peran pemuda di iyd 2025 - News | Good News From Indonesia 2025

Peran Pemuda di IYD 2025: Bonus Demografi, Bonus Harapan

Peran Pemuda di IYD 2025: Bonus Demografi, Bonus Harapan
images info

International Youth Day (IYD) tahun ini kembali dirayakan di Indonesia melalui forum kepemudaan yang digagas United Nations Association (UNA) Indonesia bersama sejumlah mitra, Selasa (6/9).

Mengangkat tema “The Light in Our Hands: Youth as Torchbearers of Hope for People, Planet, and Prosperity”, perayaan IYD 2025 menyoroti peran pemuda sebagai penggerak utama pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Acara berlangsung daring, menghadirkan kolaborasi dengan Pijar Foundation, Ashoka, Plan Indonesia, The Prakarsa, Solar Chapter, dan AYO Indonesia. Lebih dari 200 peserta hadir untuk memperkuat dialog antara anak muda dan pemangku kepentingan lintas sektor.

Bonus Demografi dan Sedikitnya Lapangan Pekerjaan, Gen Z Harus Apa?

Bonus Demografi dan Potensi

Indonesia tengah berada dalam bonus demografi. Lebih dari 65% penduduk berusia produktif, seperempatnya pemuda 16–30 tahun yang menyumbang 23% tenaga kerja nasional. Data ini menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda bukan sekadar pendukung, melainkan penentu arah pembangunan.

Forum IYD dirancang menjadi ruang belajar, berbagi gagasan, sekaligus mendorong aksi nyata dalam menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan dimulai dengan Catalyst Conference berisi kisah inspiratif pemuda, lalu Insight Talk yang mempertemukan perwakilan PBB, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Diskusi juga berlangsung di tiga Youth Chambers yang membahas isu people, planet, dan prosperity.

Ada pula SDGs Clinic yang memberi ruang peserta berdialog langsung dengan praktisi, memastikan ide-ide yang lahir relevan dengan kebutuhan komunitas.

Acara dibuka oleh Elvi Susanti (Kemenpora), Miklós Gaspar (UN Information Centre Jakarta), dan Ahmad Giras Wruhananing Bowo (UNA Indonesia).

Miklós Gaspar menegaskan, “Pemuda Indonesia merupakan kunci utama dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tanpa kerja keras serta gagasan inovatif dari generasi muda, tujuan tersebut tidak akan dapat tercapai.”

Sementara Ahmad Giras menekankan pentingnya ruang bagi suara pemuda, “Pemuda harus menggunakan suara mereka untuk menjunjung tinggi akuntabilitas, memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk membangun masa depan yang lebih baik, serta mengoptimalkan berbagai platform untuk menyuarakan aspirasi mereka yang perlu didengar.”

Bagus Muljadi Pertanyakan Mimpi Bonus Demografi Indonesia: Benar Bonus atau Bom Waktu?

Suara Anak Muda

Dari kalangan pemuda, Rafliansyah (COO Timur Network) mengingatkan soal ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan di Indonesia Timur, serta mendorong pemuda daerah menjadi pemimpin perubahan.

Dalam Catalyst Conference, Dina Mariana dan Ardine Gantari juga menegaskan bahwa gerakan pemuda harus inklusif, merangkul teman-teman di daerah 3T agar perubahan benar-benar merata.

IYD 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperkuat partisipasi pemuda dalam membangun Indonesia yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.