mahasiswa kknt ipb luncurkan program tanam di desa kabandungan lestarikan hutan kembangkan ekonomi - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKNT IPB Luncurkan Program TANAM di Desa Kabandungan, Lestarikan Hutan, Kembangkan Ekonomi

Mahasiswa KKNT IPB Luncurkan Program TANAM di Desa Kabandungan, Lestarikan Hutan, Kembangkan Ekonomi
images info

Mahasiswa KKNT IPB Luncurkan Program TANAM di Desa Kabandungan, Lestarikan Hutan, Kembangkan Ekonomi


Hutan bukan hanya penyangga kehidupan, tetapi juga sumber harapan ekonomi. Dengan semangat itu, mahasiswa KKNT IPB University menghadirkan program TANAM (Hutan Lestari Kembangkan Ekonomi) di Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. 

Program ini lahir dari kesadaran bahwa masyarakat desa penyangga hutan kerap menghadapi dilema: bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan ekonomi.

TANAM hadir untuk menjawab tantangan tersebut melalui edukasi, penanaman, dan kampanye literasi lingkungan.

Dari Desa untuk Hutan Lestari

Masyarakat Desa Kabandungan sebagian besar menggantungkan hidup dari pertanian dan hasil hutan. Namun, praktik pengelolaan yang tidak berkelanjutan dapat merusak ekosistem.

Lewat TANAM, mahasiswa KKNT IPB mengajak warga agar melihat hutan bukan hanya sebagai lahan eksploitasi, melainkan juga aset produktif yang bisa diwariskan bagi generasi berikutnya.

Program ini memiliki 3 tujuan utama:

  • Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hutan produktif berkelanjutan.
  • Mengenalkan jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi dan sesuai dengan kondisi lokal.
  • Mengarahkan masyarakat untuk mengolah hasil hutan agar memiliki nilai tambah.

TANAM dilaksanakan pada 6 Juli 2025 bersama Kelompok Tani Sejahtera Cipicung. Ada 3 bentuk kegiatan utama, meliputi:

Penyuluhan Interaktif

Edukasi diberikan tentang peran ekologi hutan—mulai dari fungsi penyerap karbon, pencegah erosi, penjaga tata air, hingga rumah bagi keanekaragaman hayati, serta manfaat ekonominya.

Penyuluhan melibatkan perangkat desa, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), penyuluh kehutanan, hingga perwakilan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Penanaman

Bermodalkan semanggat akan kelestarian, penanaman dilakukan bersama masyarakat dengan total 300 bibit tanaman MPTS yang terdiri dari kopi, durian, rasamala, dan alpukat.

Kampanye Edukasi

Poster edukatif dibagikan kepada warga untuk memperkuat pesan program. Materinya meliputi hak, kewajiban, dan larangan dalam perhutanan sosial, serta ajakan untuk menerapkan sistem agroforestri yang menggabungkan pohon hutan dengan tanaman pangan dan rempah.

Poster TANAM berisi pesan bahwa hutan lestari berarti kesejahteraan bersama. Warga dikenalkan pada berbagai komoditas: kopi, pala, kayu manis, kapulaga, cengkeh, damar, sengon, bambu, hingga vanili, dan manggis. Semuanya bisa dikembangkan tanpa merusak hutan.

Pesannya jelas: “Leuweung hejo, dapur ngejo.” Hutan yang hijau akan memastikan dapur masyarakat tetap mengepul." ujar Apri, Ketua Kelompok Tani Sejahtera Desa Kabandungan.

Kegiatan berjalan lancar. Bibit tertanam, penyuluhan tersampaikan, dan poster terbagi. Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Partisipasi warga memang belum merata, tetapi antusiasme dari peserta yang hadir menunjukkan potensi besar untuk melanjutkan program ini.

Edukasi tentang hutan produktif, agroforestri, dan larangan merusak hutan mulai membuka wawasan baru di masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi adanya program TANAM ini. Bukan hanya soal penanaman bibit, tetapi juga ilmu tentang bagaimana mengelola hutan dengan benar supaya tetap lestari sekaligus memberi manfaat ekonomi. Harapannya, program ini bisa terus berlanjut dan didampingi,” sebut Bedi, Kepala Desa Kabandungan.

Dari Desa Kabandungan, semangat ini digelorakan: menjaga hutan berarti menjaga kehidupan, karena sesungguhnya, "kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” seperti slogan Kelompok Tani Sejahtera Desa Kabandungan.

"Bagi kami, TANAM bukan sekadar program periode KKN ini. Ia adalah benih harapan yang ditanam di tanah Kabandungan, harapan akan hutan yang tetap hijau, desa yang sejahtera, dan masyarakat yang lebih sadar lingkungan,” tutup Alfian, selaku Koordinator Desa Kabandungan pada kegiatan KKN-T IPB 2025.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.