program terpadu optimalisasi kesehatan ternak dan pemanfaatan limbah secara berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2025

Program TERPADU: Optimalisasi Kesehatan Ternak dan Pemanfaatan Limbah secara Berkelanjutan

Program TERPADU: Optimalisasi Kesehatan Ternak dan Pemanfaatan Limbah secara Berkelanjutan
images info

Kesehatan ternak dan pengelolaan limbah merupakan dua aspek penting dalam dunia peternakan yang saling berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Ternak yang sehat akan menghasilkan daging, susu, atau telur yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Sebaliknya, limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar, bahkan menjadi sumber penyebaran penyakit.

Oleh karena itu, peternakan modern tidak hanya dituntut menghasilkan produk hewani, tetapi juga harus mampu mengelola limbah dengan cara yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Menyadari pentingnya hal tersebut, pada tanggal 9 Juli 2025 dilaksanakan sebuah program bernama TERPADU (Ternak Sehat dan Pemanfaatan Limbah untuk Pertanian Terpadu).

Program ini dirancang sebagai upaya edukatif dan aplikatif bagi masyarakat peternak, dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya menjaga kesehatan ternak sekaligus memanfaatkan limbah ternak secara produktif.

Mahasiswa KKN Unhas Serahkan Program “Pojok Literasi Sehat” untuk Tekan Stunting di Galung Maloang

Tahapan pertama dari program TERPADU adalah kegiatan sosialisasi mengenai kesehatan ternak. Dalam sesi ini, para peternak diperkenalkan pada prinsip-prinsip manajemen kesehatan hewan yang baik.

Materi yang disampaikan meliputi pentingnya sanitasi kandang untuk mencegah berkembangnya bakteri dan parasit, pemilihan pakan bergizi yang mampu menunjang pertumbuhan serta produksi ternak, hingga peran vaksinasi dalam mencegah penyebaran penyakit menular.

Penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan komunikatif. Hal ini bertujuan agar para peternak tidak hanya memahami teori, melainkan juga dapat menghubungkannya langsung dengan praktik sehari-hari di kandang.

Sebagai contoh, disampaikan pula teknik sederhana membersihkan kandang, strategi pemberian pakan seimbang, serta jadwal vaksinasi yang tepat.

Dengan pengetahuan ini, diharapkan para peternak mampu memelihara ternaknya secara lebih profesional sehingga produktivitas meningkat dan risiko kerugian akibat penyakit dapat ditekan.

Setelah memperoleh wawasan mengenai kesehatan ternak, peserta program diajak memahami pentingnya pengelolaan limbah. Selama ini, limbah ternak sering dipandang sebagai masalah utama dalam usaha peternakan.

Bau yang menyengat, pencemaran air, serta potensi penyebaran penyakit membuat limbah sering dianggap beban. Namun, melalui program TERPADU, paradigma ini diubah.

Para peternak diperkenalkan pada konsep pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik. Limbah padat, seperti kotoran ternak, dapat diolah menjadi pupuk kompos, sementara limbah cair dapat difermentasi menjadi pupuk organik cair.

Kedua jenis pupuk ini terbukti bermanfaat bagi kesuburan tanah dan mampu meningkatkan hasil pertanian. Dengan demikian, limbah yang semula dianggap masalah justru menjadi sumber daya bernilai ekonomis.

Selain itu, edukasi ini juga menekankan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan pengelolaan yang baik, pencemaran air dan udara dapat dicegah, kualitas tanah meningkat, dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Hal tersebut sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan yang mengedepankan sinergi antara peternakan dan pertanian.

Sebagai bagian paling aplikatif, program TERPADU ditutup dengan demonstrasi langsung pembuatan pupuk organik. Dalam sesi ini, para peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga didampingi untuk mempraktikkan sendiri proses pembuatan pupuk.

Untuk pupuk organik cair, peserta diperlihatkan bagaimana limbah cair difermentasi dengan tambahan bahan pendukung tertentu hingga menghasilkan pupuk yang siap digunakan.

Sementara itu, untuk pupuk padat, kotoran ternak dicampur dengan bahan organik lain lalu melalui proses pengomposan hingga menjadi pupuk berkualitas tinggi.

Mahasiswa KKN Unhas Beri Edukasi Menstruasi dan Gizi Seimbang

Proses demonstrasi dilakukan secara interaktif. Peserta bebas bertanya, mencoba langsung, dan melihat hasilnya. Dengan demikian, diharapkan setelah kembali ke lingkungan masing-masing, para peternak dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut secara mandiri.

Tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan jika pupuk organik tersebut dipasarkan.

Program TERPADU memberikan gambaran nyata bagaimana kesehatan ternak dan pengelolaan limbah dapat diintegrasikan menjadi sebuah sistem peternakan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Dampak yang diharapkan tidak hanya berupa peningkatan produktivitas peternak, tetapi juga peningkatan kesejahteraan ekonomi, terciptanya lingkungan yang lebih bersih, serta penguatan sektor pertanian lokal melalui ketersediaan pupuk organik.

Dengan adanya program ini, masyarakat peternak dapat melihat bahwa inovasi sederhana mampu membawa perubahan besar. Kesehatan ternak terjaga, hasil produksi meningkat, limbah termanfaatkan, dan lingkungan tetap lestari.

Jika praktik ini diterapkan secara luas, maka program TERPADU berpotensi menjadi model nasional dalam pengembangan peternakan terpadu yang berorientasi pada keberlanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.