plbn entikong plbn pertama di indonesia yang jadi teras masuk ke malaysia - News | Good News From Indonesia 2025

PLBN Entikong: PLBN Pertama di Indonesia yang Jadi ‘Teras Masuk’ ke Malaysia

PLBN Entikong: PLBN Pertama di Indonesia yang Jadi ‘Teras Masuk’ ke Malaysia
images info

Sebagai negara kepulauan yang berbatasan dekat dengan negara tetangga, keberadaan pos lintas batas menjadi sesuatu yang sangat krusial. Salah satu daerah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain adalah Pulau Kalimantan.

Pulau raksasa ini berbatasan darat dengan Malaysia. Nah, demi menjaga kedaulatan dan mengatur arus masuk-keluar masyarakat dengan tertib dan legal, penting untuk dibuat Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Secara umum, PLBN berfungsi sebagai tempat pemeriksaan dan pelayanan keluar-masuk orang atau barang dari dan keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PLBN juga sudah dilengkapi fasilitas moncer untuk mendukung operasionalnya.

Bangunan PLBN ini sudah tersebar di beberapa titik di Indonesia, termasuk Kalimantan. Namun, tahukah Kawan GNFI di mana letak PLBN pertama di Indonesia?

Usut punya usut, PLBN pertama milik Indonesia berada di Kalimantan Barat, tepatnya di Entikong. Sesuai dengan lokasinya, pos itu disebut dengan PLBN Entikong.

Sejarah PLBN Entikong

 PLBN Entikong, PLBN pertama di Indonesia | DIrektorat Jenderal Kekayaan Negara RI

PLBN Entikong dioperasikan pertama kali pada 1 Oktober 1989 di zaman Presiden Soeharto. Namun, saat itu statusnya belum menjadi PLBN.

Melansir dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI), PLBN Entikong bisa dikatakan sebagai pembuka pos perbatasan negara di Indonesia. Sebenarnya, pos perbatasan sederhana di kawasan ini sudah berdiri sejak 1973 silam.

Ramadan di Entikong, Tradisi Unik Perbatasan Indonesia-Malaysia

Kemudian, pos ini dibangun lebih formal pada 1982. Bertahun-tahun setelahnya, tepat pada 1 Oktober 1989 itulah Pos Lintas Batas Entikong diresmikan dan beroperasi.

Kawan GNFI, menyandur dari sebuah artikel ilmiah milik M. Zaidan Jibrian yang terbit di jurnal Histma, Pos Perbatasan Entikong dan Pos Perbatasan Tebedu milik Malaysia ternyata sama-sama berdiri di tahun 1989. Pendirian pos ini betujuan untuk mempermudah mobilisasi masyarakat dari kedua negara, termasuk dalam hal ekonomi, lewat cara yang legal.

Sekian lama berdiri, pos di Entikong bisa dibilang cukup tertinggal dibandingkan Malaysia. Tak ingin semakin tertinggal, pada 2015, pos Entikong direnovasi besar-besaran, hingga akhirnya diresmikan kembali pada 2016 dengan nama PLBN Terpadu Entikong.

Sebagai tambahan, dulunya, PLBN Entikong dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sanggau dengan nama Pos Lintas Batas (PLB) Entikong. Kemudian, pos ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kini, PLBN tertua di Indonesia ini berada dalam wewenang BNPP Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Pos Lintas Negara yang Modern

Tugu Garuda Pancasila di PLBN Entikong | DIrektorat Jenderal Kekayaan Negara RI

Kawan GNFI, jauh sebelum direnovasi, PLBN Entikong hanya dijaga oleh satu peleton Tentara Nasional Indonesia (TNI), dua hingga tiga petugas imigrasi, beberapa petugas bea cukai, dan segelintir personel dari Polsek Entikong. Infrastrukturnya masih jadul—jalannya pun masih berlumpur saat musim hujan dan sangat berdebu saat kemarau.

Namun, saat ini sistem keamanan di PLBN Entikong ini sudah modern. Bahkan, walaupun hanya sebuah pos pembatas antarnegara, fasilitas PLBN ini hampir mirip dengan bandara.

Security check sudah menggunakan teknologi x-ray yang mempermudah dan meminimalisir terjadinya tindak kejahatan, seperti penyelundupan narkoba, senjata tajam, maupun barang ilegal lainnya.

Di sisi lain, sudah ada terminal barang internasional (TBI) yang menunjang kegiatan ekspor-impor. Banyak pelayanan yang disediakan di TBI Entikong, termasuk ruang karantina ikan, ruang pelayanan pertanian, dan sebagainya.

Selain itu, bangunannya pun megah. Ada motif khas Suku Dayak di bagian dindingnya. PLBN ini juga memiliki Tugu Garuda Pancasila yang menjadi lokasi favorit masyarakat yang ingin berfoto.

Kawan GNFI, PLBN Entikong juga menyumbang nilai ekspor yang sangat fantastis. Dalam pernyataan BNPP di bulan April 2025, ekspor melalui PLBN Entikong mencapai Rp5 miliar.

PLBN ini juga menjadi yang paling ramai di Indonesia. Warga Indonesia dan Malaysia silih berganti melewati portal dan saling berinteraksi sosial. Kurang lebih 1500-2000 warga dari dua negara melintas setiap harinya.

Normalisasi Perdagangan Indonesia-Malaysia Melalui Entikong

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.