ragam alutista udara tni au dalam atraksi fly pass di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Ragam Alutsista Udara TNI AU dalam Atraksi Fly Pass di Indonesia

Ragam Alutsista Udara TNI AU dalam Atraksi Fly Pass di Indonesia
images info

Pertahanan negara merupakan hal penting yang membantu memastikan keberadaan dan kelangsungan hidup sebuah bangsa serta negara.

Alat utama sistem senjata (alutsista) adalah komponen wajib yang menjadi bagian penting dalam membangun kekuatan militer suatu negara. Alutsista mencakup berbagai jenis peralatan militer seperti pesawat tempur, tank, kapal perang, maupun sistem komunikasi militer.

Proses modernisasi alutsista adalah salah satu investasi jangka panjang dalam menjaga kedaulatan negara agar dapat menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan pertahanan negara sehingga memastikan keamanan nasional. Dengan modernisasi atau pembaruan alutsista, kemajuan teknologi dapat diatasi dengan lebih mudah.

Dalam merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia, TNI AU menggelar atraksi dengan alutsista udara. Salah satunya adalah aksi manuver fly pass di langit Istana Negara, Jakarta.

Ingin tahu apa saja alutista yang mengudara dengan sejumlah aksi keren dari TNI AU Indonesia? Simak selengkapnya, ya, Kawan GNFI!

Spesifikasi Alutsista yang Terlibat dalam HUT Ke-80 Republik Indonesia

HUT ke-80 Republik Indonesia dirayakan dengan puluhan alutsista dari berbagai matra TNI di kawasan Jakarta. Salah satu yang menarik perhatian adalah atraksi fly pass atau penampilan pesawat tempur yang melakukan manuver terbang dari TNI AU.

Berikut spesifikasi dari alustisa yang terlibat dalam HUT ke-80 Republik Indonesia, antara lain:

Hawk 100/200

Pesawat tempur taktis yang diproduksi oleh British Aerospace (BAE) dari Inggris. Pesawat ini mulai digunakan oleh TNI AU sejak tahun 1996. Pesawat tempur Hawk 200 dirancang untuk misi air ground attack atau penyerangan darat.

Menurut kompas.com, Hawk 200 memiliki kemampuan terbang mencapai 1,2 kali kecepatan suara atau setara 1.470 kilometer per jam saat membawa persenjataan.

Selain itu, Hawk 200 juga dilengkapi mesin turbofan 871 Adour twin-spool, mesin fan rendah yang diproduksi oleh Rolls-Royce.

Pesawat ini memiliki tangki bahan bakar fleksibel yang dipasang terpisah dan compartmented yang berada di sayap juga dilengkapi tangki ekterebal di sayap bawah.

Hawk 100/200 digunakan untuk berbagai tugas operasional, antara lain sebagai pesawat tempur murni, serangan darat, serangan udara, pengebom, penerbang intai taktis, serta mempertahankan superioritas udara.

Baca juga: Ancaman Bird Strike dalam Dua Momen Krusial Penerbangan Pesawat, Apa Itu?

F-16 Fighting Falcon

Pesawat tempur yang pertama kali dikembangkan oleh Amerika Serikat dan menggunakan mesin tunggal.

Awalnya, F-16 dirancang sebagai pesawat tempur udara yang dominan, kemudian berkembang menjadi pesawat multirole yang mampu melakukan berbagai tugas seperti pertempuran udara hingga serangan ke darat.

Hasil dari modernisasi versi C dan D, pesawat ini dilengkapi dengan teknologi avionik terkini dan cockpit yang menggunakan sistem layar digital.

Hal ini memudahkan pilot dalam bergerak cepat dan mengambil keputusan selama beroperasi di medan tempur.

F-16 ini memiliki kecepatan maksimal sebesar 2.400 km/jam, sehingga mampu melakukan pengejaran cepat dan manuver terbang akrobatik di kecepatan tinggi.

Desain aerodinamisnya yang ramping memungkinkan manuver yang tajam, yang sangat penting dalam pertempuran udara maupun tampil dalam show udara.

Menurut af.mil, pesawat ini mampu mendeteksi target dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk pesawat yang terbang rendah dalam kondisi gangguan radar di darat.

Kemampuan ini memungkinkan penembakan dengan akurasi tinggi dalam kondisi pengeboman yang tidak terlihat oleh mata.

KT-1B Wongbee dari Jupiter Aerobic Team

Dalam sejarahnya, Jupiter Aerobic Team tidak terlepas dari pesawat KT-1B Wongbee yang dibuat di Korea Selatan.

Pesawat ini memiliki ukuran panjang 10,2 meter, lebar sayap 10,6 meter, dan tinggi 3,6 meter, menjadikannya pesawat yang fleksibel untuk digunakan dalam pelatihan dasar dan tugas serangan ringan.

Kemampuannya terletak pada mesin turboprop Pratt dan Whitney Canada PT6A-62 yang memiliki daya 940 tenaga kuda, memungkinkan kecepatan terbang maksimal 360 mil per jam, jangkauan hingga 830 mil, dan ketinggian hingga 38.000 kaki.

Pesawat ini dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata seperti bom, roket, dan rudal, tergantung pada tugas dalam misi serangan ringan.

Baca juga: BJ Habibie dan Mimpinya Mewujudkan Pesawat untuk Indonesia

Pesawat T-50 Golden Eagle

Pesawat ini termasuk dalam kategori pesawat tempur taktis dengan predikat lightweight multirole fighter.

Pesawat ini juga disebut sebagai lead in fighter trainer atau pesawat tempur pelatih lanjutan yang memperkuat Skadron Udara 15, dan secara resmi menjadi pengganti Hawk MK.53.

Pesawat ini diproduksi oleh Korea Aerospace Industries (KAI), didukung oleh teknologi Lockheed Martin, dan merupakan versi pertama dari keluarga T-50.

Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 2002 dan diperkenalkan ke publik pada bulan Februari 2025.

Kecanggihan pesawat tempur TNI AU di dukung dengan sistem GPS/INS, radio UHF/VHF, sistem IFF (Identification Friend or Foe), radar altimeter, komputer misi terpadu, dan penerima peringatan radar (RWR) yang mampu mendeteksi ancaman dari berbagai arah.

Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia semakin memukau dengan tampilan keren dari alat tempur TNI AU.

Pesawat-pesawat melakukan manuver mengagumkan dan membentuk formasi udara berbentuk angka ‘80’ yang menjadi simbol usia kemerdekaan Indonesia.

Angka ‘8’ dibentuk oleh delapan pesawat F-16 Fighting Falcon, sedangkan angka ‘0’ diisi oleh pesawat T-50 Golden Eagle dan Hawk 100/200.

Selain itu, pesawat KT-1B Wongbee juga ikut memperindah tampilan dengan melepas asap warna merah putih sebagai penghormatan kepada bendera merah putih.

Aksi udara ini juga menjadi momen terbaik untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan memperkenalkan alat tempur udara Indonesia yang patut dibanggakan sebagai bagian dari pertahanan bangsa.

Ikut bangga, ya, Kawan GNFI dengan alustista udara yang dimiliki Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.