Inovasi ozonisasi yang dibawa oleh Muhammad Taufik menjadi warna baru bagi kebangkitan petani di Desa Tugumukti, Cisarua.
Pria yang biasa dipanggil Kang Opik ini merupakan petani sekaligus “Tokoh Penggerak Ekonomi Desa” atau Local Champion dari DSA Bandung Barat.
Lalu, apa saja yang dilakukan oleh Kang Opik? Yuk, simak di sini selengkapnya, Kawan!
Profil Inovator, Muhammad Taufik (Ketua Kelompok Tani Sinar Mukti, Local Champion DSA Bandung Barat)
Sejak tahun 2008, Kang Opik telah mendirikan Kelompok Tani Sinar Mukti, dan melaksanakan semua kegiatan dengan pendekatan yang terbuka.
Poktan tersebut dibina dengan ilmu-ilmu dan praktik pertanian berkelanjutan. Selain itu, ia juga mendorong masyarakat dan anggotanya untuk memahami pentingnya kemandirian ekonomi desa.
Melalui kesadaran tersebut, ia berhasil menjalin kolaborasi kuat antara petani, pemerintah, pelaku usaha, serta akademisi. Tak heran, Kang Opik sekarang memiliki jaringan luas dengan 10 mitra kelompok tani dari berbagai desa di Jawa Barat.
Adaptasi Inovasi dan transformasi digital melalui teknologi ozonisasi menjadi salah satu penerapan Internet of Things (IoT), untuk mengoptimalkan iklim mikro pertanian. Inovasi ini berfungsi untuk mengatur iklim mikro pertanian dan menginisiasi teknik ozonisasi guna menjaga mutu dan memperpanjang daya simpan produk hortikultura.
Muhammad Taufik menjadi bukti bahwa seorang petani dari desa mampu membawa perubahan besar melalui teknologi, kolaborasi, dan semangat mengembangkan komoditas lokal desa.
Teknologi Ozonisasi untuk Petani
Ide teknologi ozonisasi ini berawal dari permintaan yang tinggi dari produk hortikultura. Namun, produk yang perishable dan mudah membusuk sebelum mencapai konsumen, menyebabkan ketidakstabilan pendapatan petani.
Kemudian, rendahnya akses teknologi pengolahan dan penyimpanan sederhana, menyebabkan rendahnya kualitas pangan yang sampai ke konsumen.
Inovasi untuk produk hortikultura oleh Muhammad Taufik ini membantu petani dalam menjaga kualitas sayur. Pencucian dengan gas ozon (O3) dengan metode alami bermanfaat untuk memperpanjang daya simpan tanpa bahan kimia, menjaga kandungan gizi dan kesegaran produk.
Serta mengurangi biaya distribusi, dan meningkatkan nilai jual dan kepercayaan konsumen terhadap produk sehat.
Penerapan inovasi ini disesuaikan dengan sistem pola tanam masyarakat desa sesuai SOP. Selain itu, 10 mitra Kelompok Tani Sinar Mukti untuk menerapkan proses ozonisasi sebelum produk dikemas dan didistribusikan.
DSA Bandung Barat saat ini telah mampu mengintegrasikan teknologi ozonisasi dalam rantai pasca panen pada unit pengemasan lokal.
Prestasi Muhammad Taufik, Local Champion DSA Bandung Barat
Berkat inovasi dan kerja keras Muhammad Taufik, DSA Kabupaten Bandung Barat menunjukkan hasil yang luar biasa sejak tahun 2019. Dengan total 10 desa binaan, mereka berhasil mencapai kapasitas produksi hingga 4,5 ton per minggu.
Pencapaian ini tidak hanya meningkatkan kuantitas, tetapi juga membawa dampak finansial signifikan dengan omzet mencapai Rp 4,3 Miliar per tahun. Tak hanya itu, produk mereka kini telah menembus pasar internasional, dengan nilai ekspor ke Singapura mencapai Rp 2 Miliar per tahun.
Baca juga: Pondok Baca Senja Papua Cerdas, Lentera Literasi untuk Generasi Emas Papua
Keberhasilan ini juga tak lepas dari penerapan teknologi ozonisasi yang secara efektif mengurangi kerusakan hasil panen hingga 18%.
Teknologi ini juga terbukti memperpanjang daya simpan produk 2–4 hari lebih lama, menjaga kualitas visual dan rasa, serta meningkatkan harga jual hingga tiga kali lipat.
Atas semua kontribusinya, Muhammad Taufik diakui sebagai tokoh inspiratif dan berhasil meraih Juara 2 Festival Astra dalam kategori Tokoh Penggerak Perekonomian Desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News