semangat interaksi untuk indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Semangat Interaksi untuk Indonesia

Semangat Interaksi untuk Indonesia
images info

Kalau bukan karena keberanian dan rasa peduli, maka sejak Februari 2025 tidak akan pernah ada kelas Pekan Anak Interaks (PAI) setiap minggu. Kelas yang dibangun dengan kesadaran bahwa anak muda punya peran untuk andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945. Peran kecil ini dimulai oleh sebuah komunitas Catatan Interaksi di kota kecil bernama Lubuk Linggau. 

Setiap minggu sore anak-anak akan berkumpul untuk mempelajari berbagai hal yang dimulai dengan membaca buku cerita oleh kakak tutor. Tujuannya sederhana: semoga lewat cerita, anak-anak akan bersemangat untuk terus belajar dengan kegembiraan. Selain karena bentuk kesadaran diri, kelas ini adalah aktualisasi bahwa pendidikan dapat menyentuh lapisan manapun selama diupayakan.

Anak-anak yang mengikuti kelas ini adalah mereka yang punya semangat untuk terus belajar. Selain ditunjang dengan pendidikan formal di sekolah, kelas PAI berfokus untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak lewat melatih cara berpikir kritis mereka.

Kelas yang disuguhkan juga variatif: kelas membaca, kelas bahasa, kelas berhitung dan kelas bermain. Pendekatan setiap kelas dibuat lebih menyenangkan dan mengajak anak untuk percaya diri lewat sistem pembelajaran yang diterapkan.

Contoh pada kelas membaca, tutor tidak memperlakukan anak-anak yang belum fasih baca tulis secara berbeda, mereka akan tetap mendengarkan cerita yang dibacakan tutor secara bersama-sama dan mereka juga berhak menjawab kuis yang diberikan tutor berdasarkan cerita yang dibacakan.

Kemudian anak-anak akan berlatih membaca satu-dua paragraf pada buku cerita secara bersamaan dan setiap kali anak-anak yang belum fasih membaca diberi kesempatan yang sama, teman-temannya dengan sabar akan menunggu sampai mereka menyelesaikan bacaannya lalu secara serentak akan bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi.

Hal sederhana yang sarat makna, dengan tidak membedakan satu dengan yang lain, setidaknya PAI telah memberi ruang aman untuk mereka eksplorasi diri. 

“Ketika saya memberanikan diri membuat kelas belajar yang bebasbayar ini. Harapan saya hanya satu, mampukah saya mendorong anak-anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya? Dengan kepercayaan diri maka akan lebih mudah mengembangkan potensi dirinya termasuk berpikir kritis. Anak-anak hanya perlu kegembiraan dalam perkembangan belajarnya, hanya dengan itu ia mampu menemukan dirinya,” ungkap Desi Ratu Erly Sofi sebagai Founder Catatan Interaksi. 

Indonesia sudah 80 tahun merdeka, apakah semangat yang sama masih terus berapi-api untuk melahirkan generasi bangsa yang berkualitas? Satu api kecil yang coba terus dikobarkan Catatan Interaksi merupakan salah satu bentuk bahwa ada banyak cara yang dapat diupayakan untuk mendorong pendidikan generasi bangsa- mewujudkan Generasi Emas 2045, ini adalah kerja kolektif yang bisa dimulai dari ranah kecil. 

Merujuk pada hasil penelitian Program For International Student Assessment (PISA) posisi Indonesia berada di urutan bawah yang menandakan masih banyak pekerjaan rumah dibidang pendidikan yang harus terus dikejar agar kualitas pendidikan generasi bangsa bisa berada diatas rata-rata.

Ada banyak tantangan pendidikan saat ini: kesenjangan geografis, ketimpangan fasilitas pendidikan, kualitas guru, keterbatasan ekonomi, kesenjangan teknologi serta yang paling mendasar adalah pembentukan moral anak. Jika dikaji lebih dalam, ada banyak lagi permasalahan pendidikan yang belum terakses dan mendapatkan solusi. 

Melalui semangat kemerdekaan dan #80CeritaBaikIndonesia, semoga menjadi arah baru perubahan menyeluruh di bidang pendidikan dimulai dengan memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan terlepas dari latar belakangnya, penyediaan fasilitas sekolah yang juga didukung oleh fasilitas geografis sehingga memudahkan akses pulang-pergi anak-anak, memastikan kurikulum yang tepat, kualitas guru yang juga didukung dengan penghasilan tinggi, pemanfaatan teknologi sebagai upaya inovasi dalam sistem belajar dan melibatkan tokoh masyarakat maupun organisasi yang peduli pendidikan.

Sudah selayaknya Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang baik sebagai alat untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan kedaulatan negara. Dari balik #80CeritaBaikIndonesia semoga cerita kecil yang penuh semangat ini mengudara untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.