12/9/2025), Hana Maulida menjadi narasumber Talkshow Good Movement powered by GNFI x Astra bertajuk “Menulis Feature: Seni Menggali, Merangkai, & Menghidupkan Cerita”.

Dalam acara tersebut, Hana Maulida menceritakan bagaimana inspirasinya mendirikan Kakak Aman datang dari kisah memilukan seorang anak berusia tujuh tahun. Ia mengalami pencabulan berulang kali oleh ayahnya selama dua tahun, dengan lebih dari sepuluh kejadian. Sang anak pernah mencoba bercerita kepada ibunya, tetapi tidak ditanggapi serius.

Melihat kenyataan pahit itu, Hana merasa gelisah. Menurutnya, anak berusia tujuh tahun seharusnya sudah bisa diajak berdialog tentang tubuh dan batasan pribadi. Sayangnya, korban tidak pernah diberi pemahaman bahwa jika ada orang termasuk orang terdekat yang menyentuh bagian tubuh pribadinya, maka itu adalah tanda bahaya. Ketiadaan edukasi tersebut menjadi jurang besar yang harus segera dijembatani.

“Anak-anak tidak bisa hanya mengandalkan keluarga atau guru. Hari ini, kasus menunjukkan bahwa keluarga bahkan guru bisa menjadi pelaku. Jadi, kalau bukan kita sebagai orang yang peduli, maka anak-anak ini mau berharap kepada siapa lagi?” ungkap Hana.

Selain itu, didukung juga oleh data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melalui SIMFONI-PPA, sepanjang 2024 tercatat 28.831 kasus kekerasan terhadap anak, dengan korban anak perempuan mencapai 24.999 kasus dan anak laki-laki 6.228 kasus.

Laporan Komnas Perempuan dalam CATAHU 2024 juga menegaskan bahwa ranah personal seperti rumah dan lingkungan sekitar masih menjadi lokasi utama terjadinya kekerasan, dengan bentuk kekerasan yang dominan berupa psikis dan seksual.

Sebagai pegiat lapangan, Hana merasakan hal tersebut. Banyak keluarga enggan melapor karena menganggap kekerasan seksual adalah aib yang memalukan. Ada pula yang merasa tidak memiliki cukup tenaga maupun biaya untuk menghadapi proses hukum yang melelahkan.

Gerakan Kakak Aman sendiri lahir dari obrolan sederhana Hana bersama dua sahabatnya di sebuah warung bakso. saat mereka geram melihat kasus kekerasan seksual yang terus berulang. baik dari berita maupun cerita di sekitar.

Dua hari setelah pertemuan tersebut, Hana membuat materi edukasi sederhana dan poster, lalu mengujicobakannya di sekolah dasar tempat salah satu temannya mengajar. Responsnya positif. Dari situ, undangan mulai berdatangan, dari SD hingga TK.

Menariknya, promosi awal gerakan ini hanya melalui status WhatsApp. Dari situ, Kakak Aman semakin dikenal di kalangan sekolah. Hana dan tim pun menyadari bahwa langkah pertama tidak harus sempurna. Seiring waktu, tim terus menyempurnakan materi, media, dan metode agar lebih ramah anak.

Kakak Aman Indonesia: Edukasi yang Ramah Anak

Nama “Kakak Aman” dipilih bukan tanpa alasan. Kata kakak menghadirkan kesan sosok yang dekat, ramah, dan melindungi. Sementara kata aman menjadi simbol kebutuhan dasar setiap orang yaitu terbebas dari bahaya dan rasa takut.

Visi Kakak Aman adalah menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk tumbuh dan berkembang, sehingga anak dapat fokus dalam menemukan potensi terbaik yang ada dalam dirinya

Untuk mencapainya, gerakan ini membekali anak dengan pendidikan seksual sejak dini, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan anak pada umumnya, kekerasan seksual pada khususnya, serta memberi pemahaman kepada orang dewasa agar mampu menjadi garda terdepan perlindungan anak.

Awalnya hanya fokus pada anak, namun kemudian lahir komunitas turunan bernama Guru Aman. Kekuatan Kakak Aman juga terletak pada keberagaman tim. Hana memang bekerja di bidang perlindungan anak, tetapi anggota lain justru berasal dari profesi yang berbeda-beda. Hal ini membuktikan bahwa siapa pun bisa ikut berkontribusi.

