Halo, Kawan GNFI. Ini jadi kali kedua saya menulis di sini. Ya, mungkin terlambat, tetapi tak mengapa, karena saya juga masih pemula di sini.
Ada momen seru yang ingin saya bagikan, yaitu ketika saya mengikuti perjalanan ke kantor Kedutaan Besar Mesir di Jakarta. Sudah cukup lama sebenarnya, yaitu sekitar bulan Mei 2025 lalu. Namun, tidak menyurutkan rasa, karena itu jadi pengalaman pertama saya bisa berkunjung ke kantor Kedubes Mesir, karena seringnya lewat saja.
Perjalanan tersebut berkat kerja sama GNFI dengan Seasia, sehingga saya dan Kawan GNFI lainnya bisa berkesempatan mengenal lebih dekat kebudayaan Mesir, termasuk kulinernya.
Kolaborasi GNFI dan Seasia untuk berkunjung ke kantor Kedutaan Besar ini, bukanlah kali pertama. Sebelumnya adalah kunjungan ke Kedubes Jepang pada bulan November 2024, Kedubes Perancis pada bulan Desember 2024, Kedubes Rusia pada bulan Januari 2025.
Saya mengikuti yang kunjungan ke Kedubes Perancis. Semoga bisa saya ceritakan pula di sini.
Kemeriahan SIPA 2025 Solo: Dari Pre-Event Hingga Penampilan Internasional di Pamedan Mangkunegaran
dokpri. Fenni W
Masuk ke Dalam Kantor Kedubes Mesir
Masih teringat oleh saya tatkala masuk ke kantor Kedubes Mesir ini adalah vibes ala-ala film Mesir yang pernah saya tonton.
Kantor Kedubes Mesir ini lokasinya terbilang strategis di pusat kota Jakarta. Untuk berkunjung ke sana menggunakan transportasi publik cukup mudah, yaitu:
- Menggunakan KRL Commuterline, bisa dari arah mana saja, lalu turun di stasiun Cikini. Kemudian ke luar ke arah barat dan menunggu di bus stop untuk naik Mikrotrans 10A, dan turun di bus stop RSIA Bunda. Setelah itu lanjut berjalan kaki sekitar 8 menit.
- Masih dengan kereta KRL Commuterline dengan turun di Stasiun Gondangdia/Sudirman, lalu dilanjutkan dengan transportasi daring.
- Memanfaatkan TransJakarta koridor 2P (Hub Dukuh Atas - Senen) ke arah Senen, dan koridor 6H (Senen - Lebak Bulus) ke arah Lebak Bulus, untuk turun di Bus Stop Pintu Air Menten. Kemudian lanjut berjalan kaki sekitar 5 menit.
Bersama sekitar 60 Kawan GNFI, kami masuk lebih ke dalam gedung ini, dan diarahkan menuju mini museumnya yang ternyata menyediakan koleksi bernilai sejarah.
Dengan adanya replika artefak kuno seperti Rosetta Stone, topeng Raja Tutankhamun, membuat Kawan GNFI makin mengenal tentang kebudayaan Mesir masa lalu.
Kementerian Kebudayaan RI Resmi Gelar Konferensi Internasional CHANDI 2025, Sepakat Perkuat Kerja Sama
Sesi Diskusi dengan H.E Mr. Yasser Elshemy
Hal yang menarik lainnya adalah adanya sesi diskusi singkat dengan H.E Yasser Hassan Farag Elshemy, duta besar Mesir untuk Indonesia.
Kawan GNFI berkesempatan mengenal lebih dekat tentang teknologi modern di Mesir melalui presentasi yang ditampilkan, misalnya pengembangan kereta cepat. Selain itu, dalam presentasinya, Yasser Elshemy juga memaparkan tentang sektor pembangunan Mesir di bidang energi, ketahanan pangan, dan ekonomi digital yang dilakukan dengan pendekatan informatif.
Beliau pun memberikan penjelasan bagaimana hubungan diplomatik yang terus terjaga antara Indonesia dengan Mesir. Hal tersebut dapat terlihat, salah satunya dalam hubungan pertukaran budaya dan pengetahuan, melalui mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Perjalanan menarik ini, memang tak terasa berlangsung cepat, karena dimulai dari pukul 12.00—14.00 WIB. Meski demikian, kehangatan dan insight bermanfaat bisa didapatkan. Sempat juga, Kawan GNFI menikmati hidangan khas timur tengah seperti bubur gandum manis, falafel sandwich, dan jus rosela yang menyegarkan.
Semoga bulan September ini, Kawan GNFI bisa berkesempatan untuk berkunjung ke kantor Kedubes lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News