Banyak permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta. Salah satu permainan tradisional yang dulunya banyak dimainkan di daerah ini adalah layung.
Permainan tradisional yang menggunakan bola kecil dari anyaman janur ini menjadi salah satu permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok. Permainan yang bersifat hiburan ini biasanya dimainkan untuk mengisi waktu luang yang dimiliki oleh anak-anak bersama teman-temannya.
Meskipun sudah jarang dimainkan dan dijumpai pada saat ini, wawasan terkait permainan layung bisa terus diwariskan untuk generasi yang akan datang. Dengan demikian, informasi terkait permainan tradisional dari Yogyakarta ini tidak akan hilang begitu saja nantinya.
Bagaimana penjelasan serta cara memainkan permainan tradisional layung tersebut?
Mengenal Layung, Permainan Tradisional dari Yogyakarta
Dikutip dari buku Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, layung merupakan permainan yang berasal dari Cangkringan, Sleman. Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali permainan ini mulai dimainkan.
Selain itu, tidak diketahui juga apa alasan permainan ini dinamakan "Layung". Jika diartikan secara harfiah, "Layung" bisa didefinisikan sebagai awan yang berwarna kuning kemerah-merahan yang muncul di waktu senja.
Bisa jadi penamaan nama permainan ini berasal dari bola yang digunakan dalam proses bermainnya. Permainan ini menggunakan bola kecil yang terbuat dari janur.
Jika dilemparkan ke udara dan terkena matahari, maka akan ada pantulan sinar dari bola tersebut dan memunculkan warna seperti awan di waktu senja. Hal inilah yang diduga menjadi alasan mengapa permainan ini dinamakan demikian.
Sama seperti permainan tradisional dari Yogyakarta lainnya, layung juga menjadi salah satu sarana hiburan bagi anak-anak di masa lalu. Terlebih layung merupakan salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok, sehingga juga bagus sebagai sarana interaksi bagi anak-anak antara satu sama lain.
Jumlah Pemain dan Persiapan Permainan
Layung adalah permainan yang dimainkan secara berkelompok. Artinya dibutuhkan beberapa orang anak agar permainan ini bisa dimainkan.
Jumlah pemain dalam permainan ini mesti genap, minimal 4 orang dan maksimal 8 orang. Nanti para pemain ini akan dibagi ke dalam dua kelompok yang berbeda dan akan saling berhadapan dalam proses bermain nantinya.
Hal berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah bola atau gedhok yang digunakan dalam permainan layung. Gedhok terbuat dari 2 helai janur yang dianyam hingga membentuk sebuah bola kecil.
Biasanya dalam anyaman gedhok juga diisi beberapa kerikil kecil. Hal ini bertujuan untuk menambah berat dari bola tersebut.
Untuk arena permainan, para pemain bisa menentukan lapangan terbuka dengan luas lebih kurang 5x12 meter. Nantinya lapangan ini akan dibagi dua dengan sebuah garis di tengah area.
Cara Bermain
Aturan bermain layung juga cukup sederhana. Masing-masing kelompok bisa mengisi sisi lapangan yang sudah di bagi dua.
Pemimpin kelompok kemudian akan melakukan undian terlebih dahulu. Hal ini akan menentukan kelompok mana yang akan melempar dan menerima pada awal permainan.
Setelah itu, pemain hanya perlu melemparkan gedhok agar jatuh ke arena tim lawan. Jika pemain lawan gagal menangkap gedhok tersebut, maka satu poin akan didapatkan oleh tim pelempar.
Namun jika pemain penerima berhasil menangkap bola, maka posisi pelempar akan bergantian. Begitupun jika gedhok yang dilemparkan ke luar lapangan, maka giliran melempar akan berganti ke tim penerima.
Proses ini akan terus berlanjut hingga ada satu tim yang berhasil mendapatkan 15 poin terlebih dahulu. Tim yang berhasil mendapatkan 15 poin inilah yang nantinya akan keluar sebagai pemenang dalam permainan tradisional dari Yogyakarta tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News