Sejak berdiri pada 2023, Kakak Aman telah menjangkau lebih dari 4.000 anak dan 250 guru serta orang tua, hadir di 17 daerah mulai dari Banten hingga Papua.

Metode yang digunakan pun dirancang ramah anak. Edukasi disampaikan melalui dongeng interaktif, lagu, permainan edukatif, hingga poster visual yang menarik. Dari situ, anak-anak belajar sambil bermain, lalu menyadari bahwa tubuh mereka berharga dan harus dijaga. Prinsip yang dipegang yaitu: mudah, murah, dan menyenangkan agar bisa dilakukan siapa saja, di mana saja.

Untuk memperkuat proses belajar, Kakak Aman menyusun modul khusus sesuai usia anak. Ada modul pencegahan kekerasan seksual untuk jenjang TK–SD dan modul pendidikan seksual komprehensif bagi anak menjelang pubertas. Modul ini dikembangkan dengan konsultasi bersama psikolog anak, psikolog pendidikan, dan dokter.

Kakak Aman juga mengembangkan Body Safety Kit berisi boneka tangan, poster, hingga worksheet mewarnai agar anak belajar dengan gembira. Setiap kegiatan selalu menekankan prinsip persetujuan, dengan meminta izin kepada guru, orang tua, maupun anak sebelum dokumentasi atau aktivitas, sebagai bentuk edukasi bahwa hak anak untuk merasa aman dan dihargai harus dijunjung dalam setiap situasi.

Kakak Aman di Panggung Prestasi

Langkah kecil yang lahir dari keresahan ternyata mampu meluas hingga mendapat pengakuan nasional bahkan regional.

Pencapaian terbesar Kakak Aman datang pada Oktober 2024. Dari lebih dari 18 ribu pendaftar dari seluruh Indonesia, gerakan ini berhasil meraih penghargaan Program Pendidikan Terbaik dalam Astra SATU Indonesia Awards. Ajang yang telah berlangsung selama 15 tahun itu dikenal sebagai salah satu kompetisi nasional paling bergengsi.

Dari pintu Astra, Kakak Aman mendapatkan banyak kesempatan berharga seperti, dilibatkan dalam pelatihan guru PAUD se-DKI Jakarta bersama ESR Astra Internasional, berpartisipasi dalam peringatan Hari Anak Nasional bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), hingga berkolaborasi dengan kanal edukatif populer seperti Kok Bisa? dan Creativox. Dukungan ini membuat isu perlindungan anak semakin bergema ke publik yang lebih luas.

Meski Astra SATU Indonesia Awards menjadi “gong” besar, Kakak Aman sebelumnya juga telah menorehkan prestasi yaitu menjadi program terpilih yang didanai oleh Young South East Asia Leadrship Initiatives (YSEALI) dalam program YSEALI seeds for the future. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 800 pendaftar dan terpilih 16 proyek sosial terbaik se-ASEAN. Kemudian meraih Juara 1 Program Terinovatif tingkat Kabupaten Serang melalui ASN Awards, serta mendapat apresiasi dari Sekolah Kak Seto.

Semua pencapaian itu menjadi pengingat bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. Lebih penting lagi, pengakuan ini memperluas jejaring kolaborasi dengan pemerintah, universitas, komunitas, hingga pihak swasta.

Mimpi Kakak Aman untuk Generasi Aman

Kakak Aman tidak berhenti pada langkah yang telah dicapai saat ini. Gerakan ini membawa mimpi besar untuk melindungi lebih banyak anak Indonesia.

Pertama, mereka ingin memastikan pendidikan seksual anak dapat diakses dengan mudah oleh siapa pun. Kedua, menerbitkan buku cerita anak tentang pendidikan seksual. Ketiga, pendidikan seksual Kakak aman masuk ke kurikulum nasional

Tidak berhenti di sana, Hana dan tim juga bermimpi mendirikan sekolah Kakak Aman Natural School, gagasan untuk membangun Kakak Aman Day Care. Sebagai bentuk inovasi, mereka juga merancang Kakak Aman Pop-up Class.

Mimpi-mimpi besar ini lahir dari keyakinan sederhana bahwa setiap anak berhak tumbuh dengan rasa aman. Dengan langkah kecil yang konsisten dan kolaborasi, Kakak Aman menghadirkan ruang ramah anak yang membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari keresahan sederhana. Menjaga anak berarti menjaga masa depan bangsa.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
FA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.